EPISODE 6 (Si Kembar Viking Membantu kami)

567 43 4
                                    

Pagi yang cerah,tetapi ini aneh karena aku merasa nyaman,dinginnya hutan semalam tiba tiba jadi hangat,pancaran sinar matahari menerpa wajahku,aku mendapati bahwa diriku sedang berbaring di atas ranjang yang nyaman di sebuah gubuk kayu yang tidak bercat,di ruangan ini terdapat satu lemari dan sepasang meja dan kursi,tempat ini sepertinya terpencil karena saat kulihat keluar jendela pemandangannya hanyalah kebun dan hutan,apakah ini mimpi?,tidak,ini terlalau nyata,kayu yang keras nan kasar digantikan bantal kain berbahan katun yang lembut dan empuk,aku yang semalam tidur diatas tanah tiba tiba berada di ranjang dan dibalut selimut yang lembut dan empuk dan juga hangat,aku terlalu terlena oleh tempat yang nyaman ini,aku hampir lupa dengan teman temanku,kemudian aku berusah duduk tegak di samping kasur yang rasanya sulit sekali karena aku masih sulit menolak godaan kenyamanan kasur ini,aku berhasil duduk tegak dan mulai meregangkan tubuh,sesaat aku masih ingin tidur,tetapi aku sudah berhasil berdiri walu masih sempoyongan,sekarang aku mulai sadar sepenuhnya dan mulai menghawatirkan teman temanku.

ketika suara jejak telapak kaki kian mendekat,kedengarannya seperti lebih dari satu orang,itu membuatku takut karena suara suaraan itu kian nyaring dan mulai mendekat,sedetik sebelum aku mmencari tempat untuk bersembunyi pintu mulai terbuka dan kulihat bahwa kedua temanku baik baik saja dan mereka datang bersama dua orang kembar berambut gondrong pirang,berbadan kekar,memiliki mata coklat gelap,kumis dan janggut nya menyatu dengan rambut kepalanya,ia jadi mirip seorang viking tanpa perlengkapan viking
"son mas precuparse En ti en lugar de ellos mismos"dengan logat korea salah satu dari mereka berbicara

"A la derecha" lanjut salah satunya

"Ellos no entienden, entienden, no son ciudadanos aquí-" kata si Sena dan tercekat

"¿Qué quieres decir con que no son ciudadanos aquí?"kata salah satu dari mereka,

" Mira, ellos ehmm ... vienen de otro lugar muy lejos, no me vuelvas a preguntar, solo el lugar está muy lejos"kata si Sena,

aku tidak mengerti baahasanya dan ini membuatku gila,aku tidak tahan cara mereka berbicara dengan aneh.

"De acuerdo" kata salah satu si kembar,lalu si kembar dan Sena saling berbicara dan Sena membungkuk,sepertinya si kembar merasa tidak enak dan mengatakan sesuatu,akhirnya si kembar meninggalkan kami bertiga di ruangan ku

"ini sungguh konyol Sen,aku bemci bahasa bahasa konyol itu,sungguh membuat diri ku gila sendiri"kataku"dan ini juga sungguh sungguh...arghh"

"sabarlah Li,ngomong ngomong aku udah ngucapin terima kasih kepada mereka dan biar kujelaskan mengapa kita ada di gubuk ini".

Sena mulai menjelaskan bagaimana kami diangkut si kembar karena kasihan,dan Sena membagi semacam logam koin kecil sama rata dan ia bilang bahwa ini mata uang di dunia ini yang diberikan si kembar kalau kalau kami membutuhkannya saat kami sudah pergi,Sena juga menjelaskan mereka selalu tinggal disini dan tidak tau bahwa kau mirip si putri yang ada di dunia ini,dan juga Sena memberitahu bahwa gubuk ini tidak terlalu jauh dengan kota,dari lokasi ruangan Sena berdiri ia memberitahu bahwa lurus saja ke arah kanan ruangan ini dengan sebuah pintu yang menjadi patokannya,sepertinya kami siap untuk pergi,kami mempersiapkan perlengkapan dan itupun pemberian dari si kembar dan aku tidak akan ceritakan bagian dimana mereka menggunakan bahasa bahasa aneh itu,

tetapi Sena dengan sabar selalu menerjemahkannya untukku dan Igy,lagi lagi selalu diam,Igy sepertinya bicara saat diperlukan saja,sebelum kami pergi,si kembar memberikan kami sarapan pagi,mereka meneriaki kami dengan bahasa aneh itu,kami mulai pergi ke arah dapur mereka jika itu bisa di sebut dapur karena yang ada hanyalah besi dengan pemanas otomatis dan bahan makanan yang dibiarkan memasak dirinya sendiri,

Igy yang dari tadi terlihat bosan dan khawatir secara bersamaan tiba tiba merasa tertarik akan hal yang ada di depan mata nya yaitu mesin memasak otomatis,yang mereka masak atau mungkin yang mesin itu masak adalah daging ayam yamg sepertinya lezat,kami mulai menyantap makanan itu,menurutku pribadi ayam itu sangatlah lezat,rasa asin manis nya pas.Aku sudah selesai sarapan begitu juga Sena dan Igy juga si kembar,kami siap pergi,Sena seperti mengatakan salam perpisahan dalam bahasa mereka,kamipun berada diluar gubuk,udara pagi nya begitu segar dan tidak ada polusi.

Kami bertiga muali menyusuri hutan untuk pergi ke kota dan tidak memiliki alasan jelas mengapa kami harus ke kota sekarang.

Time RulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang