🎵Little Mix : Touch (Acoustic Version)
Hola halo yorobun
Author balik lagi
Jangan bosen ya, kalo author sering apdet cerita ini
Makasih respon kalian buat cerita ini
Terhura banget authorJangan lupa ninggalin kenangan indah antara kita berdua ya gaes 💓
Selamat membaca
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
"Tuan, ada kiriman untuk Anda dari keluarga Oh" Eunwoo mengerutkan dahinya."Apa itu?" Soojung turun menghampiri saudara kembarnya itu.
"Dari keluarga Oh" Soojung mengerutkan dahinya. Ia heran, tidak biasanya keluarga liar itu mengirimi keluarganya sebuah box pendingin.
"Cepat buka" titah Eunwoo pada kedua tukang pukulnya. Sejurus kemudian mata mereka terbelalak melihat empat kepala dengan darah yang masih terlihat sangat segar.
"Ini bukan dari keluarga Oh. Tapi ini dari Sehun. Brengsek. Dasar Iblis" Soojung menendang box berisi kepala keluarga Shin.
"Keluarga Shin hampir menembak tunangan Tuan Sehun saat pesta sedang berlangsung, Nona. Dan Tuan Sehun menyuruh beberapa tukang pukul mereka untuk menguliti keluarga Shin"
"Bodoh. Dia hanya berusaha menggeretak keluarga kita. Berharap kita akan duduk dihadapannya dan mengatakan, Sehuuuun aku takuutt. Memang bodoh" Eunwoo hanya mendengar kembarannya mengomel dengan sesekali tersenyum.
"Keluarga yang malang" Eunwoo kini duduk menatap beberapa kepala itu. Tapi dalam sekejap ia berdiri dan mengambil salah satu pistolnya dan menembak salah satu dari empat kepala itu.
"Mereka pantas mendapatkannya. Keluarga bodoh" Soojung tampak terkejut dengan perubahan mimik wajah Eunwoo. Saudaranya itu memang pandai menutupi emosinya. Mungkin sebelunya Eunwoo tampak tenang tapi sedetik kemudian dia dapat berubah menjadi berapi api.
"Sehun, kakek Oh benar benar mendidik dia untuk menjadi penerus keluarganya"
●●●
Sana terus menggeliat di atas kasur. Perasaannya tidak tenang. Itu karena baju tidurnya yang ternyata tidak menutupi punggungnya. Sana masih was was mengingat kejadian Sehun yang mencium punggungnya. Sana terus berpikir mencari cara agar Sehun berada jauh dari dirinya malam ini. Selama laki laki itu sedang mandi, Sana tidak berhenti berpikir. Sesekali ia berpikir sampai menenggelamkan kepalanya ke dalam bantal.
"Kamu ngapain?" tanya Sehun yang ternyata sudah keluar dari kamar mandi.
"Enggak ngapa ngapain. Lagi nyari sesuatu" satu fakta dari Sana yang baru Sehun ketahui, perempuan itu cukup bodoh dalam hal berbohong. Sangat jelas di mata Sehun, bahwa Sana sengaja memasukkan kepalanya ke dalam bantal.
Sana terus memaksakan otaknya untuk berpikir sedangkan Sehun masih sibuk memilih baju tidurnya. Setelah Sehun telah siap dengan baju tidurnya, ia segera menaiki kasur empuk. Dan memposisikan dirinya di samping Sana.
"Kamu ngapain disini?"
"Ya tidurlah. Terus ngapain?"
"Kamu gak boleh tidur disini"
"Kenapa gak boleh?" Sana langsung menarik selimut tebal untuk menutupi bagian tubuhnya. Sehun paham dengan maksud gerakan Sana. Perempuan itu sedang membatasi dirinya dan alarm tanda bahaya miliknya sedang berbunyi.
"Aku gak bakal ngapa ngapain. Aku ngantuk, mau tidur" Sehun memejamkan mata. Ia tidak mempedulikan Sana yang masih takut untuk merebahkan badannya di samping Sehun.
"Hun? Kamu beneran tidur kan?" Sana mendekatkan diri ke arah Sehun. Ia melambaikan tangannya di depan wajah tampan milik Sehun, mengecek apakah laki laki itu benar benar tertidur. Tapi diluar perkiraan, Sehun menarik Sana dan menidurkan nya di bawah dirinya. Sehun menahan kedua pergelangan tangan Sana. Sedangkan kakinya mengapit kedua kaki Sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
أدب المراهقينEntah apa yang telah membawa Sehun kepada sosok gadis polos bernama Minatozaki Sana. Yang ia tahu sekarang dirinya sangat membutuhkan Sana. Sehun selalu mempunyai cara untuk bertahan. Dan kini Sana yang akan membuat dirinya bertahan. Hidup mereka me...