48. Keberpihakan

293 37 6
                                    

Serial BerTemanmu Surgamu – 48. Keberpihakan

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 5 Juli (cepet bet udah 5 Juli aja heyyy ><)

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

Rumah kontrakan yang awalnya hening, mendadak heboh begitu suara tawa Bintang yang menggelegar terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah kontrakan yang awalnya hening, mendadak heboh begitu suara tawa Bintang yang menggelegar terdengar. Sahl yang lagi goreng tahu buat sarapan mereka, sampai ke kamar buat ngelongok, si Bintang sehat-sehat aja, bukan kesambet atau apa.

"Heh!" omel Sahl dengan sutil kayu di tangan. "Bisa santuy ngga ketawanya?"

"Ada apaan sih?" tanya Tian yang tadi lagi sibuk ngeluarin motor NMAX-nya. "Ngapa lu, Bin?"

Sahl sudah kembali ke dapur, mengingat dia sedang menggoreng tahu.

Bintang sendiri masih sibuk menahan tawa, seolah geli sekali dengan apa yang baru saja dia baca di layar ponselnya. Tak seberapa lama, Sahl kembali ke kamar dengan sebotol air minum dan sepiring nasi dikecapin beserta tahu goreng. Tian tadi sih sudah beli bubur ayam. Tapi dompet Sahl dan Bintang mah can't relate di ujung bulan begini. Transferan belum masuk.

"Buat gue mana?" tanya Bintang pada sohibnya. Sahl menggerakkan dagu ke arah dapur.

"Ambil sendiri wey," kata Sahl, berlagak hendak menyepak Bintang. Tian sudah rebahan di singgasananya. Pendingin ruangan menyala dengan suhu delapan belas. Asoy!

"Entar deh," kata Bintang akhirnya."Eh, nih, Yan, gue baca status yang elu share barusan di pesbuk!"

"Yang mana?"

"Yang boikot-boikot!"

"Oh, terus?"

Bintang menepuk pundak Sahl demi menyalurkan rasa gemasnya.

"Heh, gemana dah! Ini kan kocak! Brand nganu ngambek ngga mau pasang iklan di sosmed lagi, karena orang-orang mau hijrah produk. Wakwakwak! Kocak yak!"

Jadi, beberapa hari yang lalu, ada brand besar yang menyatakan bahwa mereka dengan bangga mendukung keberadaan kaum BLTG. Melihat pernyataan demikian, banyak orang yang tidak mendukung kemudian memilih untuk mengambil sikap, yaitu dengan berbangga tidak menggunakan produk mereka. Pembicaraan mengenai hal ini menjadi viral selama beberapa hari. Banyak orang menyatakan bahwa mereka tidak akan membeli produk keluaran brand nganu tersebut karena perbedaan pandangan tentang kaum BLTG ini. Ramai orang berkata bahwa mereka bisa mendapatkan banyak pengganti, kendati banyak juga orang bersuara bahwa tidak ada salahnya untuk menggunakan produk tersebut. Hanya saja, orang-orang yang kontra ini memiliki pemikiran bahwa mereka juga iktu andil mendukung jika tetap membeli produk mereka.

Iya, ini semua hanya tentang keberpihakan.

Dan tiga manusia yang tinggal satu atap ini setuju untuk menyatakan keberpihakan mereka untuk tidak mendukung kaum BLTG tersebut. Sah-sah aja dong. Hak konsumen mau beli apa saja. Sahl sendiri sudah mengurangi pemakaian produk-produk yang diduga menyumbangkan penghasilan mereka kepada pihak penjajah negeri Palestina. Walau tidak secara keseluruhan, tapi Sahl setidaknya merasa dia ikut berjuang.

[✓] BerTemanmu SurgamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang