Obsesi

706 92 13
                                    

🎵B.A.P : 1004

Jangan Lupa Vote dan Komen 👍

Sehun mengarahkan ujung samurainya tepat di lehar Jungkook. Ia mengacungkannya tanpa rasa takut sedikitpun. Tangannya seakan siap menebas lelaki itu kapan saja. Jika sedikit saja Jungkook lengah, lehernya bisa langsung ditebas oleh Sehun sampai putus.

Sana meringkuk takut berlindung di balik tubuh Sehun. Napasnya terdengar begitu tidak teratur akibat situasi barusan. Dari tempatnya berdiri, Jungkook bisa melihat dada Sana kembang kempis mengatur napas.

'Begitu indah' gumamnya lirih dalam hati sembari tersenyum.

Suara tawa lepas begitu saja dari mulut Jungkook, membuat alis Sehun mengerut heran. Ia tidak menyangka di situasi seperti ini Jungkook masih bisa tertawa dengan bebas padahal tidak ada hal yang menurut Sehun lucu.

"Kembalikan pengantinku Oh Sehun" ucap Jungkook yang tiba tiba saja langsung terdiam setelah tertawa. Perubahan emosi Jungkook membuat Sehun tahu jika sekarang lawannya adalah orang gila.

"Aku tidak akan memberikan apapun padamu. Dia adalah tunanganku. Lebih baik Kau mundur sebelum samuraiku benar benar menebas lehermu"

"Stop memanggilnya tunanganmu. Aku adalah pemiliknya. Berikan padaku!" Bentak Jungkook mulai tidak sabar dengan sikap Sehun.

Sehun seakan tidak tergoyahkan sedikitkun, malah genggaman tangannya pada samurai semakin kuat dan ujung samurainya sudah semakin dekat dengan permukaan leher Jungkook. Bahkan lehernya sudah mengeluarkan sedikit darah.

"Aku muak mendengar ocehanmu Jeon Jungkook. Tutup mulutmu. Lebih baik Kau menghentikan omong kosong itu sebelum Aku yang menghentikannya secara paksa"

"Kau menghancurkan pertemuanku dengan pengantinku Oh Sehun. Sejak lama Aku menantikan momen ini. Tapi Kau menghancurkannya sekarang"

"Kekasihku, Sana. Kemarilah! Bukannya Kau merindukan Aku?"

Tubuh Sana masih bergetar ketakutan dari balik punggung Sehun. Ia masih menangis dan membuat Sehun khawatir.

Ini pertemuan pertamanya dengan Sana semenjak terakhir Sana membukakan pintu rumahnya untuk dirinya. Mendengar Sana akan datang ke pertemuan rutin para kepala keluarga membuat Sehun tidak sabar. Sehun sempat bersusah payah untuk bangkit dari keterpurukannya. Sana sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya sekarang. Melihatnya tidak disisinya, membuat hidupnya hampa. Maka dari itu Sehun bertekad membawa Sana kembali pada sisinya.

Tapi hari ini Jeon Jungkook, putra tertua keluarga Jeon malah hadir menghancurkan momennya. Ia telah membuat wanitanya menangis ketakutan sekarang. Tangisan pertama yang Sehun lihat dari sosok Sana yang baru.

"Aku tidak ingin berlama lama dengan orang sinting sepertimu. Sebaiknya cepat tutup mulutmu itu atau Aku benar benar menghabisimu saat ini juga"

"Sana..." panggil Jungkook dengan senyum psikopatnya. Jungkook tidak menghiraukan ucapan Sehun. Dia memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mengikuti gerakan kepala Sana yang terus berpaling dari balik tubuh Sehun.

"Baik jika Kau mengabaikan ucapanku. Sepertinya Kau juga tidak begitu peduli dengan nyawamu"

Sehun maju dan menerjang tubuh Jungkook hingga terpelanting. Memutarnya dan langsung membuat lawannya duduk bersimpuh. Sehun berdiri di belakang Jungkook dengan posisi tangan siap menarik samurai dari leher.

"Sudah cukup bermain mainnya Jeon Jungkook!!!" Teriak seseorang membuat Sehun menoleh ke arah sumber suara.

Laki laki seumuran ayahnya sudah berdiri dengan setelan jas rapinya. Rambutnya begitu klimis dengan beberapa uban yang terlihat dan semuanya tersisir rapi ke arah kanan. Ia tidak berwajah oriental khas orang Asia pada umumnya. Ia keturunan kaukasoid.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang