"Kak Athana." Panggil Adel saat sudah sampai ditempat yang Athana janjikan.
"Eh, Adel. Sini duduk." Suruh Athana, Adel pun menurutinya dan duduk disebelah teman Kakaknya itu.
"Maaf ya ngajak janjiannya mendadak begini." Ujar Athana merasa tidak enak. Karena ia tahu Adel baru saja pulang dari MOS nya.
"Iya Kak. Gak papa, Adel gak keberatan kok." Ucap Adel seraya tersenyum.
"Oh iya Del, kenalin ini temen Kakak namanya Farrel." Ujar Athana seraya memperkenalkan Farrel kepada Adel.
"Dia juga temennya Kak Juna waktu SMP."
"Oh, salam kenal Kak Farrel" Ucap Adel.
"Salam kenal juga Del." Balas Farrel seraya membalas jabat tangan Adel.
"Umm, Del. Kakak sama keluarga turut berduka ya atas meninggalnya Juna. Maaf, waktu pemakaman Juna Kakak gak nemuin kamu dan keluarga." Jelas Athana, karena saat pemakaman Arjuna ia tidak ingin bertemu siapapun. Dan Athana pun hanya melihat pemakaman Arjuna dari jauh.
"Saya juga ya Del." Timpal Farrel. Dan Adel pun hanya tersenyum sebagai jawabannya.
"Kak Athana?" Panggil Adel.
"Iya Del?"
"Adel sedih Kak," Ucap Adel dengan matanya yang menyayu.
"Adel?" Panggil Athana.
"Adel sedih kak. Kenapa Kak Juna harus pergi duluan?"
"Adel?"
"Adel sedih. Kenapa Kak Juna ninggalin Adel?" Ucap Adel dan kali ini dirinya sudah menangis.
Athana yang melihat itu hanya bisa diam dan tidak tahu harus berbuat apa, dirinya juga sama sedihnya dengan Adel. Farrel pun begitu, dia hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Gak cuma Adel Kak, Mamah sama Papa juga sama sedihnya. Mereka bilang, kenapa Mas Juna pergi ninggalin mereka duluan?" Ujar Adel.
"Adel. Kakak juga sedih." Ucap Athana seraya menahan air matanya yang ingin keluar.
"Kenapa Kak Juna ninggalin kita Kak? Apa Kak Juna udah gak sayang sama kita?" Tanya Adel disela-sela tangisnya.
"Bukan Del."
"Apa Kak Juna benci sama kita? Jadi dia ninggalin kita? Adel bingung Kak."
"Bukan Del, Juna sayang sama kita. Gak mungkin dia benci sama kita, dia sayang sama kamu." Jelas Athana.
"Kak Juna. Dia, Kakak yang berharga buat Adel. Kak Juna selalu ada saat Adel kesusahan. Kak Juna, dia selalu baik sama Adel." Jelas Adel.
"Kak Juna selalu anggap Adel sebagai adik kandungnya. Bukan adik tirinya. Kak Athana? Kak Juna, gimana menurut Kakak?" Tanya Adel membuat Athana sedikit terkejut.
"Umm, Juna. Dia orang yang baik, dia pengertian, dia selalu menghibur Kakak kalo Kakak lagi sedih." Ucap Athana mengingat kembali bagaimana sifat dan sikap Arjuna kepadanya.
"Dulu, waktu Kak Juna masih SMP. Dia pernah bilang ke aku, kalo dia suka sama perempuan yang namanya Athana. Aku pikir Kak Juna cuma bercanda, dan aku cuma ketawa ngedengernya. Tapi, sehari sebelum dia meninggal. Kak Juna bilang, kalo dia masih suka sama perempuan yang namanya Athana" Ujar Adel.
- Flashback on. -
"Adel, tau gak? Kakak suka sama siapa?" Tanya Arjuna kepada adiknya. Adel yang tidak tahu pun hanya mengernyit seraya heran apa yang sedang Kakaknya bicarakan itu.
"Emangnya Kakak suka sama siapa?" Tanya Adel dan membuat Arjuna tersenyum lebar.
"Athana."
"Kakak suka sama perempuan yang namanya Athana." Lanjut Arjuna
"Hahahaha... Kakak ngawur deh, Adel gak ngerti sama Kakak."
- Flashback Off. -
"Juna?" Gumam Athana, seraya menahan tangisnya.
"Kak Athana jangan pergi! Jangan tinggalin Adel, cukup Kak Juna aja yang pergi. Adel mohon." Ujar Adel, yang tiba-tiba saja memeluk Athana.
"Adel?" Ucap Athana.
"Kak Athana udah Adel anggap sebagai Kakak Adel sendiri. Adel gak mau Kak Athana ninggalin Adel juga. Kak Juna bilang, Kak Athana itu bisa jadi Kakak yang baik."
"Adel, makasih." Ucap Athana dan air matanya pun sudah mengalir. Dengan tangan kanannya yang mengelus pucuk kepala Adel.
Farrel yang melihat pun menjadi terharu. Membuatnya teringat dengan Juan-adiknya. Rasanya, ia ingin cepat-cepat pulang dan memeluk adiknya yang menyebalkan itu.
"Kak Farrel! Jangan nangis." Teriak Adel dan membuat Farrel menutup mukanya, malu.
"Cowok kok nangis sih Rel." Sindir Athana saat dirinya sudah tidak menangis lagi.
"Sedih tau, gue kan jadi ke inget Juan." Ujar Farrel dan mengusap air matanya itu.
"Cie, inget sama adek. Biasanya juga bodo amat sama Juan, hahaha..." Goda Athana seraya menertawai Farrel. Adel yang mendengarnya pun ikut tertawa dan sesekali ikut menggoda Farrel.
"Udah dong, malu nih gue." Keluh Farrel dan pipinya kini sudah memerah.
"Hahaha.. Bilangin Juan ah besok." Goda Athana lagi.
"Jangan Athana!" Omel Farrel. Dan membuat kedua perempuan yang duduk disampingnya menertawainya.
***
"Makasih Kak Athana sama Kak Farrel." Ucap Adel saat dirinya hendak pulang.
"Sama-sama Del. Makasih juga udah luangin waktunya untuk dateng." Ucap Athana seraya tersenyum.
"Makasih ya Del, jadi adik yang baik selamanya untuk Arjuna." Ujar Farrel.
"Iya Kak. Kalo gitu aku pulang dulu ya, Mamah udah sms aku tadi."
"Iya. Hati-hati ya Del." Pesan Athana.
"Iya Kak. Bye.."
"Bye... " Balas Athana dan Farrel berbarengan.
"Hufftt... Gini ya rasanya punya adek cewek." Ucap Farrel dan membuat Athana mengerutkan keningnya.
"Maksudnya?" Tanya Athana.
"Ya.. Gue jadi tahu perasaan seorang adek ke Kakaknya. Apa lagi cewek, perasaannya dalem banget. Gue ngerasain apa yang Adel rasain." Ujar Farrel.
"Farrel?" Panggil Athana.
"Kenapa?"
"Gue terharu." Ucap Athana dan membuat Farrel tersenyum bangga.
"Gue gitu loh." Ucap Farrel seraya membanggakan dirinya sendiri.
"Minta digampar ya Rel? Gue serius tau." Ketus Athana dan membuat Farrel seketika diam.
"Maaf Mbak." Gumam Farrel dan menjauhkan dirinya dari Athana.
"Hufttt... Dasar Farrel. Tapi, makasih ya buat hari ini. Gue balik duluan ya Rel. Bye..." Ucap Athana dan berlari pergi.
"Hati-hati dijalan!"
"Oke Bos!" Balas Athana dan melambaikan tangannya ke arah temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ketos
Teen FictionStart. 17/11/17 update gak nentu . don't copy my story!