Serial Killer

784 99 17
                                        

🎵August D : Daechwita

Jangan Lupa Vote dan Komen 👍

Sana berdiri tidak jauh dari tempat Sehun berdiri bersama sosok perempuan yang Sana kenali sebagai Yiren. Alisnya menaut diikuti dengan raut wajah tidak suka yang begitu kentara. Tapi kemudian Sana segera mengedalikan perubahaan sikapnya itu, karena ia teringat jika ia sedang berpura pura tidak peduli dengan Sehun sekarang.

Dari kejauhan Sana melihat wajah Sehun yang tersenyum dan sesekali tertawa setelah mendengar ucapan Yiren. Sana tidak menyukai hal itu tapi ia hanya bisa berdiri dengan bodoh memandanginya dari kejauhan. Padahal tangannya sudah gatal ingin menarik Sehun jauh jauh dari perempuan bernama Yiren itu.

"Sana" suara Sehun terpekik kaget setelah melihat Sana berdiri tidak jauh dari dirinya. Sana cuma berdeham dan kembali menegakkan punggungnya. Berdiri dengan angkuh berusaha abai dengan panggilan Sehun.

"Kenapa Kau kemari?"

Sana memandangi Sehun dan merasa jika kekasihnya ini semenjak ditinggalkan dirinya berubah sedikit bodoh, menurutnya.

"Kau bodoh atau apa Oh Sehun. Jelas jelas Aku datang kemari untuk ikut pertemuan" jawab Sana dengan ketusnya. Sehun cuma tersenyum.

"Maksudku, Kau kan harus istirahat"

"Aku datang untuk mewakili keluarga Kwon. Bukan sedang berlibur. Apalagi membuang buang waktu duduk di kamar. Kau kira Aku kesini hanya karena ingin menemuimu, hah? Tolong bedakan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum. Dan Kau jangan terlalu mengkhayal. Bukan berarti karena Kau sudah menolongku tadi, Aku akan luluh dan mengingatmu lagi"

Sehun semakin gemas dan mencubit pipi Sana.

"Padahal dulu Kau sangat takut bertemu dengan orang orang di dunia hitam seperti kita ini. Tapi sekarang rasanya Aku tidak mengenalmu"

Sehun mengelus ngelus puncak kepala Sana tapi langsung menepisnya. Sehun cuma tersenyum sudah biasa dengan perlakuan baru Sana padanya.

Sana yang masih berdiri di samping Sehun terus memandangi Yiren yang juga membalas pandangannya. Dengan pandangan seorang perempuan bisa berkomunikasi dengan baik. Itu yang sedang Sana dan Yiren lakukan. Tatapan mata Sana seakan mengatakan bahwa Sehun berada di teritori miliknya. Jika melewati batas teritorinya maka Yiren harus melewati Sana dulu. Tentu itu tidak mudah. Mungkin Yiren harus mempertaruhkan nyawanya jika memang menginginkan Sehun.

Sana kira Yiren akan sedikit beringsut mundur. Ternyata Sana salah mengira. Makna dari tatapannya malah mengatakan sebaliknya. Yiren seakan mengatakan akan menerima semua konsekuensi apapun asalkan ia bisa mendapatkan Sehun. Saking kesalnya Sana sampai menggeram lalu menghentakan kakinya.

"Kau kenapa? Ada masalah? Bayi kita baik baik saja kan?"

"Jangan pegang pegang" sentak Sana yang kesal. Sehun bingung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kau kenapa? Apa Aku berbuat salah? Katakan. Biar Aku bisa tahu apa kesalahanku"

"Sepertinya Aku akan cepat cepat melahirkan bayi ini. Agar Kau tidak merasa terbebani lagi. Sepertinya Kau sudah menemukan ibu untuk bayi ini"

Sehun mengerutkan dahinya berusaha memahami ucapan kekasihnya dengan baik. Setelah membutuhkan beberapa saat untuk mencernanya, Sehun akhirnya mengerti maksud dari perkataan Sana. Sana sedang membicarakan Yiren.

"Jangan salah paham Sana. Dia adalah cucu dari Keluarga Wang. Namanya Yiren Wang. Kami pernah berteman waktu kecil. Setelah itu Aku tidak pernah bertemu lagi dengannya. Aku tidak ada perasaan apapun padanya. Aku masih Sehunmu dulu. Sungguh. Percaya padaku. Ibu dari anakku tetap dirimu dan tidak akan berubah sampai kapapun"

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang