34. Dikasih Belum Tentu Disayang

517 146 34
                                    

Serial BerTemanmu Surgamu - 34. Dikasih Belum Tentu Disayang

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 29 Desember

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

"Heh, udah makan belom lo?" tanya Sahl, tangannya menepuk paha kanan Bintang.

Ditanya begitu, Bintang cuma melirik sekilas. Dia lagi mager banget. Sejak tadi sepulangnya dari Jakarta sekitar jam empat sore, Bintang cuma selonjoran dengan posisi tengkurap di kasurnya sendiri.

"Jangan tidur, woi. Abis Asar ngga baek buat tidur."

Sahl masih ngoceh sambil beberes tas kuliahnya yang isinya keluar semua di dekat kasur Bintang.

"Hal," kata Bintang.

"Hoi?"

"Diem lu."

Mendengarnya, Sahl tertawa. Mereka memang hanya berdua di kontrakan saat ini. Tian ngga tahu lagi ngayap ke mana. Kalau ngga jadwal pemotretan, palingan hangout sama Justin, atau ngecengin Gwen.

"Kenapa deh?" kata Sahl, masih tertawa.

"Bete gua."

"Kenapa? Ngga dikasih jajan sama Mas Langit?"

"Itu juga," kata Bintang.

"Terus?"

"Gue minta motor, kaga dikasih juga."

Tawa Sahl makin jadi. "Lagian motor buat apaan, Bin? Kan kampus deket. Mau ke mana-mana ya gampanglah, bisa ngangkot. Atau ngojek online. Eh, jangan bilang lo mau daftar jadi driver ojol? Wah, parah lu sih, Bin..."

"Hal..."

"Apeee..."

"Mulut lo tolong dicuci pake soklen. Gih."

Sahl tertawa lagi. "Haha. Lo kenapa sih?"

Bintang bergerak, bangkit dari posisinya, lantas duduk menghadap Sahl.

"Hal, kok gue berdoa minta motor tapi ngga dikasih juga ya?!"

Muka Bintang serius banget.

Serius pengen nangis.

Menoleh, Sahl mendapati wajah sahabatnya yang bermuram durja.

"Mungkin karena Allah lebih tahu, lo itu lebih baik ngga punya motor."

"Ah, paan sik lu," dumal Bintang.

"Eh, seriusan," sahut Sahl. "Kali aja kalau lo punya motor, bahaya. Bisa jatoh? Bisa ngegonceng yang bukan mahram? Bisa kena begal?"

"KOK LU NGESELIN DAH?"

Bintang ngamuk. Dia emang selalu ngamuk tiap ada orang bicara hal negatif kayak barusan.

"Hahaha, kan gua ngasih contoh!"

"Ah, kaga pake!" gerutu Bintang cepat. "Lo tahu ngga si Anca?"

"Kenapa dia?"

"Dia kan kerjaannya maen cewek. Tapi Kaya Raya tuh!" ucap Bintang, berapi-api. "Terus si Eko, busett tajir melintir padahal solat aja ngga! Kenapa bisa gitu dah?!"

Sahl mengatupkan rahang, membiarkan Bintang mengeluarkan uneg-unegnya.

"Kalau bukan Muslim, ya gue maklum lah! Ini? Sama-sama Muslim, kenapa mereka yang suka maksiat, disayang banget sama Allah???"

Sebenarnya, Bintang cuma capek lihat orang-orang bisa jalan-jalan naik motor kalau weekend, sedangkan dia ngga jauh-jauh dari ojol plus kereta. Ya gitu dah.

[✓] BerTemanmu SurgamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang