29 • Perasaan Terpendam

7.2K 277 12
                                    

Suasana kelas XII IPA sedikit sepi. Tentu saja, sekarang sedang istirahat. Namun, Dirga dan kawan-kawannya masih setia berada di dalam kelas. Entah apa yang mereka perbincangkan, yang jelas mengenai jabatan Dirga yang sudah bukan Ketua Osis lagi. Pasalnya tadi pagi sertijab untuk Osis angkatan selanjutnya baru saja di lakukan.

"Widihhh yang sekarang mantan Ketua Osis." Ledek Dito seraya tertawa.

"Boleh kali di kasih makan." Sahut Danang dengan gerakan tangannya yang seolah-olah menyuap makanan ke mulutnya.

"Traktir kali maksud lu Nang." Ujar Alif menerjemahkan maksud perkataan Danang.

"Nah itu." Timpal Danang seraya mengangguk-anggukan kepalanya.

Semuanya pun tertawa mendengarnya. Sedangkan Dirga hanya memasang wajah kesalnya.

"Ya udah, balik sekolah ke rumah gue. Kita party." Ucap Dirga dan seketika membuat teman-temannya berteriak girang.

"Bener nih Ga?! The best lah teman gue yang satu ini!" Teriak Nata heboh.

"Anak sulthan mah bebas." Ucap Alif dan disertai anggukan oleh Dito.

"Mantap nih party di rumah Dirga." Ucap Kavin

"Nanti numpang main PS ya Ga?" Sahut Rendi

"Ayok lah. Battle sama gue." Sahut Geo.

"Makasih lho Mas Dirga ganteng, imut, dan dermawan." Ujar Danang seraya mencolek dagu Dirga.

"Jijik anjir." Ketus Dirga kepada Danang. Dan membuat semua teman-temannya tertawa.

     



                                       ***





"Ekhem yang kemaren di peluk sama mantan ketos kayaknya asik banget ya." Sindir Juan kepada Athana yang sedari tadi asik membuka lembar demi lembar novel yang baru saja Ia pinjam dari Sania.

"Siapa?" Tanya Farrel bingung yang tidak tahu menahu soal apapun.

"Siapa lagi kalo bukan yang lagi baca novel. Tuh! " Jawab Juan seraya menunjuk dengan dagu ke arah Athana, seketika membuat Farrel ternganga.

Devi dan Sania yang sedari mendengarkan sindiran Juan kepada Athana hanya bisa saling melempar senyum.

"Kok gue baru tau?" Tanya Farrel dengan muka polosnya.

"Ketinggalan info sih." Sahut Sania dan di beri anggukan setuju oleh Devi.

"Lah? Lo juga tau Dev?" Tanya Farrel kepada Devi yang kini asik menyeruput teh manis miliknya.

"Tau lah. Kemarin Sania kirimin foto ini. Nih liat." Ujar Devi seraya menunjukkan isi foto tersebut kepada Farrel.

"Wah parah. Gak bisa di biarin ini." Ucap Farrel spontan. Al hasil membuat Juan tertawa geli melihat reaksi Abangnya itu.

"Makanya cari Bang, biar bisa kayak gitu. Kan romantis." Ledek Juan.

"Ekhem!" Sania yang mendengar ledekan Juan kepada Farrel mencoba memberi kode kepada Juan.

"Batuk mba?" Tanya Juan seraya menahan senyum. Tentu saja ia peka dengan kode Sania. Namun,  ia pura-pura tidak tahu.

"Nggak. Gatel aja nih tenggorokan tiba-tiba." Bohong Sania dan membuat Devi yang berada di sebelahnya tertawa.

Athana yang sedari tadi diam pura-pura membaca novel kini berdiri. Dirinya tiba-tiba saja ingin segera ke kelas.

"Mau kemana?" Tanya Devi.

"Kelas. Ikut gak?" Tanya Athana dan di beri anggukan oleh Devi.

Sania yang melihat Devi bangun pun ikut bangun dari tempat duduknya, dan ikut Athana dan juga Devi ke kelas. Sedangkan kedua cowok yang masih asik duduk di bangku kantin itu tidak ada niatan untuk pergi sama sekali.

"Kapan nembak? Kasian anak orang di gantung terus." Ucap Farrel saat ketiga temannya tadi sudah pergi.

"Gak tau. Masih ragu." Jawab Juan. Farrel yang mendengarnya hanya menautkan kedua alisnya, seolah meminta penjelasan lebih kepada adiknya itu.

"Gue gak pernah pacaran sama sekali bang. Gue takut nanti pas pacaran sama gue, Sania gak betah." Ujar Juan seraya menopang dagu.

"Coba aja dulu. Kalo dia betah gimana?" Tanya Farrel dengan mimik muka serius.

"Ya tanggung jawab. Gue udah bikin dia nyaman kan." Jawab Juan seraya tersenyum lebar.

"Haishhh adek gue ya." Ucap Farrel seraya mengacak-acak rambut Juan gemas.

"Duh berantakan nih rambut gue." Omel Juan seraya mencoba merapikan kembali rambutnya.

"Demen deh gue ngeledekin lo begini." Ujar Farrel.

"Lo sendiri gimana bang? Gak keberatan kalo Athana sama Si Dirga? Lo kan suka sama Athana." Tanya Juan sedangkan Farrel hanya tersenyum kecil mendengarnya.










Sorry lama update. Btw ada yg inget Dirga ipa brp? Lupa sm cerita sendiri huhu'-'

Possesive KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang