Hilang

965 139 53
                                    

🎵Stray Kids : District 9

Hola halo yorobun
Maaf ya kalo kalian lama nunggunya
Apdet sekarang author bakal double up kok tenang aja 😊😊😊
Semoga kalian bisa puas sama dua part ini

Jangan lupa buat komen sama votenya yaaaaaa
Di tunggu bangeettt 😌😌😌😌
Awas aja gak komen sama vote
Cerita yang lain gak bakal apdet
Apalagi TIAS!!!!!!! author gak bakal apdet kalo kalian gak vote sama komen di cerita ini
Dan untuk bonchapnya I'M Student Too juga bisa lama kalo kalian gak vote sama komen 😏😏😏😏😏
⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
Coba aja kalo gak percaya

================================
Sana menggenggam lengan Sehun erat. Kali ini beberapa tukang pukul telah menjaga bagian koridor, begitu pula dengan anjing mereka. Membuat Sana bergidik ngeri. Sesekali Sana melirik ke arah Sehun, lelakinya itu tidak merasa takut sedikit pun. Bahkan matanya sangat tajam menatap ke arah depan penuh percaya diri.

Tiba tiba dari arah depan berlari seseorang yang tubuhnya tak kalah kekar dari beberapa tukang pukul yang sedang berjaga di koridor. Hingga Sana tahu namanya James.

"Ada apa James?" Tapi lelaki itu malah berbisik di telinga Sehun. Sana hanya melihat Sehun yang akhirnya mengangguk. James akhirnya menjauh dari Sehun tapi tidak beranjak pergi. Sehun kini menghadapkan tubuh Sana agar sejajar dengan dirinya.

"Aku mau ketemu kakek dulu di ruangannya. Kamu bisa pergi sama James ke ruang makan" Sana hanya melirik ke arah James. Laki laki itu memang tidak berwajah garang. Tapi ukuran tubuhnya membuat Sana tetap merasa takut.

"Aku ikut kamu aja" Sana menarik ujung jas Sehun.

"Gak bisa Sana. Kamu gak bisa ikut ketemu kakek. Kamu harus ke meja makan duluan" Sehun lantas melepas jasnya. Ia memakaikan jasnya pada Sana dengan sengaja. Sehun hanya ingin menutupi punggung mulus milik kekasih palsunya itu.

"Jangan lama lama" Sana akhirnya menyetujui permintaan Sehun meskipun wajahnya masih terlihat kesal. Bahkan ia langsung meninggalkan Sehun tanpa menatap wajah lelakinya itu.

"Hey hey tunggu" Sehun menahan lengan Sana.

"Kamu ngambek?"

"Enggak" jawab Sana ketus.

"Aku gak akan lama. Aku janji. Tapi percaya sama aku, James orang baik. Badannya aja kekar tapi dia orang yang lembut kok" Sehun menarik dagu Sana agar mata mereka dapat bertemu tatap.

"Gak ada yang perlu kamu takutin Sana. Selama ada aku, kamu akan aman berada disini" Sehun mengatupkan kedua tangannya di wajah kesal Sana. Ia mengecup kening Sana, berharap perempuannya itu sedikit lebih tenang.

"Tunggu aku di meja makan, oke?" Sana hanya mengangguk dan beranjak pergi bersama James.

Dan Sehun masih terdiam di koridor. Ia masih menatap punggung perempuannya itu. Memastikan jika kekasih palsunya itu aman sampai memasuki lift. Setelah memastikan  Sana menghilang Sehun menendang salah satu guci di sampingnya membuat beberapa tukang pukul terkejut. Ia mengepalkan kedua tangannya. Wajahnya berubah merah padam, ia tidak bisa lagi menyembunyikannya. James tidak mengatakan bahwa Sehun harus menemui kakek Oh. Hanya saja lelaki kepercayaan Sehun itu mengatakan bahwa prototype tank anti nuklir yang sedang keluarganya danai telah dicuri.

"Kakek, ini Sehun. Prototype kita telah dicuri"

***

Sana hanya diam dan memberi jarak pada lelaki kekar di depannya itu. Hingga suara James mengagetkan Sana.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang