"Gue temennya." Ucap Arjuna dan mendekat ke arah Athana dan meraih lengan gadis itu. "Sorry, ngomongnya dilanjut besok aja, Athana cuma punya waktu buat gue."
"Ya. Makasih udah ngerebut waktu gue sama dia." Ucap Dirga dan membuat Arjuna menghentikan langkahnya, namun tak lama kembali melanjutkan langkahnya.
***
Suasana menghening hanya ada suara jangkrik sampai akhirnya Athana memberanikan diri untuk berbicara duluan.
"Arjuna makasih." Ujar Athana tetapi pandangannya menunduk, menatap kaleng minuman yang ia pegang.
"Untuk apa?" Tanya Arjuna yang sekarang berdiri dan memandang langit malam yang sepi, alias tidak ada satu pun bintang disana.
"Sebenernya gue agak takut kalo cuma berduaan sama si Dirga, tapi untung aja lo dateng."
"Minimarket tuh rame Than."
"Bukan itu maksud gue Juna. Lo mah gak peka!" Omel Athana seraya memukul bahu Arjuna.
"Iya paham kok gue." Ucapnya seraya tersenyum.
"Jadi?"
"Jadi apa?" Tanya Athana yang tidak mengerti perkataan Arjuna.
"Jadi lo punya hubungan apa sama si Dirga?" Tanya Arjuna dan membuat Athana terbelalak.
"Apaan sih! Gue gak punya hubungan lebih selain teman sama dia. Eh, tapi gue gak terlalu menganggap dia teman gue,"
"Jadi yang bener yang mana? Punya hubungan atau enggak sama dia?"
"Enggak ada. Cuma sekilas kenal aja." Ucap Athana dan Arjuna pun hanya mengangguk.
"Juna, bukannya lo udah pulang tadi sama Adel? Kok tadi masih disana?" Tanya Athana yang sedari tadi sudah penasaran dengan penyelamatan Arjuna yang tiba-tiba itu.
"Gue tadi udah pulang. Tapi,"
"Tapi apa?"
"Gak papa."
"Ck, Nyebelin! Arjuna nyebelin!" Racau Athana dengan bibir bawah yang ditekuk.
"Awas nanti cantiknya ilang." Goda Arjuna dan semakin membuat Athana mengerucut sebal.
"Bodo amat!"
"Ayo pulang?" Tawar Arjuna dengan mengulurkan tangan kanannya kearah Athana.
"Oke. Anterin sampe rumah ya? Arjuna." Pinta Athana dan menerima uluran tangan Arjuna.
"Iya Bos Athana."
"J-juna?" Tanya Athana seraya menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Ada apa?" Tanya Arjuna dengan alis bertaut.
"Lo barusan manggil gue apa?"
"Athana."
"Hah?!"
"Athana."
"Omg!! Juna, lo! Akhirnya lo bener juga manggil nama gue." Ucap Athana kegirangan, seraya memukul bahu Arjuna.
"Udah-udah, seneng banget sih lo." Ucap Arjuna mencoba menyingkirkan tangan Athana yang terus memukul bahunya.
"iyalah seneng. Setelah sekian lama lo akhirnya manggil gue dengan benar Jun! Hahah... "
"Berisik! Udah ayo pulang. Lo mau nanti di omelin sama mamah lo?"
"Ya enggaklah Juna, ya udah yuk pulang."
"Lo gak mau mampir dulu?" Tawar Athana saat sampai di depan gerbang rumahnya.
"Kapan-kapan aja. Udah malem, gue mau balik dulu ya." Tolak Arjuna.
"Ya udah deh. Hati-hati Juna di jalan." Pesan Athana dan melambaikan tangannya saat Arjuna berbalik pergi.
"Bodoh banget sih lo Jun! Kenapa gak bawa motor? Kasian kan lo harus jalan kaki sampe rumah." Gumam Athana seraya terkekeh.
"Ekhem!"
"Loh, Kak Chandra. Kok ada diluar? Abis dari mana?" Tanya Athana saat melihat Kakaknya itu berada tepat dibelakangnya.
"Pantesan lama. Ketemuan sama cowok dulu sih." Ucap Chandra dan membuat Athana salah tingkah.
"Apaan sih Kak. Itu Juna,"
"Emang Juna bukan cowok?"
"Y-ya cowok lah! Maksudnya aku sama dia gak sengaja ketemu. Terus kita ngobrol dan tadi dia anterin aku pulang." Jelas Athana dan Chandra hanya manggut-manggut mendengarnya.
"Ya udah gih masuk."
"Eh? Gak di omelin nih?"
"Jadi kamu mau Kakak omelin?" Tanya Chandra dan seketika membuat Athana berjengit.
"Ya enggaklah! Ya udah aku masuk, mana kunci gerbangnya?."
"Nih. Eh Athana, parfum pesenan Kakak mana?" Tanya Chandra saat Athana baru saja ingin membuka gembok gerbang rumahnya.
"Ya ampun Kak!! Athana lupa beli!" Pekik Athana seraya menepuk dahinya.
"Sabar Chandra. Athana emang teledor orangnya dari dulu." Batin Chandra seraya mengelus dadanya.
"Aku beli dulu deh Kak! Kakak masuk duluan aja ke dalem rumah. Aku bakal beli, janji 5menit bakal sampe rumah." Ucap Athana heboh "Eh iya ini belanjaan yang tadi pegang dulu! Aku bakal balik cepet kok Kak! Janji. Tunggu sebentar ya!"
Athana pun berlari sekuat tenaga, dan mengabaikan teriakan Kakaknya itu yang menyuruhnya untuk kembali dan membelinya besok saja.
"Ya ampun Athana." Ucap Chandra seraya menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menenteng belanjaan Athana.
"Ya ampun Athana! Gimana Kakak mau masuk? Kuncinya kamu bawa." Ucap Chandra seraya mendudukan dirinya di tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ketos
Ficção AdolescenteStart. 17/11/17 update gak nentu . don't copy my story!