🎵Lewis Capaldi : Before You Go
⚠️Jangan Lupa Vote dan Komen⚠️
Selangkah demi selangkah Taeyeon berjalan menjauhi kamarnya. Mencari tempat tersunyi di gedung itu. Ruangan yang senyap jauh dari keramaian. Keadaan Sana saat ini sedang tidak aman meskipun Sehun ada bersamanya. Sehun tidak cukup menangani obsesi gila dari Jungkook. Taeyeon sangat tahu se-psiko apa Jungkook. Dia sudah sangat terkenal di kalangan mafia di Korea. Apalagi mafia sekelas keluarga Dragon. Jungkook sudah menjadi rahasia umum. Jika seseorang menjadi target dari Jungkook, jangankan hidup, mati pun dia tetap ingin memilikinya.
"Cepat angkat, Kwon Jiyong." Taeyeon menggeram sendiri dibawah temaram lampu yang sedikit menyinarinya. Suara deringan nada tunggu membuat Taeyeon hanya bias menggigit bibir bawahnya—tidak sabar. Ia sudah tidak kuat lagi bertahan, seluruh tubuhnya terasa nyeri, bahkan kakinya terkilir.
"Halo...Ada apa? Apa terjadi masalah disana?" Suara Jiyong di ujung saluran telepon tanpa sadar membuat air mata Taeyeon terjatuh. Suara Jiyong terdengar seperti malaikat penyelamat hidupnya.
"Oppa..." Suara Taeyeon terdengar begitu parau membuat Jiyong panik. Jiyong terus-menerus menanyakan banyak hal tapi tidak satu pun yang dijawab oleh Taeyeon. Taeyeon terlalu senang mendengar suara laki-laki itu khawatir. Hingga suara berat di seberangnya membuat tubuh Taeyeon menegang. Dia tahu siapa pemilik suara itu. Seringai di bawah lampu yang temaram itu seperti tanda bawha dia sadar kalau Taeyeon mengenalinya.
"Ya! Kim Taeyeon ada apa? Jawab Aku!" Jiyong semakin panik saat dia mendengar suara orang lain bersama Taeyeon. Dia sudah tahu kalau bawahannya itu sedang tidak dalam keadaan yang aman. Entah dia sedang diancam atau sebenarnya dia sedang melawan seseorang.
"Oppa, hari ini langit Macau sedang mendung. Begitu pula dengan Polaris yang tidak seterang biasanya. Awan hitam tidak bersahabat. Dia menutupi keindahan. Mungkin setelah ini akan turun hujan." Jiyong tidak pahan dengan olah kata dari Taeyeon. Rasanya aneh mendengar suaranya yang sebelumnya parau berubah tegas dan begitu jelas namun malah membicarakan tentang cuaca.
"Apa yang kau katakan? Kau kenapa? Siapa yang sedang mengancammu? Katakan padaku."
Suara sesenggukan kembali terdengar. Jiyong semakin marah dan panik secara bersamaan. "Kim Taeyeon! Jawab Aku!" Teriakan Jiyong menjadi bukti seberapa frustrasi dirinya.
"Oppa, Aku mencintaimu."
"Ya! Kim Taeyeon! Jawab Aku! Kim Taeyeon...." Saluran telepon akhirnya terputus. Jiyong meringkuk, tangisannya pecah bercampur rasa frustasi yang tidak bias terluapkan. Rasa frustasi karena kehilangan orang tercintanya.
***
"AAAAAA...." Sana terkejut dan jatuh terduduk di lantai kamarnya. Jeritan histeris menarik Sehun segera berlari menghampirinya. Sehun sempat mematung karena terkejut dengan pemandangan mengerikan di hadapannya sekarang. Setelah tersadar dari ketermenungannya, dia langsung bergegas menutupi mata Sana. Semua tukang pukul bergerak cepat membersihkan seluruh kekacauan yang terjadi di kamar Sana. Mulai dari percikan darah yang mengotori hampir seluruh kamar hingga kepala Taeyeon yang sengaja digantung tepat di tengah-tengah lampu kamar dengan darah yang masih menetes.
"Unnie...." Suara tangisan Sana sudah tidak bisa terbendung lagi. Napasnya pun sudah tidak teratur. Hingga akhirnya ia pun pingsan di pelukan Sehun karena terlalu syok dengan apa yang terjadi pada asisten pribadi kakaknya itu.
Sehun mengangkat tubuh Sana menuju kamarnya. Dia terus memandangi wajah Sana yang sudah berubah pucat pasi dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Apa yang terjadi pada Taeyeon hari ini tidak pernah dibayangkan Sehun sebelumnya. Ia kira perempuan itu akan aman beristirahat di kamarnya sendiri. Apalagi dia seorang tangan kanan Jiyong, tentu dia sudah mempunyai skill yang terjamin. Namun semua itu hanya prasangka Sehun saja. Nyatanya perempuan itu meninggal dengan keadaan yang sangat mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
Ficção AdolescenteEntah apa yang telah membawa Sehun kepada sosok gadis polos bernama Minatozaki Sana. Yang ia tahu sekarang dirinya sangat membutuhkan Sana. Sehun selalu mempunyai cara untuk bertahan. Dan kini Sana yang akan membuat dirinya bertahan. Hidup mereka me...