35. Kunjungan Ahad Pagi

635 146 33
                                    

Serial BerTemanmu Surgamu - 35. Kunjungan Ahad Pagi

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 30 Desember

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

Ahad jam delapan, Sahl lagi ngeberesin kasurnya ketika telinganya mendengar ketukan dan salam di pintu. Bergegas dia turun dari tangga tempatnya berpijak, demi membuka pintu depan.

Ada seorang laki-laki berjaket hoodie merah dan celana cargo kelabu, yang sebatas di atas mata kaki, sedang berdiri memunggunginya. Di samping laki-laki itu, ada laki-laki lainnya mengenakan jaket dengan motif abstrak warna merah marun, tengah berbincang dengan perempuan berjilbab ungu pekat. Di tangan mereka terjinjing kardus-kardus kecil.

"Mas Langit?" sapa Sahl. Sontak membuat pemuda-pemudi tersebut membalikkan badan.

"Eeeh, Sahl toh yang bukain pintu! Apa kabar, Sahl? Hehe..."

Itu suara cerianya Bulan, kakak perempuan dari Bintang, begitu mendapati bahwa Sahl yang bukain pintu. Bukan Bintang.

Happy banget dia tuh.

"Alhamdulillaah baik, Kak," jawab Sahl sambil nyengir kikuk.

"Assalamu'alaykum warahmatullaah," kata Langit dengan senyum cerah.

"Assalamu'alaykum, Mas Sahl."

Yang terakhir itu sapaan dari Awan, si Bungsu dari anak Ibu Tata dan Bapak Surya.

"Wa'alaykumussalaam warahmatullaah wabarakaatuh," kata Sahl, menjabat tangan Langit sembari merundukkan kepala, lalu menjabat tangan Awan kuat-kuat. "Wah, rame-rame, masih pagi, udah sampe sini... Masuk, Mas, Kak, sama Awan..."

Sahl melebarkan pintu, lalu buru-buru ke sofa dan membersihkan sofa semampunya.

"Duduk, duduk," kata Sahl, semringah. "Apa kabarnya nih? Kak Bulan sama Awan kapan sampe Jakarta?"

"Tadi pagi, capek banget!" Bulan yang jawab. "Tapi worth it sih. Hehe. Sahl liburan ngga ke mana-mana?"

"Mau pulang sih, Kak, insyaaAllah besok," balas Sahl. "Bentar, saya bikinin minum ya? Panggil Bintang du---"

"Walaaah! Udah sampe aja!"

Suara Bintang memenuhi ruang depan. Lekas diambilnya tangan Langit dan Bulan, juga Awan. Saling jabat dan cium hormat.

"Seneng kan?" kata Bulan. Alisnya turun naik.

Bintang mencibir. "Iye, elah..."

"Mas Bintang kok iteman ya?" tanya Awan, ngga penting banget.

"Eh, gue item juga masih Ganteng dari lo, Wan," kelit Bintang.

Sahl tertawa-tawa mendengarnya. "Cari apa, kak?" tanyanya begitu melihat leher Bulan celingukan.

"Tian mana?" tanya Bulan.

"Ke Gereja, tadi pagi dijemput abangnya," kata Sahl.

"Mas Langit, lihat tuh adeknya," nyinyir Bintang.

Langit cuma ketawa. "Biarin. Di tempat Mas, abis si Bumi dialusin."

"Bukan dialusin dong, Masku... Itu namanya berramah-tamah. Hehe!"

Bulan tertawa penuh kemenangan, tapi Bintang memandangnya jijik.

"Kaga sembuh juga ini orang," kata Bintang sekilas.

Tapi Bulan dengar!

"Apa katamu, bocah kecil? Ey, maksud dek Bintang pasti muji aku Bidadari, hehe... Ya, Hal? Hehe..."

[✓] BerTemanmu SurgamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang