Athana berlari di sepanjang koridor sekolah, menghiraukan teriakan Dirga yang terus memanggil namanya.
Tentu saja teriakan Dirga itu membuat sekumpulan Siswi menatap iri ke arah Athana. Bagaimana bisa, seorang Ketos berteriak seraya mengejar-ngejar Ketua Paskib itu?
Jika di lihat dari fisik, Athana memang sudah cantik dari lahir. Di tambah prestasinya yang banyak, semakin membuat semua orang iri terhadapnya.
Namun, Athana tidak mau ambil pusing apa yang orang lain katakan kepada dirinya. Baginya, dirinya sendiri lah yang mengerti keadaannya, orang lain tidak akan pernah mengerti.
"Athana!" Teriak Dirga lagi. Langkah kakinya pun semakin di percepat.
Grep.
"Ath, jangan ke sana!" Ucap Dirga saat dirinya berhasil mengimbangi langkah Athana.
"Lepasin ih. Ini kan urusan gue Dirga." Ujar Athana dan memberontak dari pegangan Dirga.
"Jangan ke sana Ath,"
"Tapi, gue mau ke sana."
"Ya udah, tapi gue ikut." Ucap Dirga dan akhirnya mengalah. Namun, firasatnya kali ini bukan main. Ada perasaan gelisah dan juga khawatir pada dirinya.
"Ngapain lo ikut?" Tanya Athana, alisnya mengernyit.
"Buat jagain lo."
Deg.
"Terserah lo. Gue gak peduli." Ucap Athana, padahal jantungnya kini berdegup tak karuan.
Semenjak mengenal Dirga lebih jauh, hati Athana kini menjadi sensitif. Hanya kata-kata kecil yang Dirga ucapkan membuat Jantungnya berdegup dengan cepat. Dan ini seperti apa yang dirinya rasakan saat pertama kali mengenal Arjuna.
"Jadi gak? Kalo gak jadi bagus deh. Gue gak perlu ngelarang elo." Tanya Dirga yang melihat Athana seketika terdiam.
Athana yang sadar dirinya tadi melamun pun kini melanjutkan jalannya ke Cafe depan sekolah. Menghiraukan pertanyaan Dirga dan membuat cowok itu mengerut sebal.
Baru saja Athana hendak memasuki Cafe, tiba-tiba sebuah tangan kokoh menariknya ke arah gang kecil dekat Cafe. Dirga yang melihat itu pun reflek berlari ke arah Athana.
"Woi mau ngapain lo?!" Tanya Dirga dan mencoba melepaskan Athana dari laki-laki tersebut.
"Orang yang kemarin kah?" Tanya Dirga dalam hati, melihat laki-laki yang tidak di kenalnya persis seperti waktu ia menyelamatkan Athana.
Bats!
"Akhh.. " Erang Dirga saat sebuah benda tajam mengenai lengannya.
"Woi, siapa lo? Jawab atau gue hajar lo disini!" Ancam Dirga seraya memegangi tangannya.
Namun, belum sempat Dirga menghampiri laki-laki itu. Segerombolan anak sekolah yang tidak di kenalnya datang, seraya membawa kayu.
"Mau ngapain mereka?" Gumam Dirga.
"Woi, lepasin Athana. Atau gue hajar lo disini." Ancam Dirga kepada laki-laki tadi. Namun, di hiraukan olehnya. Athana pun sekarang sudah tidak bisa bergerak, tenaganya sudah habis untuk memberontak.
"Sialan lo!" Teriak Dirga dan maju menghajar segerombolan anak sekolah tersebut. Dirga tahu bahwa dirinya tidak akan sanggup mengahajar anak-anak sekolah itu. Namun, tujuannya kali ini adalah menjaga Athana. Seperti yang Arjuna bilang padanya.
Brugh.
Sebuah pukulan telak mengenai punggung Dirga, membuatnya tersungkur di aspal. Dan pandangannya pun mulai mengabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ketos
Fiksi RemajaStart. 17/11/17 update gak nentu . don't copy my story!