🎵2ne1 : Come Back Home
Tolong Vote dan Komen 🤟
"Keluarga kita tidak memerlukan makhluk bernama perempuan, jadi untuk apa dirimu melindungi dia. Berikan Sana pada Ayah"
"Ayah Aku mohon beri satu kesempatan untuk Sana"
"Harusnya Kau memahami peraturan keluarga ini dengan sangat baik Kwon Jiyong karena Kau adalah pewarisnya. Tapi kenapa Kau malah menjadi pembangkang hanya karena gadis kecil ini. Kelahiran Sana hanya sebuah kesalahan"
"Aku tidak akan memberikan Sana pada Ayah. Jika Ayah terus memaksa, bunuh Aku bersama Sana"
"Kau sudah kehilangan akal? Kau pewaris keluarga Dragon. Kau rela memberikan nyawamu hanya untuk perempuan ini? Ayah tidak percaya Kau akan mengucapkan itu"
"Jadi biarkan Sana tetap hidup. Aku mohon, Ayah. Cukup ibu saja yang Kau habisi di depan mataku"
"Baik. Tapi ada syarat yang berlaku"
"Apa syaratnya?"
"Sana akan dihilangkan ingatannya. Dia akan menjadi kelinci percobaan untuk hasil penelitian obat yang sedang dikembangkan oleh keluarga kita. Bagaimana?"
"Baik, Aku menyetujuinya. Setidaknya Aku masih bisa melihatnya. Tapi Aku juga punya syarat untuk Ayah"
"Apa?"
"Jangan ganggu kehidupan Sana"
"Baik. Ayah setuju"
Jiyong memejamkan matanya rapat. Ingatan beberapa tahun lalu seketika berputar setelah salah satu orang kepercayaannya memberi informasi mengenai adik perempuannya yang selama ini telah hilang. Sebenarnya mudah saja Jiyong menemukan adik perempuannya itu. Karena setelah Sana meminum obat itu, Sana memang sengaja diberikan dan dirawat oleh salah satu pengawal yang keluarganya kenal. Tapi karena Jiyong takut ayahnya mengkhianati janjinya, akhirnya ia memilih untuk menyuruh orangnya itu membawa Sana pergi sejauh mungkin. Lagipula Jiyong juga harus menunggu sampai dirinya mendapat tugas menggantikan kepemimpinan keluarganya. Dimana saat itu tiba, Jiyong telah mempunyai kekuasaannya sendiri dan bisa membawa Sana kembali.
Dan sekarang saatnya telah tiba. Seminggu yang lalu, ayahnya telah mengembankan tugas kepemimpinan pada dirinya. Tapi bukan rasa bahagia yang menjalari tubuhnya melainkan rasa marah. Rasa yang selama ini ia kubur dalam di dalam lubuk hatinya kini telah meledak.
"Jiyong, maafkan Ayah. Bukankah masalah Sana telah lama berlalu? Ayah juga sudah membiarkan bocah sialan itu untuk tetap hidup?"
Laki laki paruh baya itu tengah bersimpuh di lantai memohon ampunan pada anak lelakinya. Terlihat di sudut ruangan telah berdiri beberapa laki laki bertubuh kekar dengan setelan kemeja yanh terlihat pas di tubuhnya. Mereka hanya bisa berdiri dengan tatapan terus mengawasi tanpa berani untuk mendekat dan memberi pertolongan pada mantan pemimpin mereka.
Jiyong yang sekarang sedang duduk dengan santai seraya menimang beberapa pisau di tangannya hanya bisa tersenyum miring melihat ayahnya. Sedetik kemudian ia bangkit dan melangkah mendekat pada ayahnya. Tangannya menggerakkan pisau ke arah dagu ayahnya. Ujung pisau ia gunakan untuk membawa kepala ayahnya menengadah menatap dirinya.
"Melihat wajahmu yang sekarang, mengingatkan Aku akan sesuatu" ucap Jiyong dingin dengan sorot mata tajam menjurus tepat ke kedua mata ayahnya.
"Harusnya Kau juga mengingatnya, Tuan Kwon yang terhormat" lanjut Jiyong penuh penekanan.
"Tolong maafkan Ayahmu" seketika suara tawa Jiyong menggema mengisi sudut sudut ruangan yang lembab itu.
"Coba ulangi sekali lagi, Ayah. Aku ingin mendengarnya lagi. Suara memohonmu semakin membuatku rindu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
Ficção AdolescenteEntah apa yang telah membawa Sehun kepada sosok gadis polos bernama Minatozaki Sana. Yang ia tahu sekarang dirinya sangat membutuhkan Sana. Sehun selalu mempunyai cara untuk bertahan. Dan kini Sana yang akan membuat dirinya bertahan. Hidup mereka me...