Athana berjalan santai dikoridor sekolah, matanya tidak sengaja menangkap sosok yang selalu mengganggu pikirannya.
Ingin rasanya Athana menyapa sosok itu. Tapi, pikirannya selalu menolak. Dan itu membuatnya semakin kesal dengan dirinya sendiri.
Namun, baru saja Athana ingin memberanikan menyapa Dirga. Seorang perempuan cantik mendahuluinya.
"Zalea? Dirga kenal Zalea?" Pikirnya.
"Kak Dirga? Kakak gak papa? Kemarin, ada urusan apa? Kakak kayak panik gitu. Aku sama temen-temen Kakak yang lain khawatir tau." Tanya Zalea yang masih penasaran.
"Oh itu. Gak papa, cuma ada urusan aja." Jawab Dirga seadanya.
"Yakin? Tapi kemarin Kakak kayak panik gitu."
"Iya. Mungkin cuma perasaan kamu aja kali, aku gak panik kok." Ujar Dirga.
"Oh.. Ya udah deh kalo gitu. Aku ke kelas duluan ya Kak. Bye.." Ucap Zalea dengan memberi senyum semanis mungkin kepada Dirga.
Dirga pun hanya bisa tersenyum tipis membalasnya, dan melanjutkan langkahnya ke kelas.
Athana yang sempat mendengar percakapan antara Dirga dan Zalea hanya bisa bertanya-tanya dalam hatinya.
Apa ada sesuatu yang terjadi dengan Dirga?
***
"Ath, jajan yuk. Laper nih." Ajak Laras dengan wajahnya dibuat imut.
"Iya, ayo ke kantin." Ucap Athana, Laras pun merasa senang dan sesegera mungkin menarik tangan Athana menuju kantin.
Baru saja Athana menginjakkan kaki di area kantin, pemandangan tidak mengenakkan terpampang jelas didepannya.
Zalea, anak baru itu menyuapi Dirga.
"A-" Ucapan Athana terpotong saat Laras menariknya menuju tempat duduk terdekat.
"Ath, lo mau pesen apa? Biar gue yang pesenin sekalian." Tawar Laras dan Athana hanya menggelengkan kepelanya.
"Loh? Kenapa? Lo gak mau makan?" Tanya Laras bingung.
"Gak papa, tiba-tiba aja selera makan gue ilang." Ujar Athana seraya menatap tajam ke arah Zalea dan Dirga berada.
"Athana kenapa?" Pikir Laras bingung.
Tak mau ambil pusing, Laras pun pergi meninggalkan Athana untuk memesan makanannya.
"Kak Dirga, lagi dong! Satu suap lagi deh." Pinta Zalea dan terdengar ditelinga Athana.
"Gue kenyang Lea. Maaf ya." Ucap Dirga.
Athana yang mendengar percakapan antara Zalea dan Dirga pun hanya bisa mendelik sebal. Memangnya siapa Zalea sampai bisa menyuapi ketos SMA Pusaka Baru itu?
Drrrtt.. Drrrtt..
Sebuah pesan singkat masuk dihandphone Athana. Buru-buru Athana membuka dan membaca isi pesan tersebut, sampai ia tidak sadar bahwa ada seorang laki-laki berdiri seraya mencondongkan badannya ke arah Athana.
"Arrgghh!" Pekik Athana seraya menutup mulutnya. Pekikannya itu sontak membuat seisi kantin menoleh kearahnya.
"Kenapa gak bales whatsapp gue bego?! Ga ada paketan huh? " Omel laki-laki itu dengan alisnya yang sudah menyatu.
"Alka berisik!" Bisik Athana dan mencoba mengusir Alka dari kantin.
"Jawab! Kenapa lo gak bales whatsapp gue?" Tanya laki-laki yang bernama Alka itu seraya menatap Athana intens.
Alka Pratama, laki-laki yang notabenenya adalah tetangga dan juga adik kelas Athana. Sifat Alka termasuk kasar kepada orang lain, namun disisi lain Alka juga bisa bersikap baik. Namun, sifat yang seperti inilah yang Athana suka dari seorang Alka. Walau hanya sedikit.
"Iya nanti gue jawab. Tapi, jangan disini please... Alka." Mohon Athana dan mau tidak mau Alka pun menurutinya, walaupun hatinya bergumam tak suka.
