11. Buat Sahur

778 196 15
                                    

Serial BerTemanmu Surgamu - 11. Buat Sahur

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 12 Agustus

-::-

Bintang dan Sahl baru balik dari shalat Isya berjamaah di Masjid dekat kontrakan mereka dan mendapati pintu depan tidak dikunci.

"Perasaan tadi gue konci, Cong!" kata Bintang dan langsung lega begitu mendapati Tian yang ada di dalam rumah.

Soalnya tadi Tian bilang mau pulang malem.

"Ngga jadi pulang malem lu?" tanya Bintang. Tangannya mengangkut toples berisi keripik tempe yang dikirimin sama kakaknya Sahl.

"Syutingnya ngga jadi Hari ini. Tadi diajakin Justin hangout dulu sih, tapi gue males. Ya udah, pulang aja."

"Hooo..." respons Bintang.

Sahl, yang pas masuk tadi langsung ke dapur buat ambil air minum, ikutan nimbrung.

"Udah makan, Yan?" tanyanya. "Gue sama Bintang udah ngindomi tadi abis solat maghrib."

"Udah. Diajak makan Justin tadi," jawab Tian.

"Makan enak dong?" kata Bintang, masih ngemilin keripik.

"Ya iya, kalau sama Justin ya makan di restoran."

Jawaban Tian bikin Bintang mencibir ke arah Sahl.

"Emang sama kita, Hal? Makannya indomi!" kata Bintang lagi.

"Paan sih lu?" sungut Tian cepat.

"Apaan sih, Bin," kata Sahl, ikutan ngemil. "Sama kita juga makan enak ya, Yan. Walau bukan di resto. Haha."

Bintang bete juga tuh Sahl pake belain Tian. Asalnya sih Bintang kesel-kesel gimana gitu si Tian mah apa-apa Justin, apa-apa Justin!

"Eh, itu apaan?"

Pandangan Sahl tertumbuk pada bungkusan di dekat Tian meletakkan tas ransel yang biasa dipakainya.

Tian dan Bintang mengikuti arah dagu Sahl.

"Oh ini," Tian mengambil bungkusan plastik putih tersebut, "nasi ayam bakar. Buat besok lo pada mau sahur kan?"

"Kok lo tahu dah?" kata Bintang, antusias banget denger kalimat AYAM BAKAR.

"Ya tahu lah, kan dua Hari yang lalu lo bedua debat mau sahur besok pagi atau tadi pagi. Mau puasa Dzulhijah kan lo bedua? Sembilan hari?"

Ucapan Tian bikin Bintang terharu. Dia nepuk-nepuk tangan Sahl dengan hebohnya.

"Beneran, Yan?" tanya Sahl, yang rupanya ngga nyangka juga.

"Ya beneran, ngapain gue bohong. Becanda begitu apa lucunya?"

"AH TIAN KAMPRET BIKIN GUE TERHURA AJA!"

"MaasyaaAllah, sesuatu amat punya temen kayak lo.

"Hehe, sama-sama."

Sahl melirik lagi bungkusan yang kini ada di hadapannya.

"Ini ada tiga?" tanya Sahl, membuka bungkusan.

"Iyalah," kata Tian. "Gue ikutan sahur. Males banget sarapan ngga bareng kalian. Bangunin yak."

"Yaelah, biasa juga elu yang bangunin gua! Gblk ah!" kata Bintang, mukanya cerah banget. Kayak angkasa berbintang tanpa hujan, haha. "Jadi semangat puasa ya, Hal!"

"Banget, Bin. Allah Maha Baik yak!" kata Sahl, senang.

Tian mengulas senyum melihat betapa sederhananya Rasa Syukur dua orang di depannya ini. Hanya sekadar diberi ayam Bakar, wajahnya bahagia tak terkira.

Ah, Tian merasa, dirinya harus belajar banyak dari mereka.

*Besok 1 Dzulhijah cuy, jangan lupa puasa sampe tgl 9 Dzulhijah! ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Besok 1 Dzulhijah cuy, jangan lupa puasa sampe tgl 9 Dzulhijah! ^^


[✓] BerTemanmu SurgamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang