4. Ngga Boleh Ngerjain

1.2K 196 100
                                    

Serial BerTemanmu Surgamu - 4. Ngga Boleh Ngerjain

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 4 Agustus

-::-

Siang ini, belum sampai di pelataran parkir utama, Tian dan Sahl sudah turun dari motor. Sementara Bintang lanjut ngegas sampai masuk lahan parkir dan menghentikan motor di dekat jajaran motor lainnya.

Iya, mereka ke mal nge-boti, alias Bonceng Tiga. Satpam Mal malah ngelihatin mereka pas baru masuk sampai lewatin pos satpam. Cuma bisa geleng-geleng kepala lihat kelakuan bocah jaman now.

Bintang melepas helm, mengacak rambutnya yang acak-acakan gegara pake helm, biar agak rapihan dikit. Tapi tetep aja berantakan. Dia turun dari motor dengan ke-sokganteng-an yang dia punya. Beda sama Sahl yang asik-asik aja yang milih main hape, nungguin Bintang keluar dari tempat parkir. Sedangkan Tian, pasang muka kikuk ketika ada dua orang perempuan lewat di dekatnya dan ngentringin dia. Masalahnya, dua perempuan itu kayaknya udah ibu-ibu yang cocok punya anak seumuran dia tapi masih bae pake hotpants.

Muka Tian memang penuh fitnah.

"Heh buruan!" panggil Sahl yang hari ini Ganteng banget nge-mal pake celana bahan yang dia pake abis shalat Zuhur. Secara Hari ini libur, jadi ada kesempatan leyeh-leyeh. Apalagi, Bintang bilang dia mau traktir.

Katanya Bintang sih, dia baru dikasih duit sama ibunya, hasil uang kontrakan bulan ini. Mayan, kontrakan penuh semua, jadi bisa kirim uang lebihan. Makanya dia ajak makan dua sohibnya ini di Mal.

Tapi Yang murah aja!

Begitu kata Bintang pada Tian dan Sahl.

Sahl sih setuju aja yang penting Bintang udah ngelunasin utangnya ke Sahl baru SAH deh tuh ngajak makan-makan!

Tian juga setuju aja. Namanya juga ditraktir.

Kalau Sahl pakai celana bahan, Bintang pakai celana training hitam panjang dan kaos oblong putih. Kata dia, ngapain Ganteng amat ke Mal. Anggep aja ke warung depan. Kalau Jumatan, nah itu kudu Ganteng tuh!

Tian lain lagi. Dia mah pakai Kaos lengan panjang, plus celana pendek selutut. Gemes banget sama fashion style-nya Tian. Emang jiwa artis kali ya jadi gitu deh huhu.

"Sabar, beb," kata Bintang, menghampiri Tian dan Sahl, lantas merangkul keduanya dengan berada di tengah mereka. Langkah mereka mulai terlihat.

Menuju lift.

"Jadi kita makan apaan? Rice bowl?" tanya Tian. "Gokana Tepan? Jangan bilang KFC..."

"Es teler 77 aja, Bin," usul Sahl.

Lift yang akan mereka tumpangi masih berada di lantai 5, sedangkan mereka berada di B1.

"Hahah, kaga di KFC gblk ah," kata Bintang. "Tapi ya ayam-ayam juga."

"A&W?" tanya Tian.

"Sori, ngga level," Bintang mencibir, "Mahal, hanjer!"

Tian tertawa. "Ya dah gue ikut aja."

Ketiganya masuk lift dengan pandangan ciwi-ciwi di dalam lift terpusat kepada mereka.

Kepada Tian sih sebenernya. Karena yang Ganteng dia doang. Dua lagi mah ketempaan gantengnya Tian aja.

Tapi Bintang demen nih kalau jalan bareng Tian. Soalnya dia ikutan jadi pusat perhaTIAN. Nah tuh, Nama panjangnya Tian tuh gitu kali.

PerhaTIAN dan pengerTIAN.

HAHAHA!

OKESIP.

Mereka keluar elevator lagi di lantai 6, tempat food court berada.

[✓] BerTemanmu SurgamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang