Belenggu

1.1K 102 58
                                    

🎵 Secret : Poison

Hola halo
Maaf baru bisa apdet cerita ini 🙏🙏
Pasti pada nungguin kan? Enggak Thor 😝😝

Tanya nih?

1. TIAS

2. BIYH

3. IST

4. CYLMS

5. NAC

Mau yang mana buat apdet?

Sana mengerjapkan kedua matanya sebelum benar benar sadar dari tidurnya. Tangannya meraba keberadaan tangan lain yang tengah melingkar erat di pinggangnya. Ia segera membalikan tubuh menghadap ke arah si empunya tangan yang tak lain adalah Sehun. Wajah damai yang menjadi favorit Sana selama tinggal bersama Sehun.

Ujung jari telunjuk Sana menelusuri setiap senti wajah Sehun. Hingga ia menemukan ide untuk mengganggu tidur kekasihnya itu dengan meniup kedua kelopak matanya yang masih tampak tenang di dalam lelapnya.

Pertama tiupan Sana tidak mendapatkan respon. Kedua dan ketiga Sehun tetap tenang. Hingga Sana mencium bibir Sehun. Sekali gerakan Sehun bangkit dan menimpa tubuh Sana, membuat ia terperanjat kaget dengan pergerakN Sehun yang sangat cepat.

"Kamu ngapain?" Tanya Sehun menatap tepat kedua mata Sana yang berbaring di bawah tubuhnya. Tangan mungil Sana kini melingkar manja di tengkuk Sehun, membuat Sehun mengangkat sedikit ujung bibirnya, tersenyum smirk.

Sehun mulai mendapat momennya. Ia mulai merendahkan tubuh, memangkas jarak antara wajahnya dengan wajah Sana. Bibir mereka telah siap beradu, tapi terhenti ketika secara tiba tiba pintu kamar mereka terbuka.

"Huuuun..." Sana dan Sehun reflek menoleh menangkap sosok seorang wanita yang sangat familiar bagi Sehun. Sedetik kemudian Sana langsung memalingkan wajahnya, begitu pula dengan perempuan yang Sana kenali sebagai permpuan yang datang dengan Sehun semalam.

"Kamu ngapain?" Ucap Sehun cukup dingin.

"Kamu janji mau latihan nembak bareng. Kamu lupa?" Ucap Nancy masih dengan memalingkan wajahnya.

"Tunggu di ruang tengah. Aku kesana lima belas menit lagi" Sehun segera bangkit dari atas tubuh Sana, dan menarik kekasihnya itu untuk ikut bangkit dengan dirinya. Tidak lupa, selimut melingkari tubuh polos Sana. Sehun yang ternyata sudah memakai boxernya tampak jalan mendekati ambang pintu tempat Nancy berada.

Mimik wajah Nancy sudah berubah terkejut. Degup jantungnya pun ikut berpacu. Lekuk tubuh atletis milik Sehun yang tampak menggoda mengantarkan pipi Nancy bersemu merah. Tapi tidak lama Nancy menikmati tubuh Sehun, laki laki itu malah meraih pinggiran pintu dan membantingnya tepat di hadapannya.

"Brengsek!" Umpat Nancy.

Sana terperanjat kaget karena Sehun yang membating pintu. Kali ini wajah Sehun berubah sangat datar. Melirik pada Sana dan mengamatinya hingga ia menjadi salah tingkah. Sana yang canggung segera membalikan badannya, membelakangi Sehun. Tapi  tidak lama tubuhnya berbalik, Sehun telah mengangkatnya dan segera membawanya ke dalam kamar mandi.

Sehun telah membuang jauh jauh selimut yang semula menutupi tubuh Sana. Dan kini tidak ada lagi sehelai kain pun yang menutupi tubuh keduanya. Sehun medekat dan menghimpit tubuh Sana pada dinding kaca.

Sana merasakan pipinya menghangat. Ia sadar jika Sehun tidak beralih dari tatapannya. Sana semakin gelisah. Kedua tangan Sehun telah memagari, membatasi ruang geraknya. Sana hanya bisa menunduk tanpa membalas tatapan kekasihnya.

Tangan kanan Sehun menyentuh dagu Sana. Mengarahkan wajah Sana untuk menatap dirinya. Setelah Sehun siap menyapu lembut bibir perempuannya itu, ucapan Sana menghentikan gerakan Sehun.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang