🎵Sistar : Lonely
Tolong Vote dan Komen 🤟
Rintik hujan mengguyur membasahi jalanan malam kota Seoul yang masih terlihat meskipun malam semakin larut. Mobil mobil rombongan keluarga Oh masih terus melaju menembus jalanan yang terlihat sedikit ramai. Lampu lampu yang menyinari gedung gedung pencakar langit tampak menakjubkan di kedua mata Sana.
Tapi tidak beberapa saat kemudian keadaan mulai menggelap. Hanya ada sebuah jalanan sunyi nan sepi. Tidak ada pencahayaan lampu kecuali cahaya dari lampu mobil. Sana sedikut menengguk ludahnya dan mulai merapatkan tubuhnya pada Sehun yang sedari tadi hanya diam.
Pagar yang menjulang tinggi menyambut kedatangan rombongan keluarga Oh di rumah utama keluarga Dragon. Beberapa tukang pukul terlihat berpencar memeriksa keamanan mobil mobil keluarga Oh. Memeriksa jika saja ada barang barang berbahaya seperti bom yang bisa saja di selundupkan dan membahayakan untuk keluarga Dragon. Tetapi setelah memastikan semua aman, para tukang pukuk keluarga Dragon segera mempersilakan semua mobil keluarga Oh untuk melanjutkan perjalanan.
Rasa takjub Sana kembali bangkit tatkala lampu lampu yang terpasang sepanjang jalan menuju rumah utama tiba tiba menyala bersamaan dengan pergerakan mobil. Sana kira rumah keluarga Sehun sudah mewah. Tetapi sepertinya Sana harus merubah persepsinya mengenai rumah mewah karena sekarang ia benar benar menemukan rumah yang jauh lebih mewah dari rumah kekasihnya itu.
Mulut Sana kembali menganga setelah menemukan bangunan rumah yang berdiri kokoh di depannya. Matanya berbinar binar memperhatikan lampu lampu hias yang semakin menambah kesan mewah dari rumah itu.
"Kamu kenapa kok melongo kayak gitu?"
Tanya Sehun pada Sana yang masih terus menatap takjub pada bangunan di depannya.
"Apa semua rumah orang kaya kayak kalian itu mesti masuk ke dalem hutan dulu? Gimana bisa di tengah tengah hutan yang gelap kayak gini bisa ada rumah sebesar ini Hun"
Sehun terkekeh mendengar ucapan Sana.
"Kamu lupa kita ini siapa. Kita itu mafia. Mana bisa hidup bebas kayak orang orang di luar sana, Sana"
"Tapi gak mesti masuk ke hutan kan Hun. Rumah kakek, rumah keluarga ini sama sama gila. Aku gak pernah kebayang bisa nemuin rumah kayak punya kalian di tengah tengah kesunyian hutan"
"Udah gak usah dipikir. Yang penting Kamu udah liat pake mata kepala sendiri kalo rumah kayak gini emang ada"
Para tukang pukul keluarga Dragon bergerak sigap membuka pintu mobil dan mempersilakan keluarga Oh untuk turun. Sana menggenggam erat lengan Sehun. Ia terus merapatkan tubuhnya pada tunangannya itu. Ia masih menaruh waspada dan menahan rasa takutnya. Rasa takut apabila terjadi penyerangan secara tiba tiba.
Seorang wanita dengan tumbuh ramping tetapi memiliki tinggi badan lebih pendek dari Sana menghampiri kakek Oh. Wanita itu tampak membungkuk memberi hormat pada kakek Oh.
"Selamat malam Tuan Oh. Saya Taeyeon. Saya adalah asisten pribadi dari Tuan Kwon. Sebelumnya Saya ingin mengucapkan terima kasih karena mau menyempatkan diri untuk datang ke acara keluarga Dragon. Saya akan mengantar keluarga Anda untuk bertemu dengan Tuan Kwon"
Sana sedikit terpaku dan terdiam sesaat setelah matanya bertemu tatap sejenak dengan Taeyeon. Entah hanya perasaan atau bukan tapi wanita itu menatapnya dengan aura misterius yang dominan. Sana yang merasa resah hanya bisa menyembunyikan tubuhnya di balik tubuh Sehun.
Seluruh anggota keluarga Oh di antar menuju sebuah aula. Dimana di dalam aula itu sudah ada beberapa keluarga lain. Mereka tampak elegan dengan balutan gaun dan jas formal. Meskipun begitu Sana tidak merasa rendah karena keluarga Oh pun berpenampilan begitu. Setidaknya ia masih bisa berbangga diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
Teen FictionEntah apa yang telah membawa Sehun kepada sosok gadis polos bernama Minatozaki Sana. Yang ia tahu sekarang dirinya sangat membutuhkan Sana. Sehun selalu mempunyai cara untuk bertahan. Dan kini Sana yang akan membuat dirinya bertahan. Hidup mereka me...