"KAMI SUDAH LARI LARI DAN DAPAT JUARA 2! SEDANGKAN KELAS HUMA BERTELEPORTASI DENGAN CURANG DAN MEREKA JUARA 1?! TIDAK ADIL" Kata Incha
"Semua sihir diperbolehkan, kelas Huma menang karena kecerdikan mereka, mereka tidak bergantung pada sihir teleportasi mereka yang hanya bisa memindahkan diri sendiri sejauh 2m saja" kata Bu Wika, dia adalah guru wanita yang menjadi salah satu pengamat di lomba ini "ayo, kita pergi ke kastil replika" lanjutnya
"Tak apa Cha... Nomer 2 juga lumayan" Kata Kall
"Tiap tahun, selalu saja Huma yang dapat juara 1!aku hanya ingin tim kita menjadi orang pertama juara 1 diatas Huma! Kita dan tim kelas Huma hanya selisih 17 menit saat keluar, kalau saja..." kata Incha, sepertinya aku tau dia ingin menyalahkan Kall, tapi ia menahannya "ukh lupakan, kita akan dapat imbalan dari hasil dikejar kejar para peri ogre! Itu yang terpenting! Hadiah! Haha! " Lanjutnya dan semua hanya mengangguk setuju sambil tertawa kecil
Sore pun mulai menjelang malam, burung burung terlihat pulang kembali kesarang masing masing. Aku dan si kembar 'Cha' sudah ada di kamar, bersiap untuk makan malam, kami sudah berganti baju, baju yang kami kenakan adalah baju seragam asrama ini, yaitu daster hitam... Eh? Maksud ku baju panjang hitam tanpa celana yang memiliki kerah. Sekitar setengah jam lagi makan malam, mengumumkan pemenang dan pemberian hadiah
"Semoga hadiah untuk juara 2 nya adalah ramuan perubah bentuk sebanyak lima botol! Aku butuh uang untuk beli koleksi nih! " kata Icha
"Memang berapa harga ramuan tersebut?" Tanyaku. Mulai dari sini, aku akan mulai banyak tanya!
"Sekitar 700 dolar Amerika perbotol jika menggunakan mata uang negara ini" kata Icha
"Tunggu, lokasi kastil ini ada di Amerika?! " tanyaku
"Tentu saja, dimana lagi kalau bukan Amerika? Aku tau kau dari dunia pararel lain dan pasti bertanya tanya kenapa kau mengerti bahasa kami" kata Incha "kastil ini memiliki sihir penerjemah mulai dari ucapan, tulisan hingga musik, intinya semua akan tiba tiba kamu pahami, jadi tidak perlu repot repot menerjemahkan bahasa bahasa lain, sebab murid murid disini bukan hanya dari Amerika saja" lanjutnya
"Lalu kalian berasal dari mana? Bahasa apa yang sedang kalian gunakan sekarang?" Tanyaku lagi
"Oh itu, kami dari Canada, dan kami sedang menggunakan bahasa Inggris. Kami kesini dijemput oleh para penjaga udara yang dikirim dari kastil untuk menjemput kami, bukan hanya kami, tetapi semua anak yang memiliki bakat sihir, sebelum dijemput, pihak pengelola kastil telah menyurati para keluarga" jelas Icha
"Bahasa Inggris? Ok aku hanya bisa sedikit, sebab di tempat asal ku nilai mapel B. Inggris ku pas pasan nilai 70, lupakan itu. Apa kalian pernah pulang? Atau jalan jalan keliling Amerika mungkin?" tanyaku lagi...
"Kalau pulang itu sudah pasti, Jadi setiap ada libur panjang, kami akan dipulangkan dan diantarkan sampai kerumah oleh pihak pengurus kastil, kalu jalan jalan keliling Amerika? Sepertinya pernah, waktu ada karya wisata, selain belajar sihir, kita juga dididik pelajaran umum agar kita bisa memilih bekerja di dunia sihir atau dunia fana biasa" kata Incha
"Kalau utusan uang jajan?" tanyaku... Lagi...
"Kalu jajan sih... Itu tergantung wali murid, sebab hanya ada toko suvenir dan camilan yang dijual dekat sini, jangan tanya dimana belinya! Besok kita akan beli roti isi srikaya!" kata Icha
"Kasian dong yang tidak dikirimi uang saku" kataku
"Itu sih ada peratuarnnya, minimal wali memberikan uang saku sebesar 5 dolar, atau seharga dua roti disini, dan kita tidak akan membahas peraturan sekolah secara mendalam dan panjang lebar" kata Incha
"Besok kita akan beli peralatan mandi untuk mu, kamu tidak akan terus terusan pakai sikat gigiku atau sikat gigi Icha kan?" kata Incha
Pipiku langsung memerah, aku menjadi merasa malu telah meminjam peralatan mandinya
"Hahaha, bercanda, nanti kita akan beli, kami traktir, sekaligus tiga roti!" lanjut Incha
Teng! Teng!
Sepertinya itu adalah bel makan malam, aku dan si kembar 'Cha' mulai menyusuri lorong dengan anak anak lain dari kelas yang sama, berbondong bondong pergi ke aula makan malam
Aku sudah duduk dikursi panjang itu, dekorasi aula masih sama yaitu pencahayaan warna kuning redup, terdapat panggung didepan dan ada gantungan lampu kaca di langit langitnya
Aku berpaling dari kursi kosong itu dan mulai ngobrol ringan dengan para kembar 'Cha'
"Perhatiannya!" kata suara nyaring di atas panggung, dan aku tau itu adalah suara pak Valdez
Aku langsung menoleh, kursi kosong tadi sudah terisi dan aku kaget bukan krpalang! Ini seperti melihat bayangan dicermin
Aku melihat... Sia!
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Ruler
FantasyLia adalah siswi SMP kelas 7 biasa yang sebenarnya dapat memilih apapun yang dia inginkan karena ia dapat kembali ke masa lalu jika ia melakukan kesalahan di masa itu,tetapi dia tidak tau cara melakukannya. Dia juga memiliki sahabat yang bahkan berb...