"Athana!" Panggil Seseorang saat dirinya asyik merasakan udara pagi diatap sekolah.
"Devi? "
"Ternyata bener. Gue gak salah orang." Ucap Devi seraya terkekeh.
"Gue tau, lo kalo gak dikelas pasti disini."
"Dari mana lo tau?" Tanya Athana.
"Arjuna."
Deg.
"Maksudnya?" Tanya Athana yang tidak mengerti.
"Arjuna bilang, Athana kalo enggak ada dikelas pasti lagi atap." Ucap Devi seraya menirukan suara Arjuna.
"Athana, Selamat ulang tahun ya. Maaf telat." Ucap Devi dengan senyuman diwajahnya.
"Makasih Dev."
"Ini. Lo mau?" Tanya Devi seraya menawarkan sekotak susu coklat kepada Athana.
"Makasih lagi Dev." Ucap Athana seraya tersenyum.
"Athana, maaf untuk perkataan gue waktu itu. Gue, mungkin gak akan pernah ngerasain apa yang lo rasain. Lo udah kenal Juna jauh sebelum gue kenal dia, dan gue seenaknya bilang lo untuk percaya kalo Juna udah meninggal. Maaf Athana." Ucap Devi meminta maaf.
"Gue ngerti kok Dev, gue terlalu sayang sama Juna sampe gue gak percaya kalo Juna itu udah meninggal. Ini bukan salah lo, gue yang salah." Jelas Athana seraya memeluk temannya itu.
"Athana.. " Panggil Devi parau dan membuat air mata yang sedari ia tahan membanjiri pipi mulusnya.
"Jangan nangis Dev."
"Maaf Than."
***
Athana terus menggenggam sebuah gelang yang tadi Devi berikan, terukir sebuah nama disana 'AthNa'
Ia tahu maksud dari nama itu, 'Athana Juna' seketika dirinya dibuat terkekeh oleh gelang tersebut, bagaimana tidak? Ia tahu bahwa gelang ini Juna lah yang membuatnya sendiri.
- Flashback on. -
"Athana ini dari Juna." Ucap Devi seraya menyerahkan sebuah gelang berwarna merah maroon dengan sebuah ukiran tulisan 'AthNa' disana.
"Juna?"
"Iya. Waktu Juna mau dibawa kerumah sakit, dia sempet kasih gue gelang ini pas diambulan. Dia bilang 'Athana' disitu gue gak ngerti maksud ucapannya, tapi pas gue liat ukiran nama 'AthNa' gue tau. Dia minta untuk kasih ini ke elo. Maaf baru kasih sekarang." Jelas Devi dengan rasa bersalah.
- Flashback off. -
"Niat banget sih lo Jun bikin gelang buat gue."
"Btw Jun, makasih ya. Makasih untuk semuanya." Ucap Athana dan secara tidak langsung ia sudah mengikhlaskan kepergian Arjuna.
***
Bel pulang sekolah berbunyi, membuat para Siswa maupun Siswi berlarian keluar gerbang sekolah. Tidak sabar untuk kembali kerumah mereka masing-masing.
"Devi!" Panggil Sania saat melihat Devi berdiri dari tempat duduknya.
"Apa?" Tanya Devi seraya berjalan menghampiri Sania.
"Lo udah baikan ya sama Athana?" Bisik Sania.
"Sejak kapan gue marahan sama Athana?" Tanya Devi dan membuat Sania terkejut ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ketos
Teen FictionStart. 17/11/17 update gak nentu . don't copy my story!