"Duh, mampus gue. Bisa diliatin Dirga kalo kayak gini." Batin Athana tidak enak.
"Lho Ath, dia siapa?" Tanya Laras saat melihat laki-laki tidak dikenalnya berada ditempat duduknya.
"Dia Alka, tetangga sekaligus adik kelas gue Ras. Oh iya Ras, gue tinggal dulu ya. Ada yang mau gue omongin sama Alka, penting." Ujar Athana dan diberi anggukan oleh Laras.
Sesampainya dibelakang sekolah, Athana pun hanya bisa menatap geram Alka.
"Bisa gak sih Ka jangan teriak-teriak didepan orang kayak tadi? Berisik tau gak." Omel Athana, sekaligus kesal kepada Alka.
"Lo kenapa gak bales chat gue Ath?" Tanya Alka.
"Chat lo gak penting." Jawab Athana datar.
Seakan ditimpa batu besar, Alka hanya bisa diam seribu bahasa. Dan bingung apa yang harus ia katakan lagi kepada Athana.
"Udah gue jawab kan? Gue balik sekarang." Ucap Athana dan berbalik menuju kantin. Namun, baru saja Athana ingin berjalan ke kantin tangannya dicekal.
"Apa lagi? Gue mau ke Laras sekarang." Tanya Athana tanpa menoleh sedikit pun ke arah Alka.
"Maaf." Ucap Alka dan langsung berlari meninggalkan Athana.
"Alka kenapa?" Pikir Athana.
"Lho? Alka! Alka! Lo kenapa?!" Teriak seorang perempuan namun dihiraukan oleh Alka.
"Woi Atha! Lo apain Alka?" Tanya Perempuan itu.
"Lah gak tau. Tiba-tiba lari." Jawab Athana, dirinya sendiri pun tidak tahu penyebab Alka lari begitu saja seperti tadi.
"Balik sekolah gue cegat lo ya didepan gerbang." Ujar perempuan itu dan berjalan pergi menjauh.
"Cegat aja kalo bisa. Dasar Althea aneh." Ledek Athana dan bersikap biasa saja. Dirinya tahu bahwa Althea-kembaran Alka, hanya bermain-main saja dengan ucapannya barusan.
***
"Semoga berhasil Athana. Semangat latihannya." Ucap Sania seraya menyemangati Athana.
"Iya. Maaf ya kita gak bisa oulang bareng untuk beberapa hari." Ujar Athana meminta maaf, karena latihan untuk olimpiadenya.
"Iya gak papa Ath. Santai aja kali sama kita, udah ya kita balik duluan." Ujar Devi dan diberi anggukan oleh Athana.
"Bye... Hati-hati dijalan."
"Dadah Athana!" Teriak Sania. Athana pun hanya melambaikan tangannya.
"Eh Athana. Tumben belum pulang?" Tanya Juan seraya berjalan ke arahnya.
"Belum nih. Mau latihan buat Olimpiade." Ujar Athana.
"Widih.. Keren Athana ikut Olimpiade." Ucap Juan seraya bertepuk tangan.
"Biasa aja kali." Ucap Athana seraya tertawa hambar.
"Gue duluan ya Ath, mau ngajar junior." Ucap Juan sombong. Karena dirinya sudah menjadi senior.
"Gaya lo. Baru jadi senior aja belagu." Ucap Athana seraya menyentil dahi Juan.
"Iya deh iya. Maaf," Ucap Juan dengan wajah menyesalnya.
"Iya-iya. Ya udah sana, ajarin juniornya yang bener ya Senpai." Ingat Athana dan mendapat acungan jempol oleh Juan.
"Dasar, kalo adek gue. Gue smackdown lo." Batin Athana.
"Udah jam setengah lima! Gawat, gue harus cepet-cepet nih." Ucap Athana saat melihat jam tangan berwarna coklat ditangannya.
Athana pun berlari sekencang mungkin menemui Bu Asni di Ruang Guru. Namun, saat dirinya membuka pintu bukan Bu Asni yang didapatinya melainkan.
"Dirga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ketos
Novela JuvenilStart. 17/11/17 update gak nentu . don't copy my story!