Aku Mengingatmu

1.1K 135 48
                                        

🎵 NCT 127 : Regular

Hayo dikomen+vote kalo mau TIAS apdet dan i'm student too apdet bochap ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

================================
Sana hanya menunduk, menatap makanannya. Ia tidak berani menatap siapapun kecuali Sehun. Apalagi ia berhadapan dengan perempuan bernama Soojung itu. Suara berat dari ayah Eunwoo dan Soojung mengalihkan pandangan Sana dari makanannya.

"Apa yang membuat dirimu menyukai Sehun?" Sehun hanya melirik pada Sana, ia tidak benar benar menoleh pada dirinya.

"Sehun? Dia orang yang baik. Dan dia selalu menjaga saya. Dia berusaha tetap membuat saya merasa aman. Itu yang membuat saya menyukai dirinya" jawab Sana asal.

"Bagaimana kalian bisa bertemu? Hun, sekarang bagiam dirimu yang jawab" Sana menoleh ke arah Sehun. Ia sangat menantikannya. Karena Sehun pernah mengatakan jika Sana telah melupakannya.

"Tidak ada yang spesial dari pertemuan kami. Hanya karena dia menolongku saat aku terluka karena penembakan dari keluarga Jung saat itu. Tapi sepertinya Sana lupa. Karena saat itu hanya aku yang melihat wajahnya. Dan aku yakin ia tidak bisa melihat wajahku karena penerangan yang minim. Itulah dimana aku pertama kali bertemu Sana" Sana menatap Sehun tidak percaya. Laki laki malam itu adalah Sehun.

"La...ri"

"Ce..pet la..ri dari si..ni" suara itu memang terdengar parau. Tapi Sana selalu mengingatnya. Dan Sana akhirnya tahu itu suara Sehun. Lelaki itu adalah Sehun.

"Dan kau Sana, apa tanggapanmu setelah mengetahui duniamu dan dunia kekasihmu berbeda?" Sana masih berusaha mengembalikkan ekspresi wajahnya menjadi normal.

"Ini takdir. Tidak ada yang bisa menyalahi takdir. Jika langkahku harus berhenti hanya untuk mensejajarkan diri dengan Sehun, akan aku lakukan. Dan dunia mana yang Anda maksud? Tidak ada perbedaan antara duniaku dan Sehun. Kami sama sama berpijak di bumi yang sama. Meskipun suasananya berbeda. Genggaman Sehun akan membuat semuanya menjadi sama saja" Sana menoleh ke arah Sehun yang tiba tiba menghentikan kegiatan makannya. Beberapa anggota keluarga yang lain pun ikut berhenti. Ia menatap Sana dengan tatapan tidak percaya.

"Dia menantuku" ucap Kakek Oh singkat dengan nada sombong. Sehun menoleh ke arah Sana. Ia seakan meminta penjelasan lebih tentang kata kata Sana barusan. Sehun masih berusaha mencari kesalahan dari indera pendengarannya. Tapi nihil.

Setelah kejadian itu semua kegiatan di meja makan hanya berjalan dengan keheningan. Hanya terjadi percakapan percakapan singkat. Dan lagi lagi Sana tidak mengerti apa yang kedua keluarga ini bicarakan.

***

"Kau benar benar beruntung mempunyai seorang kekasih seperti Sana" Eunwoo berjalan di samping Sehun. Kedua anak laki laki tertua dari dua keluarga itu berusaha basa basi. Seakan memberikan atmosfir yang bersahabat. Tapi faktanya tidak lebih dari omong kosong. Sudah menjadi rahasia umum jika Sehun dan Eunwoo adalah dua laki laki yang saling bersaing. Terlebih lagi ketika Kakek Oh secara terang terangan memilih Sehun dan mencampakkan Eunwoo. Kakek Oh juga kakek Eunwoo, hanya saja semua perlakuannya tidak layaknya seorang kakek pada cucunya. Eunwoo tidak lebih dari anak seorang pengkhianat di matanya. Semua pretasi yang dilakukan Eunwoo tidak pernah memiliki nilai lebih dimata Kakek Oh. Bahkan Kakek Oh selalu mengatakan, kau baru melakukannya, Eunwoo? Cucuku Sehun sudah sering melakukannya. Padahal dirinya juga cucunya.

"Aku benci basa basi" Sehun tidak menanggapi kalimat Eunwoo. Dan Eunwoo hanya tersenyum. Ia terlalu terbiasa menerima sikap angkuh dari sepupunya itu.

"Keluarga Shin yang malang. Harus berurusan dengan malaikat maut" Eunwoo terkekeh.

"Mereka yang terlalu bodoh dan mereka cukup pantas menerimanya"

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang