Hari dan bulan pun telah berlalu, kini saatnya mereka mengadakan demo ekskul untuk menyambut para peserta didik baru.
"Athana, paskib udah siap?" Tanya Galen yang bertugas menjadi panitia Demo Ekskul.
"Siap."
"Oke. Abis tim basket, paskib masuk ya." Ujar Galen memberi aba-aba.
"Siap!"
"Baiklah. Ini dia Demo Ekskul ketiga dari Tim Paskibra SMA Pusaka Baru." Ucap salah seorang MC dan Tim Paskibra pun memulai aksinya dengan Athana yang memimpin.
***
"Nih." Ucap Dirga seraya menyerahkan sebotol air minum isotonik kepada Athana.
"Capek ya?" Tanya Dirga dan duduk disebelah Athana.
"Thanks Ga."
"Sama-sama." Balas Dirga.
"Kalo dibilang capek sih, lumayan lah.."
"Lo sendiri gimana? Capek gak?" Tanya Athana balik.
"Umm.. Lumayan, capek mondar-mandir nya aja. Gue harus naik turun tangga terus buat ke Ruang Osis." Jelas Dirga. Dan meneguk air minumnya, begitu pun dengan Athana.
"Oi Athana!" Panggil Seorang cowok dengan kaus Tim Basket SMA Pusaka Baru.
"Lho? Ega?"
"Apa kabar Athana? Lama gak ketemu." Tanya Ega seraya memeluk Athana, dan membuat Dirga disampingnya terlonjak kaget.
"Baik kok. Lo sendiri gimana?"
"Seperti yang lo liat. Gue juga baik, maaf gak pernah ngabarin lo. Kemarin lusa gue baru pulang dari Camp pelatihan." Jelas Ega dan Athana pun hanya manggut-manggut mendengarnya.
"Oh iya. Gue denger Juna meninggal? Gue turut berduka ya. Maaf gak bisa dateng dipemakamannya." Ucap Ega dengan raut wajah menyesal karena tidak bisa menghadiri pemakaman Arjuna.
"Iya. Gak papa kok. Juna juga pasti ngerti."
"Oh iya Than, besok lo luang gak? Gue mau ajak lo ke Cafe Tante gue." Tanya Ega dengan wajah sumringahnya berharap Athana akan menerima ajakannya.
"Luang kok. Jam berapa kesana nya?" Tanya Athana dan sepertinya gadis itu senang diajak oleh Ega.
"Jam 10 gue jemput kerumah lo."
"Oke deh. Gue balik duluan ya, ada urusan sama anak-anak." Pamit Ega dan pergi meninggalkan Athana.
"Siapa?" Tanya Dirga penasaran, namun wajahnya kini berubah datar.
"Temen gue sama Juna."
"Lo suka sama dia?" Tanya Dirga dan membuat Athana menegang.
"Maksudnya?" Tanya Athana yang tidak paham.
"Lo suka sama si Ega?" Ulang Dirga.
"Enggak. Gue kan sukanya sama Juna."
Jleb.
"Umm.. Oh. Ya udah ya gue balik duluan, masih banyak urusan." Ucap Dirga dan pergi meninggalkan Athana. Sementara Athana hanya heran melihatnya.
"Dor!" Teriak Sania dengan maksud mengagetkan Athana.
"Apa sih San? Gue gak kaget." Ujar Athana dan memandang malas Sania.
"Yah.. Kaget dong, jarang-jarang gue liat lo kaget." Racau Sania seraya mengerucutkan bibirnya.
"Sendiri aja lo? Tadi gue liat Dirga disini deh."
"Tadi sih masih disini. Tapi dia pergi, ada urusan katanya." Ucap Athana.
"Oh.. Oh iya Ath-"
"Athana!" Panggil Juan dari kejauhan.
"San, gue ke Juan dulu ya. Ngobrolnya nanti lagi." Ujar Athana dan pergi meninggalkan Sania.
"Yah Athana mah.."
"Sorry San!"
***
"Athana, lo ikut makan?" Tanya Juan yang saat ini sedang memakan nasi box miliknya.
Karena tadi Juan memanggil Athana adalah untuk menawarkannya makan bersama anggota Tim Paskibra SMA Pusaka Baru, berhubung Demo Ekskul sudah selesai.
"Iya nanti gue makan." Ucap Athana dan kini memilih memakan biskuit yang tadi Moza-temannya bawa.
"Juan, Farrel dimana?"
"Tadi sih gue liat dia lagi sama Tim Futsalnya di lapangan. Tapi gak tau deh masih disana apa enggak."
"Oh.. Kalo lo ketemu Farrel bilang gue ya?" Pinta Athana.
"Mau ngapain emangnya?" Tanya Juan penasaran.
"Anak kecil gak boleh tau." Ucap Athana dan pergi keluar ruangan yang dikhususkan untuk Tim Paskibra.
"Wah.. Lo mau macem-macem ya sama Abang gue." Ucap Juan dan tentu saja membuat Athana memelototkan matanya pada Juan.
"Sembarangan lo kalo ngomong. Gue culik Abang lo baru tau rasa."
"Gue culik Abang lo lagi nanti." Ujar Juan dan melanjutkan acara makannya.
Athana berjalan pelan dikoridor sekolah, saat ini suasana sedikit sepi dibanding hari-hari biasa. Hanya ada beberapa murid yang berlalu lalang.
Seketika Athana berhenti disebuah kelas bertuliskan XI IPS 3. Kelas dimana tersimpan banyak kenangannya bersama Arjuna.
Athana ingat saat dirinya pertama kali melihat Arjuna disekolah ini. Saat itu ia sedang duduk diatap sekolah seraya memakan bekalnya, dan tiba-tiba sebuah tangan mengambil bekalnya begitu saja. Awalnya Athana tidak menyadari bahwa itu adalah Arjuna. Karena Arjuna yang dulu ia kenal berbeda seperti sekarang.
Arjuna dulu terkenal pendiam, namun ia tidak sependiam dan sedingin sekarang. Arjuna pun dingin kepada orang-orang yang tidak terlalu dikenalnya, dan jika bersama Athana, Arjuna menjadi orang yang sedikit humoris.
"Satu tahun yang lalu ya Jun?" Tanya Athana lebih tepatnya kepada dirinya sendiri.
"Athana?" Panggil seseorang dari belakang Athana.
"Farrel?"
"Juan bilang lo nyariin gue. Ada apa?" Tanya Farrel.
"Besok. Anterin gue ketemuan sama Adel ya?" Pinta Athana dan Farrel tersenyum, seraya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ketos
أدب المراهقينStart. 17/11/17 update gak nentu . don't copy my story!