Gaun Merah

1.2K 147 20
                                    

🎵The Call Project No. 4 : Call My Name

Halo halo yorobun
Cieee yang pada nungguin part terakhirnya I'm Student Too 😂😂😂
Selamat penasaran ya 😄😄😄

Dan selamat membaca part ini
Maaf kalo gak jelas
Jangan lupa tinggalin komen sama vote ya sayangnya author 😄😄😄😄

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Sana mengerjapkan matanya, berusaha menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang langsung menyambutnya. Sana beranjak untuk mendudukan posisinya yang sedang tertidur menjadi duduk. Tapi ia berteriak saat matanya bertemu pandang dengan sosok Sehun yang duduk dengan santai di sebrang ranjangnya.

"AAAAAAAAAAAAAAA" Sehun tetap tenang dan hanya melirik ke arah Sana.

"Ngapain lo disini? Pergi" Sana menarik selimut berusaha menutupi badannya, meskipun ia melihat ke dalam selimut ia masih memakai pakaian lengkap.

"Kenapa gue harus pergi? Ini kamar gue. Lo yang numpang" jawab Sehun dengan tatapan masih fokus dengan beberapa kertas yang digenggamnya. Sana masih berusaha mencerna kata kata Sehun. Sesekali ia melihat sekeliling kamar yang memang tampak asing di matanya. Otaknya mulai bekerja, berusaha mengingat kenapa ia bisa berakhir bersama Sehun di kamar lelaki itu. Sejurus kemudian Sana mengingat kejadian pengusiran dirinya dan mulai menjalar ke serentetan peristiwa setelah itu. Termasuk kejadian penghadangan mobil Sehun yang akhirnya terjadi baku tembak dan membuat dirinya ketakutan.

Sana diam, ia hanya melihat Sehun yang masih duduk tenang di sofanya. Dengan cepat Sana bangkit dari posisinya dan berdiri menjulang di hadapan Sehun. Seketika Sehun menengadah menghadap wajah Sana.

"Apa?"

"Mana barang barang gue?" Sehun hanya menunjuk dengan dagunya ke arah lemari bercat hitam. Dengan segera Sana langsung pergi ke arah lemari itu. Ia berharap bisa dengan cepat pergi dari tempat asing ini. Alarm warning di dalam dirinya sudah berbunyi. Ada yang tidak beres dengan keadaannya sekarang. Terutama Sehun, lelaki itu terlalu misterius dan selalu dingin. Tatapannya saja sudah menyalurkan aura gelap.

Secepat kilat Sana membuka lemari itu. Dan dengan mata terbelalak karena terkejut Sana menatap tidak percaya. Semua pakaiannya sudah tergantung rapi berdampingan dengan pakaian laki laki yang Sana yakin itu pakaian Sehun. Bahkan seluruh pakaian dalamnya ikut ditata. Tiba tiba ketika ia akan protes pada Sehun, tepat saat dirinya akan memutar tubuhnya Sehun sudah berdiri dibelakangnya.

"Ada masalah?" Sehun berdiri di hadapan Sana dengan sedikit jarak.

"Kenapa baju gue ada di lemari lo?" Tanya Sana dengan berusaha tetap tenang.

"Apa itu salah? Lo sekarang pacar gue. Dan lo bakal tinggal sama gue disini" Sana mengerutkan dahinya.

"Maksud lo? Jangan halu deh. Kapan gue setuju jadi pacar lo?"

"Sejak lo muncul di hadapan gue. Sejak itu lo jadi pacar gue" Seketika Sana tertawa.

"Hello? Kalo bego jangan terlalu lah. Lo kayaknya perlu di periksa kejiwaannya" Sehun tetap menatap Sana tanpa bergeming. Bahkan sekarang laki laki itu mendekat ke arah Sana hingga dirinya harus mundur beberapa langkah dan akhirnya berenti ketika ia sudah sangat masuk ke dalam lemari.

"Mundur" Sana berusaha mendorong Sehun agar sedikit memberi jarak pada dirinya.

"Ikutin perintah gue selagi gue ngomong baik baik. Atau...?"

"Atau apa?" Sehun tersenyum smirk dan membuat Sana meneguk ludahnya kasar. Tanpa aba aba Sehun melingkarkan tangannya di pinggul Sana. Dengan cepat ia menarik Sana keluar dari lemari dan membawa tubuh mungil yang berubah setelah bersanding dengan badan jangkung Sehun ke arah kasur. Ia menghempaskan tubuh Sana. Tapi di luar dugaan, Sehun malah mengeluarkan sebuah pisau yang tersimpan di laci meja kecil samping kasurnya.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang