34B

1.3K 131 75
                                    

🎵 BTOB : Movie

Hola halo yorobun
Author kembali lagi nih
Selamat menikmati bagian yang terpotong yaaaaa 😊😊😊😊

Jangan lupa vote sama komennya
Dimohon kesadarannya ya

================================
Sehun masih betah dengan kegiatannya. Ia masih asik melumat bibir kekasihnya. Sana tidak merasa risih dengan tingkah Sehun. Bahkan ia terlihat nyaman dengan mengalungkan kedua tangannya di tengkuk Sehun. Sana juga semakin lihai dan mulai membalas setiap lumatan Sehun. Hingga gairah Sehun semakin memuncak. Ia melepaskan tautan bibir mereka. Dengan cepat ia melepas jaketnya dan segera menarik kaosnya. Sana hanya membelalakan matanya melihat tubuh Sehun. Ini bukan hal pertama bagi Sana melihat bagian atas tubuh Sehun. Hanya saja situasinya yang berbeda. Sana menatap bahu lebar milik kekasihnya. Ia menatap dengan mata kagumnya. Entah mengapa ia langsung jatuh cinta pada bagian tubuh Sehun itu. Tanpa ia sadari Sana menyetuhnya.

"Bahu kamu?"

"Kenapa bahu aku?"

"Suka bahu lebar" Sehun tersenyum dan kembali mencium bibir Sana tapi kali ini singkat. Ia mengalihkan posisi ciumannya menjadi di area leher Sana. Seakan sudah biasa, Sana menengadahkan kepalanya. Ia memberikan ruang untuk kekasihnya itu. Sehun melakukan kegiatan melumatnya kembali. Ia menggigit area leher Sana dan mengecupnya hingga meninggalkan beberapa bekas kemerahan. Dan Sehun cukup paham jika besok bekas ciumannya itu akan meninggalkan bekas keungu unguan. Tapi Sehun tidak mempermasalahkan itu. Ia tetap melanjutkannya.

Tangan Sehun ingin mengambil perannya juga. Ia mulai ikut menjelajahi tubuh Sana. Tangan itu mulai meraba beberapa titik sensitif Sana. Kali ini Sana tidak bisa menahan desahannya lagi. Beberapa sudah lolos keluar dari mulutnya dan terdengar indah di telinga Sehun.

"Jangan di tahan kalo mau mendesah" bisik Sehun di telinga Sana. Suara Sehun sukses membuat pipi Sana mengeluarkan semburat merah. Sehun semakin bergerilya di paha mulus milik Sana. Tapi tidak beberapa lama kegiatan Sehun terhenti. Ia menatap bagian dada Sana yang masih tertutup pakaian. Sehun kembali mengingat percakapan mereka tentang underwear berukuran 34B. Tentu saja Sehun semakin penasaran ingin melihat dan memastikan sendiri jawabannya benar atau tidak.

"Hun kenapa?" Sana menatap Sehun yang masih terdiam menatap ke arah dada Sana. Seakan paham dengan arah tatapan Sehun, Sana meneguk ludahnya kasar.

"Apa aku boleh? Yang ini?" Entah apa yang terjadi pada Sana. Padahal ia selalu memarahi Sehun saat lelaki itu melakukan hal tidak senonoh pada dirinya. Tapi tidak untuk saat ini. Ia malah mengangguk dan memberikan Sehun kesempatan yang sangat luas. Dan dengan cekatan Sehun melepas kancing demi kancing kemeja Sana. Sana mulai tidak tenang. Jantung berdegup kencang. Bahkan dadanya ikut bergerak naik turun akibat perasaan tidak tenang yang ia rasakan.

Bra berwarna merah menjadi pemandangan paling menakjubkan malam ini untuk Sehun. Dengan gundukan yang seakan menantang Sehun untuk segera menyentuhnya. Sehun juga mulai merasakan miliknya yang mulai sesak di bawah sana. Ia hanya ingin segera mengeksekusi Sana malam ini. Ia mulai bersiap siap dengan gerakannya. Dan Sana mulai memejamkan kedua matanya. Hingga....

Krucuk krucuk~~~

Suara perut Sehun menghentikan segala pergerakan Sehun dan Sana.

"Kamu laper?"

"Enggak. Habis ini kita makan" Sana menyetujui permintaan Sehun. Dan lagi, suara perut Sehun kembali menganggu.

Krucuk krucuk~~~

"Shit..." Sehun mengumpat.

"Hei, gak boleh marah dong. Kita makan dulu ya"

"Gak bisa Sana. Aku udah dapet timingnya. Tapi gara gara perut sialan aku jadi males. Gak mood" Sehun beranjak dari atas tubuh Sana. Dan Sana mulai bangkit dari posisinya. Ia mengancing pakaiannya kembali.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang