Aku Milikmu

1.6K 120 17
                                    

🎵Ada Band : Pemujamu

Hola halo yorobun
Sesuai voting kemaren, sekarang author apdet Black Pearl

Warning buat kalian yang masih masuk kategori dedek emesh sebaiknya baca cerita yang lain untuk sementara karena part ini sedikit tapi gak dikit sih agak banyak mengandung nc ⚠️⚠️⚠️
Jadi dimohon pengertiannya
Kalo gak ngerti ya udah dosanya gak usah bagi bagi ke author
Author udah banyak dosa

Jangan lupa komen sama votenya awas aja gak responsif 😒😒😒😒
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Sana menggeliatkan badannya. Tapi ia merasakan pergerakkannya tidak bebas. Beberapa kali matanya mengerjap. Menyesuaikan pencahayaan yang memasuki retinanya. Tangan Sana merasakan ada tangan lain yang melingkar di perutnya dari arah belakang tubuhnya. Dengan reflek Sana menoleh. Ia ingin mengecek siapa si empunya tangan. Dan matanya menangkap sosok Sehun yang masih saja tertidur dengan lelap.

Seutas senyuman muncul di bibir mungil Sana. Tanpa melepaskan tangan Sehun dari perutnya, dengan segera Sana membalikkan badannya agar wajahnya dapat berhadapan dengan wajah kekasihnya. Sentuhan lembut jari Sana menyapu permukaan wajah Sehun. Dengan perlahan Sana mengecup singkat bibir merah alami milik Sehun. Pipi Sana langsung merona akibat ulahnya sendiri. Ia mengingat sering menjuluki Sehun orang mesum, tapi sekarang dirinya berlaku mesum. Bahkan saat sasarannya sedang tertidur. Sungguh permainan yang licik.

Sana kembali menatap wajah Sehun lekat. Wajah tenang dan damai terlihat dari wajah Sehun. Tidak ada raut dingin dan menyeramkan seperti sebelumnya. Meskipun begitu ia tetap mencintai laki lakinya ini. Sangat mencintainya.

"I love you, Sehun" Sana berkata lirih.

"Love you too, Sana" ucap Sehun seketika. Membuat Sana terkejut dan hampir saja terjatuh dari kasur jika pinggangnya tidak di tahan oleh Sehun.

"Kamu udah bangun?" Tanya Sana dengan nada tidak percaya karena Sehun sekarang benar benar telah membuka kedua matanya.

"Menurut Kamu?" Sana mencebikkan bibirnya. Ia kesal. Tapi lebih tepatnya dirinya terlalu malu dengan apa yang telah ia lakukan pada kekasihnya sebelum dirinya tau jika Sehun ternyata telah bangun.

"Kenapa Kamu cemberut? Malu ya? Ternyata Kamu sukanya main curang. Yang satu belum bangun, udah di...." Sana menutup mulut Sehun dengan kedua tangannya.

"Dieeeeemmmmm" Sehun terus mengoceh di dalam bungkaman tangan Sana. Ia terus menggoda kekasihnya sampai Sana mau mengakui bahwa dirinya memang tengah menahan malu.

"Benci Sehun" sekali hentakan Sana bangun dari posisinya. Tapi gerakannya kalah cepat dengan tarikan tangan Sehun. Seketika Sana terjungkal dan kembali tertidur di samping Sehun.

"Aku mau Kamu cium kayak tadi"

"Gak mau. Kamu belum sikat gigi. Bau" Sana pura pura menjepit hidungnya.

"Apa bedanya tadi sama sekarang? Tetep bau jigong. Tapi tadi Kamu mau cium Aku. Sekarang kok gak mau?"

"Pokoknya gak mau"

"Aku yang cium atau Kamu yang cium?" Sehun menatap Sana tajam.

"Tau kan kalo Aku yang cium Kamu? Jadi gimana? Kamu atau Aku yang cium?" Sana meneguk ludahnya kasar mendengar ucapan Sehun.

"Iya iya. Aku yang cium" sebenarnya dua pilihan tadi tidak memberikan efek apapun pada Sana. Karena tetap saja pada akhirnya Sehun yang akan mendominasi.

Sana mulai mencium bibir Sehun. Ia mengecup kedua sisi bibir kekasihnya. Tapi kekasihnya itu tetap tidak memberi reaksi. Entah kenapa Sana membenci itu. Dia ingin Sehun ikut memberikan timbal balik dari ciumannya. Sana mulai kesal. Ia melepaskan ciumannya.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang