🎵After School : Shampoo
Selamat malam yorobun kesayangan author 🤗🤗🤗
Selamat menyambut hari senin 🤣🤣🤣🤣
Nih author apdet spesial buat kalian
Sering amat ya author apdetnya 🤔
Perasaan baru apdet dehPokoknya jangan lupa di komen sama di vote ya 💓💓💓💓
Apalagi buat readers yang sering nyuruh author apdet, wajib banget komen. Ya tapi jangan komen next thor, lanjut thor aja yaa. Komen yang lain kek 😑😑😑●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Sehun duduk di samping Sana. Ia mendekap perempuannya itu berusaha meredakan rasa sakit yang ia rasakan. Tidak berapa lama dokter pribadi keluarganya datang."Kenapa Yeri bisa meleset? Biasanya dia selalu pas sasaran" kata Chanyeol seraya mempersiapkan segala peralatan dokternya.
"Gue gak tau. Mungkin gara gara rame jadi konsentrasi dia kepecah"
"Awas jangan sampe sakit"
"Gimana gak sakit bego. Dia kan gak di bius"
"Tunggu sebentar" Sehun mengambil handuk kecil di dalam kamar mandi.
"Gigit ini" Sana menggigit handuk kecil yang diberikan Sehun.
Chanyeol langsung menjahit daun telinga Sana. Dengan erat Sana menggenggam jas Sehun, seakan menyalurkan rasa sakitnya itu.
"Gue bilang pelan pelan. Dia sakit bangsat"
"Lo banyak omong, gue jahit sekalian mulut lo" emosi Sehun kembali meningkat setelah mendengar kata kata dokter sekaligus sahabatnya itu.
"Sekali lagi lo ngomong gue gak bakal biarin lo idup, Yeol. Cepet jahit" Sehun menatap nyalang ke arah Chanyeol. Sehun masih merangkul bahu Sana dan sesekali menepuknya. Sedangkan tangan kanannya masih memegang handgun yang dengan siap bisa memakan korban siapa saja.
Keringat bercucuran di pelipis Sana. Sehun meletakkan handgunnya dan mengusap keringat Sana sangat lembut. Hampir sepuluh menit Sana harus menahan sakit karena proses jahit.
"Beres" ucap Chanyeol setelah selesai menutup luka dengan perban. Sehun memberi kode Chanyeol untuk menunggu dirinya di luar ruangan.
Sehun membantu Sana untuk berbaring di kasur. Raut wajah Sehun terlihat sangat khawatir, karena melihat Sana yang sangat pucat. Tangan Sana bahkan masih menggenggam tangannya erat. Sehun menyelipkan beberapa helai rambut Sana. Ia mengecup lembut puncak kepala perempuannya itu.
"Kamu tidur. Aku keluar sebentar. Nanti aku balik lagi kesini" Sana mengangguk lemah. Sehun segera menyelimuti tubuh Sana yang masih mengenakan gaun. Merasa Sana sudah mulai terlelapn, Sehun dengan segera keluar secara perlahan. Sehun menemui Chanyeol yang masih menunggu dirinya di luar kamarnya.
"Gue kira lo cuma bercanda masalah cewek itu dan cuma bikin gebrakan biar beberapa keluarga gak jejelin lo sama anak perawannya. Eh ternyata beneran"
"Gue tau otak busuq mereka. Kalo anak cewek mereka udah masuk ke dalem keluarga gue, jadi mereka bisa leluasa nyari informasi tentang keluarga gue" Chanyeol hanya terkekeh mendengar kata kata sahabatnya itu.
"Lo udah nyari tau kenapa, keluarga Shin pengen nembak Sana"
"Bukan cuma keluarga Shin, tapi semua keluarga lagi pengen bunuh Sana. Sana penghalang terbesar buat mereka masuk jadi anggota keluarga gue"
"Dan Sana, dimana lo nemuin dia?"
●●●
Sehun berlari, ia terus memegangi lengannya yang terluka akibat tembakan. Beberapa tukang pukul masih sibuk mengejarnya. Darah segar masih aktif mengalir dari lengannya. Sesekali Sehun meringis menahan sakit. Tangannya masih menggenggam pisau sebagai senjata terakhirnya. Sehun akhirnya bersembunyi di balik tembok sebuah bangunan kosong. Ia mengatur nafasnya yang mulai tersengal. Suara pijakan kaki di atas daun daun kering mengalihkan fokus Sehun. Ia bersiap dengan sekali gerakan. Hingga menarik pergelangan tangan dan mengarahkan pisaunya tepat di leher seorang perempuan. Mata Sehun menatap tepat di kedua bola mata perempuan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
Genç KurguEntah apa yang telah membawa Sehun kepada sosok gadis polos bernama Minatozaki Sana. Yang ia tahu sekarang dirinya sangat membutuhkan Sana. Sehun selalu mempunyai cara untuk bertahan. Dan kini Sana yang akan membuat dirinya bertahan. Hidup mereka me...