46. Termakan Hoax

436 72 17
                                    

Serial BerTemanmu Surgamu – 46. Termakan Hoax

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 17 April

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

"Iya, beneran!" kata Bintang, meyakinkan argumennya.

"Gue ngga denger dah," timpal Tian.

"Ya elu sik, tidor teros!" Bintang keki. "Gue pas banget mau ke kamar mandi. Gue kira bunyi apaan. DEM! Gitu, Hal!"

"Dem!" Sahl mengulang. "Demdemdemdemdem!"

"Yeee, itu mah kalau lagi nonton tanding bola!"

Tian mendorong pundak Sahl. Yang punya pundak malah ketawa.

"Heh! Seriusan ini, woi!" Bintang masih keki. "Jam dua itu lo belom bangun, Hal..."

"Ya terus kenapa?"

Mereka sedang membahas dentuman yang terjadi kira-kira pukul dua dini hari beberapa waktu lalu. Dentumannya lumayan keras, dan tadinya Bintang beranggapan itu adalah dentuman yang dihasilkan oleh anak gunung Krakatau. Tapi BMKG menganulir asumsi tersebut tuh.

Kemudian beredar kabar...

"Katanya itu hentakan kaki Dajjal gitu, Hal!" tukas Bintang. Rautnya terlihat sangat serius.

"Waduh?!" Tian melongo. "Serem amat?"

"Kiamat bentar lagi, Haaal!" kata Bintang, memegangi lengan sahabatnya.

Sahl memandang wajah sahabatnya yang pias. Dia menoleh pada Tian yang kembali bersuara.

"Dunia udah kacau banget emang," kata Tian."Beneran udah mau kiamat?"

"Wey, bentar, bentaaar..."

Sahl membentangkan kedua tangan, menyuruh dua karibnya untuk menenangkan diri.

"Bin, elu beneran percaya omongan orang-orang di luar sana?" tanya Sahl.

"Yang mana dah?" Bintang cengok.

"Yang tentang itu hentakan kaki Dajjal?"

Bintang melirik Tian. Entah kenapa, ditanya begitu oleh Sahl, keraguannya mencuat besar.

"Nggg, ya abisnya?"

"Kenapa sik pada heboooh bener," kata Sahl lebih lanjut. "Kiamat, kiamat... Bentar lagi kiamat!"

"Tauk, kiamat kan masih jauh yak!" kata Tian.

"Ngga paham," balas Sahl. "Yang jelas, kiamat makin deket!"

"Astaghfirullaah," Bintang ngelus dada karena Sahl ngomong begitu sambil memajukan wajah ke arahnya. Nakutin banget.

"Tapi orang-orang pada santuy!" kata Sahl lagi.

"Santuy apaan dah? Ini aja heboh kan soal dentuman itu, Hal?!"

"Iya, di sosmed banyak banget bahas soal begituan," Tian ikutan.

"Iya, bahas doang, tapi ngga anggep serius soal kiamat," kata Sahl. "Kebanyakan dari kita, cemas Dajjal dateng. Bukan cemas apa yang kita hadepin di hari akhir nanti."

Cengkraman di lengan baju Sahl menguat, "Ojo ngono tho, Mase..." cicit Bintang.

"Lah, iya ngga sih? Orang-orang sekarang sibuk sama Dunia, lupa ke Akhirat, naudzubillaah..." ucap Sahl dengan merinding menjalar di sekujur tubuhnya. "Santai banget bilang bentar lagi kiamat, tapi ngga bersiap untuk itu."

[✓] BerTemanmu SurgamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang