EPISODE 28 (Guardian Star)

190 18 29
                                    

Aku tak tahu cara nya membebaskan Sena dan Igy dari waktu yang berhenti. Tak ada Ev disini yang dapat membantu. Kata kata terakhirnya adalah "panggil aku kalau butuh bantuan ya!" Aku hanya mengiyakan, padahal aku tidak tahu cara memanggilnya

Hening. Aku tak tahan dengan keheningan ini. Aku memutuskan mencari cermin Sena sendirian tanpa tahu gambaran cermin tersebut seperti apa

Aku mulai mencari dari rumah kaca, kelas, bawah loker, bawah meja dan menelusuri setiap jalan yang kami lewati.

Aku sampai di depan perpustakaan. Jendela bagai pahatan seorang pemahat handal sekaligus penyihir hebat. Terdapat cahaya aneh yang aku lihat saat berlari mengejar keterlambatan. Ini kesempatan ku untuk menghilangkan rasa penasaran ku

Tik tok!

Jendela menjeblak. Angin mederu keras. Gorden mulai berjatuhan. Apa?! Kenapa harus sekarang?! Waktu kembali berjalan. Aku mendengar suara tapak kaki yang sangat keras memekakkan telinga dan mengalahkan suara deras nya angin. Suara itu menuju ke arah... Ke arah ku!

Cepat cepat aku berlari memasuki perpustakaan. Mencari tempat persembunyian, dari sekian banyak nya tempat persembunyian, aku memilih untuk bersembunyi di lorong paling pojok perpustakaan. Ada meja disana, aku mulai merangkak memasuki kolong meja. Dari suara kaki tadi, sepertinya mereka bergerombol...
"Oh tidak! Sena! Igy!
Mereka masih terjebak bersama kawanan ogre marah!"

Sementara aku sibuk memikirkan mereka, mosnter dengan suara tadi sepertinya sudah memasuki perpustakaan. Ada yang aneh, aku sempat melihat sekelebat cahaya merah pekat yang bergerak bagai aurora. Suara kaki itu berhenti, aku memutuskan untuk mengecek sekeliling

Tidak ada apa apa. Aku keluar dari tempat persembunyian ku. Sambil mengendap endap, aku melihat sekeliling dengan waswas

'Dimana Monster nya?'
Pertanyaan itu terlintas dibenakku

Aku belok ke kanan, lalu ke kiri, lurus. Aku lupa jalan keluar! Tidakkk

Perpustakaan ini luas dan seperti labirin. Apa saja sih buku yg disimpan disini??

Setelah ku cek, ternyata banyak sekali buku pelajaran umum dari tahun yang berbeda beda... Mengecewakan, aku kira akan ada mantra atau sejenisnya

Tongkat sihir ku pun tak pernah kupakai, kecuali saat pelajaran tongkat. Aku tak tau bagaimana dengan Sena dan Igy, apakah meraka juga jarang menggunakan tongkat mereka?

BUK!

Apa itu??!

Suara kursi jatuh terdengar dibalik ruangan yang didindingi oleh rak buku

Glek!

Aku datangi saja kah? Atau aku keluar saja? Ya cek sajalah...
Aku maju dan berbelok ke kiri. Mengintip dari ujung rak buku. Aku melihat kursi... Tapi selain itu tidak ada yang lain... Aneh

Aku memutuskan berbalik dan mencari jalan keluar atau mencari sumber aura merah itu

"Ciluk ba!"

"HA? HMMPPHHH" Mulutku disekap

Aku panik berusaha melepaskan sekapan ini. Entah mengapa, semakin lama aku semakin rileks. Ini bius! Aku harus bebas. Aku harus keluar. Aku harusss....
Terlambat. Aku sudah lunglai dan tak sadarkan diri di tangan orang misterius

Gelap dan pengap... Aku sulit bernafas

Aku bisa mendengar percakapan seseorang disini... Aku harus pura pura pingsan untuk sementara

"Jadi bagaimana?"

"Tidak tau! Katanya dia bisa mengendalikan waktu!"

"Lalu bagaimana dia bisa mengendalikannya kalu orang nya saja tak sadarkan diri TOLOL"

Suara yang familier ditelingaku

"Bangunkan saja dia bego! Suruh dia mengembalikan segalanya!"

"Jika ia tak mau?"

"Maka para Guardian Star yang akan mengurusnya, dan kalau sampai ketahuan bahwa kita yang menimbulkan kekacauan? MATI KITA"

Tunggu... Apa itu Guardian Star? Dan Apa?!?! Jadi mereka yang menyebabkan semua ini?! Akh, ingin sekali mereka kuhujat. Aku masih berusaha mengingat ingat suara mereka disuatu tempat. Ayolah otak! Ingat! Ingat!

"Baiklah baiklah. Bangunkan dia!"

Aku takut

Buk buk!

"AAAAAKHHH"

Ada apa? Apa yang terjadi??

Hening. Aku mulai tidak suka keheningan jika setiap saat selalu saja hening. Tanganku yang terikat sekarang mulai longgar, cepat cepat aku berusaha melepaskannya.

Lepas! Cepat cepat aku melepaskan kain yang menutup seluruh wajahku. Aku melihat tiga orang yang pingsan dan babak belur terkulai tak berdaya. Wajah merka tak terlihat akibat banyak sekali memar dan darah diwajah mereka. Siapapun yang melakukan ini dan apapun tujuannya, mereka memang pantas mendapatkannya. Siapa yang melakukan ini? Begitu banyak pertanyaan yang kulontarkan yang tak memiliki jawaban hanya untuk hari ini

Aku bingung, tiba tiba merasakan aura merah itu ada disekitar sini. Bagaimana ini? Apakah aku harus mencari tau sumber aura itu? Ataukah aku lari menyusul Sena dan Igy

Waktuku terbuang sia sia akibat memikirkan ini. Aku akan menyusul Sena dan Igy!

"Tunggu" terdengar suara asing. Suara laki laki yang begitu lembut dan enak ditelinga

Tidak boleh terkecoh! Belum tentu dia baik!

"Hey tunggu, aku orang baik!" Kata laki laki itu, seperti bisa membaca pikiranku

Dikejar nya aku dan ditangkaplah tanganku. Aku menjerit tetapi ia hanya mengatakan

"Hey hey... shut...! Kamu bisa memancing monster kesini!"

"Siapa kamu?!" Tanyaku

"Heh? Kamu gak kenal aku? Padahal kamu bukan kaum fana biasa... hmm" bibirnya yang seksi itu begitu menggoda saat ia berbicara

"AKU BILANG SIAPA KAU?!" Teriakku

"Tenang tenang... Baiklah. Namaku Remy, golongan Cancer, sedangkan namamu?" Kata Remy

"Aku Lia, dan apa maksudmu golongan cancer?" Tanyaku lagi. Ya aku memang banyak tanya

"Nanti saja kujelaskan. Kamu seperti golongan fana biasa saja" kata Remy

"Tapi aku butuh penj..." Belum selesai aku berucap. Suara BUM keras terdengar dari arah belakang

"Ikuti aku! Para monster mulai mendekat!" Kata Remy

Time RulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang