30 • Mencintai Tidak Harus Memiliki

5.5K 167 13
                                    

"Denger ya Juan, kalo lo tanya gue keberatan apa enggak? Tentu, gue keberatan. Tapi, mencintai tidak harus memiliki. Asal Athana bahagia, gue juga ikut bahagia. Emang kedengerannya klasik, tapi gue serius sama ucapan gue sendiri." Ucap Farrel kepada Juan. Sedangkan raut wajah Juan berubah seketika.

"Gue suka benci sama sikap lo yang satu ini sebenernya." Celetuk Juan. Dan membuat Farrel menatapnya bingung.

"Asal orang lain bahagia, lo juga bahagia. Tapi apa pernah pas lo bahagia, orang lain juga ikut bahagia?" Tanya Juan seraya menatap lekat kakaknya itu.

Farrel yang melihat adiknya sepertinya sudah terbawa suasana pun hanya bisa menghembuskan nafas beratnya.

"Juan, please. Abang tau kalo Juan khawatir sama Abang, tapi Ini urusan Abang dengan diri Abang sendiri. Abang bisa nanganin masalah ini. Kamu gak perlu khawatir." Ujar Farrel panjang lebar. Juan yang mendengarnya hanya bisa memalingkan mukanya. Menurutnya, Abangnya sama sekali tidak pernah berubah.

Juan pun pergi meninggalkan Farrel sendiri di kantin. Sedangkan Farrel yang melihat Juan pergi hanya bisa tersenyum kecut.





                                        ***






"Nang ambilin coca-cola gue dong!" Teriak Geo yang asik memainkan PS Dirga bersama Rendi.

"Ambil sendiri. Gue lagi sibuk makan bakso." Sahut Danang dengan melahap bakso besar miliknya.

"Ambilin Ren. Haus nih."

"Ogah, suruh Nata aja sana." Tolak Rendi

"Nat! Nata! Ambilin coca-cola dong!"

"Iya!" Jawab Nata dan segera beranjak menuangkan coca-cola ke dalam gelas milik Geo.

"Nah, ini baru temen gue. Lu semua pada jahat. Ga sohib." Ujar Geo seraya menerima coca-colanya. Sedangkan yang lain hanya menyoraki ucapan Geo barusan.

Sedangkan Dirga sendiri selaku pemilik runah hanya tiduran disofa empuknya seraya bermain ponsel.

"Alif, Nata sama Kavin kemana?" Tanya Dito yang berada didepan Dirga, setelah selesai dengan urusannya dikamar mandi tadi.

"Biasa. Main basket." Jawab Dirga seadanya sedangkan Dito hanya ber-oh ria.

"Gimana hubungan lo sama si Athana?" Tanya Dito tiba-tiba dan membuat Dirga sedikit terkejut.

"A-apa sih lo. Gue sama dia temen doang." Ujar Dirga salah tingkah.

Sedangkan Dito yang mendengarkan penuturan sahabatnya itu hanya bisa terkekeh.

"Kalo suka tuh bilang. Ngomong. Jangan galau kayak anak baru puber." Ledek Dito.

"Nanti kalo udah pas waktunya juga gue bilang. Urusin sana pacar lu." Racau Dirga dan menyindir soal kekasih Dito yang baru saja ia tembak 3 hari yang lalu.

"Laras mah bisa urusin dirinya sendiri Ga."

"Yaudah bagus." Jawab Dirga dan sekarang memilih bermain game diponsel milik Danang.

"Pinjem tuh bilang-bilang. Kayak maling ya Anda." Protes Danang saat ponsel miliknya diambil dari saku celananya oleh Dirga.

"Kayak lo bukan maling aja. Main ambil celana boxer dilemari gue." Ujar Dirga seraya menatap tajam Danang. Sedangkan Danang hanya tersenyum kearah Dirga.

"Maap bos ku." Ucap Danang.







                                      ***







"Ath, Olimpiade lu kapan?" Tanya Farrel saat berjalan berdampingan dengan Athana dikoridor sekolah. Karena tadi Athana mampir untuk melihat latihan ekskul paskibra dan tanpa disengaja Farrel juga baru selesai dari kegiatan ekskul Futsalnya. Sehingga mereka memutuskan untuk pulang sekolah bersama.

"Minggu depan. Tanggal 15. Emang kenapa?" Jawab Athana.

"Gak papa. Cuma mau tau aja. Btw good luck ya." Ucap Farrel seraya memberi semangat.

"Makasih Farrel. Terbaik deh."

Mereka pun berjalan keluar gerbang, dan disitu Athana melihat Alka dan Althea sedang berbincang. Tanpa sengaja Althea melihat keberadaan Athana.

"Tuh Atha! Baru pulang!" Teriak Althea kepada Alka. Alka yang mendengar pun langsung membalikan badannya, dan melihat seorang perempuan mungil bersama seorang laki-laki.

Athana yang bingung saat namanya diswbut Althea hanya menautkan kedua alisnya.

"Ada apa?" Tanya Athana kepada Alka yang sudah berada tepat didepannya.

"Ajarin gue belajar. Ga mau tau." Perintah Alka kepada Athana. Sedangkan gadis itu hanya bisa menatapnya heran.

"Sekarang?" Tanya Athana lagi.

"Iya. Sekarang." Jawab Alka cepat.

"Tapi gue gak bisa. Ada urusan sama Kak Chandra." Ujar Athana kepada Alka.

"Batalin. Urusannya batalin. Jangan sekarang." Protes Alka dan Athana menautkan kedua alisnya.

Athana menghembuskan nafasnya, tidak paham lagi dengan pola pikir laki-laki dihadapannya ini. Farrel yang sedari tadi berdiri disamping Athana hanya bisa menoleh ke arah Athana maupun Alka bergantian.

"Gak bisa Ka. Besok deh, pulang sekolah gue ajarin lo belajar." Ujar Athana.

"Awas kalo lo bohong ya."

"Gak bohong."

"Bener?"

"Iya! Udah ah gue mau pulang." Potong Athana cepat. Dan pamit kepada Alka maupun kembarannya Althea untuk segera pulang bersama Farrel.

"Ath?" Panggil Farrel kepada Athana.

"Iya?" Jawab Athana.

"Gue- suka sama lo."

Hening.

"Maksud lo?" Tanya Athana seraya berhenti berjalan.

Possesive KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang