Sentuhan

1K 100 15
                                    

🎵 Chungha : Gotta Go

Hola halo yorobun
Mau tanya boleh? 🤔🤔🤔

Adakah dari kalian yang belum dapet notif dari TIAS? 🤨🤨🤨
Jadi setelah part Implusif, Author udah publish kok part selajutnya judulnya Hanya Aku yang Tahu
Ada yang gak tau?????

Maaf ya Author baru apdet, soalnya Author lagi UAS 🙏🙏🙏🙏
Doain lancar ujiannya yaa 😊😊😊

Selamat membaca ya sayang sayangnya Author 👋👋👋
Jangan lupa di vote sama di komen
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Sehun melangkah, menuruni anak tangga jet pribadinya. Beberapa tukang pukul ikut di belakangnya. Penampilan Sehun yang kasual tapi memperlihatkan kastanya, berhasil menarik beberapa pasang mata ke arahnya. Sehun cukup terbiasa dengan tatapan seperti itu. Dan baginya itu bukanlah hal yang istimewa. Mereka semua hanya tidak mengetahui siapa Sehun sebenarnya. Jadi tidak heran jika mereka rata rata menatapnya penuh pukau.

Langkahnya terhenti ketika salah satu petugas bandara meminta beberapa dokumen perjalanannya. Sehun hanya melirik dari balik kacamata hitamnya pada James. Laki laki kepercayaan keluarganya itu hanya mengangguk seakan mengerti maksud bos mudanya itu. Sehun merapikan jaket kulitnya, lantas melanjutkan perjalanannya meninggalkan James seorang diri.

Sekarang beberapa mobil mewah telah berjejer menunggu kedatangan tuannya. Sebuah Audi R8 matte black dengan gagah memimpin rombongan itu. Sehun tersenyum pada sosok yang telah lama ia rindukan kehadirannya.

"Lay" sapa Sehun. Laki laki kepala tukang pukul keluarga Oh sekaligus sahabat Sehun itu segera membungkuk, sebagai tanda hormatnya. Sehun hanya mengangguk dan Lay langsung membuka pintu depan samping kemudi.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Sehun tepat sebelum ia memasuki mobil.

"Seperti yang Kau lihat. Aku baik" jawab Lay. Sehun merunduk masuk, dan duduk di samping kemudi. Lay yang akan membawa mobil sport itu. Setelah James dipastikan telah bergabung dengan rekan rekannya. Lay menancap gasnya. Rombongan mobil mewah telah melesat membelah jalanan Macau.

Awalnya Sehun memang tidak ingin pergi ke Macau untuk mengambil prototype milik keluarganya, karena ia yakin pada sahabatnya itu. Tapi setelah ia tahu jika keluarga yang akan dihadapi bukanlah keluarga biasa. Bisa dibilang salah satu keluarga yang masuk di dalam keluarga paling kejam tepat di bawah keluarganya. Keluarga Choi. Mereka lebih licin dari belut. Lebih berbisa daripada ular. Sangat licik. Sehun snagat benci jika berurusan dengan keluarga yang menurutnya hanya membuang tenaganya. Tapi benda itu juga menjadi tanggung jawabnya. Jadilah ia sedikit mengalah dengan segera terbang ke Macau, meninggalkan Sana yang saat itu tengah terlelap.

Mengingat perempuan itu, seutas senyum simpul tergambar di sudut bibirnya. Lay menangkap peristiwa langka itu dari ekor matanya.

"Seperti apa gadis itu? Hingga dirimu menampilkan senyuman" ucap Lay dengan tatapan yang masih fokus ke jalanan.

"Hanya gadis biasa, tapi entah aku begitu menyukainya"

"Aku yakin ia bukan gadis biasa. Buktinya Kau sampai tersenyum" Sehun terkekeh mendengar ucapan Lay.

"Aku jiga tidak tahu kenapa Aku bisa begini" pikiran Sehun tiba tiba terlempar kembali pada kejadian panas antara dirinya dengan kekasihnya itu.

Sebuah deringan telepon, membuat Sehun segera menajamkan matanya membaca nama yang tertera di layar hpnya. Ternyata nama adik laki lakinya, Guanlin yang sedang menelponnya. Segera Sehun menjawabnya.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang