26. Berdebar Hebat

841 147 93
                                    

Serial BerTemanmu Surgamu -26. Berdebar Hebat

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 12 Oktober

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

Sahl meletakkan segelas es teh manis di atas meja sebelum melepas ranselnya, lalu duduk di satu kursi plastik yang tersedia di deretan meja-meja kantin kampusnya. Dia merogoh ponsel di saku kemeja, mencari nomor Bintang untuk dihubungi.

"Wa'alaykumussalam," ucap Sahl begitu panggilannya terhadap Bintang sudah tersambung. "Gue udah di kantin. Iya, jangan lama-lama, Bin. Udah mau jam lima. Capek."

Jadi, sore ini Sahl sengaja nungguin Bintang kelar kuliah biar mereka pulang bareng. Tadi pagi bahas jadwal kampus dan pas banget mereka kelar kelas jam setengah lima. Tapi rupanya kelas Bintang agak molor sedikit.

Laman notifikasi di layar ponselnya akhirnya jadi pilihan untuk mengisi waktu menunggu kedatangan Bintang. Tadi sih bilangnya sebentar lagi sampe.

Perhatian Sahl terusik oleh sekelompok mahasiswi yang datang dengan berbincang seru. Sahl menoleh malas. Tapi gerombolan cewek kan biasa begitu ya, sambil jalan aja ngobrol heboh. Entah apa yang dibahas.

Embusan napas Sahl terasa oleh dirinya sendiri, dan dia baru hendak melengos ketika satu sosok perempuan di antara sekitar lima mahasiswi lainnya itu tertawa kecil menanggapi pembicaraan teman di samping kanannya. Dengan khimar pink-soft yang menutupi kepalanya, paras gadis itu bisa dikatakan cantik, ditambah dengan tatapannya yang teduh dan penuh atensi terhadap apa yang sedang dibicarakan.

Dan Sahl merasa dia terhipnotis oleh tawa kecil itu. Seolah waktu berhenti dan membiarkan Sahl menikmati pemandangan yang tak sengaja ia dapatkan. Kedipan mata Sahl bahkan tidak terjadi dalam sepersekian detik. Waktu benar-benar seolah berhenti.

Hingga kemudian, gadis itu mengerjap, pandangannya berubah arah. Bukan lagi pada teman di sampingnya, melainkan pada sepasang mata yang rupanya sejak tadi juga terarah padanya.

Terkesiap, Sahl mengakkan punggungnya, berdeham kikuk selagi jantungnya berdebar amat sangat keras. Dia merunduk, mencari pandangan baru. Tangan kanannya menggaruk kepalanya yang entah kenapa mendadak gatal, padahal tadi pagi sebelum shalat Subuh Sahl ingat betul dia sampoan secukupnya.

Sahl menghirup udara banyak-banyak. Dalam hati bingung sendiri kenapa tubuhnya bereaksi aneh hanya karena dia kedapatan melihat gadis tadi padahal hanya sekilas.

Sensasinya membahayakan.

Seingatnya, dia belum pernah bereaksi sehebat ini terhadap gadis mana pun. Sahl merasa dia cukup pandai dalam pengelolaan diri.

"Hal!" panggil Bintang pada Sahl yang masih berusaha menetralkan degup jantungnya.

Menoleh, Sahl melihat Bintang mendatanginya dengan seorang mahasiswi dengan rambut dikepang lucu.

"Kenalin, ini Flo," kata Bintang. "Flo, ini Sahl."

"Hai," Flo menyapa Sahl dengan begitu ramah. Lima jari kanannya terlihat selagi tangan kirinya memegangi segelas penuh Thai tea. Dia tahu, Sahl tidak akan menerima ajakan untuk berjabat tangan.

"Hai," balas Sahl.

"Oh iya, ini buat lo," kata mahasiswi bernama Flo itu. "Salam kenal ya."

Sahl mengembangkan senyuman sekenanya. Sejujurnya dia bingung.

"Hm, iya. Oke. Salam kenal."

"Ya udah, gue balik dulu ya," Flo menepuk pundak kiri Bintang. "Oh iya, gue add lo di pesbuk. Flo. Diterima ya?"

[✓] BerTemanmu SurgamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang