Bercak Darah

1.2K 145 15
                                        

🎶 : Beast - Midnight

Hola halo yorobun
Selamat malam selamat begadang bagi yang melaksanakan 🤗🤗🤗
Author kembali 😆😆😆
Semoga kalian bisa suka sama part ini 😄😄😄😄
Soalnya author juga gak yakin sih kalian excited apa enggak 😂😂😂

Tapi berharap aja kalian suka
Jangan lupa komen sama vote nya ya 😁😁😁

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Udara lembab langsung menyeruak keluar dari ruang bawah tanah tepat setelah dua tukang pukul membukakan pintu untuk Sehun. Wajah Sehun yang sirat akan ekspresi marah, membuat beberapa tukang pukul lebih memilih untuk menundukkan kepalanya. Sehun mendudukan dirinya di kursi kayu, tangannya mengepal dengan sempurna. Matanya menatap tajam ke arah depan. Di depannya telah tersedia beberapa benda tajam dengan bau anyir darah yang sepertinya memang sudah lama melekat.

"Dimana James?" Tanya Sehun masih berusaha menahan amarahnya.

"James dan beberapa tukang pukul sedang menyerang rumah keluarga Ahn, Bos" jawab salah satu tukang pukul dengan hati hati. Sehun mendudukan dirinya. Hingga tidak berapa lama suara erangan membuat amarah Sehun semakin meningkat. Sehun tahu erangan siapa itu. Siapa lagi kalo bukan anggota keluarga Ahn.

"Bos, kami sudah menhancurkan semuanya. Tidak ada yang tersisa"

"Ini anggota keluarga Ahn. Dan yang ini beberapa dokter yang ikut terlibat" James menjelaskan pada Sehun sedangkan Sehun dengan seksama mendengarkan. Ia juga dengan santai menimbang nimbang beberapa senjata tajamnya. Ia memilih mana yang akan ia gunakan terlebih dahulu.

"Ikat mereka di tempat biasanya, James. Aku sudah tidak sabar melihat organ mereka" Sehun menyeringai.

"Baik Bos"

"Dasar iblis" suara kecil nan melengking tertangkap oleh indera pendengarannya. Itu suara anak perempuan keluarga Ahn. Sekali gerakan Sehun langsung menghadap ke arah tawanannya.

"Kau bilang apa? Iblis?" Sehun tertawa.

"Sepertinya yang ini paling menarik. Bukan begitu James?" James hanya mengangguk.

"Iya Bos"

"Gantung dia James" wajah Sehun berubah jauh lebih menakutkan dari sebelumnya.

"Sehun kau boleh membunuhku atau menyiksaku. Tapi tidak dengan anakku" kali ini kepala keluarga Ahn yang tidak lain ayah dari anak perempuan itu yang memohon. Ia memeluk kaki Sehun. Sehun hanya melirik dan megarahkan kaki kanannya menendang tepat rahang laki laki paruh baya itu tanpa belas kasihan. Tepat saat pria itu tersungkur, Sehun menginjak kepalanya. Ia memutar kakinya dan terus menekan kepala pimpinan keluarga Ahn.

"Aku mohon Sehun, lepaskan suamiku" Sehun lagi lagi hanya melirik. Wajahnya tidak menampakkan ekspresi belas kasihan.

"Kalian gantung dia juga. Dan sumpal mulutnya" Sehun menyuruh beberapa tukang pukul untuk membawa istri Tuan Ahn.

"Kau tahu, apa kesalahanmu?" Sehun akhirnya membebaskan kepala pimpinan Keluarga Ahn dari kakinya.

"Aku tahu. Maafkan aku" suara isakan mulai terdengar.

"Telanjangi mereka James"

"Baik Bos"

"Aku mohon bebaskan anak dan istriku. Kau boleh menyiksaku. Tapi tidak dengan mereka"

"Cium kakiku dulu. Baru aku akan mempertimbangkan hukuman kalian" dengan perlahan pimpinan keluarga Ahn mulai mendekatkan binirnya dengan ujung sepatu yang dikenakan Sehun. Tapi Sehun kembali menekan kepala pimpinan keluarga Ahn dengan kakinya.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang