🎵Lee Hi : Rose
Hola Halo Yorobun 🤟
Seneng gak Black Pearl sering apdet? 😁
Mumpung author idenya lancar ini 😊Jangan lupa Vote + Komen 😐
Jangan nyelonong pergi aja 🙄PENGUMUMAN
Mungkin ada yang belum baca ya 👌
FRIEND bagian Kelima sama Keenam ❤================================
"Gue gak tau ini dibilang beruntung apa enggak, tapi janin itu selamat. Ok, Lo kudu siap jadi ayah"
Sehun terduduk diam dengan sorot mata masih mengarah pada Sana yang terlelap di atas ranjang rumah sakit. Sudah hampir dua jam Sehun terus menerus memikirkan ucapan Chanyeol. Sehun bingung antara senang atau tidak yang terpenting sekarang adalah Sana dan calon anaknya selamat.
Senang? Tentu Sehun senang. Tapi ada perasaan yang mengganjal di dalam hatinya. Apakah Sehun pantas menyandang gelar ayah. Terlebih kehidupannya yang jauh dari kata layak. Akankah anaknya kelak merasakan apa yang ia rasakan dulu ketika mulai mengerti bahwa hidup normal antara pemahaman orang awam dengan pemahaman keluarganya jauh sangat berbeda. Inilah hidup normal untuk seluruh keturan Oh. Bau anyir darah dan suara desingan senjata bukanlah hal yang tabu. Tapi itulah kata normal yang keluarganya pahami.
Sehun hanya memiliki satu mimpi. Bukan menjadi seorang taipan asia. Bukan menjadi seorang mafia yang paling di takuti. Dia hanya ingin menjaga keluarga kecilnya. Menjaga anak dan istrinya. Memang terdengar konyol tapi tidak mudah untuk Sehun wujudkan.
Suara ketukan pintu menyadarkan Sehun dari pikiran kalutnya. Ia segera bangkit dan membuka pintu. Sosok kakeknya telah berdiri tepat di hadapannya. Sehun lantas sedikit membungkukkan tubuhnya memberi hormat pada kakeknya itu.
Kakek Oh hanya mengangguk samar. Matanya sekilas melirik ke arah Sana.
"Apa menantuku baik baik saja?" Sehun menoleh pada Sana dan mengangguk.
"Dia baik baik saja"
"Apa calon cicitku juga?" Sehun seketika menoleh pada kakeknya dengan tatapan tidak percaya.
"Jangan terlalu terkejut. Kakek sudah mendengarnya dari Chanyeol tadi" Sehun kembali mengangguk tanpa semangat.
"Apa yang kau pikirkan? Apa Kau tidak senang?" Sehun menatap kakek Oh dengan mimik wajah yang susah di tebak.
"Apa ada yang ingin Kau bicarakan dengan kakek?"
"Aku tidak yakin dengan perasaanku sekarang" ucap Sehun pada akhirnya.
"Baiklah ceritakan pada Kakek. Apa yang membuatmu sekalut sekarang?" Sehun menarik nafasnya dalam.
"Bagaimana perasaan kakek dulu, ketika kakek tahu jika kehidupan kita bukanlah kehidupan normal pada umumnya? Bagaimana kakek menerima takdir dari keluarga kita? Mungkin Aku bisa menerimanya tapi itu dulu. Hingga tiba tiba ada perasaan yang mengganjal dalam diriku. Aku tidak bisa menerima posisiku dan takdirku sekarang sebagai keluarga mafia. Aku takut anakku tidak bisa menerima takdirnya" Jelas Sehun pada kakek Oh. Kakek Oh mengangguk mengerti. Sekilas sebuah senyuman tampil di wajah keriputnya.
"Kakek kira hanya kakek yang pernah merasakannya. Dulu pun kakek pernah merasakan kebimbangan sama seperti dirimu. Tapi kakek tahu tidak ada hal yang bisa kakek rubah. Jalan takdir telah ditentukan. Hanya itu yang kakek yakini sampai saat ini. Setiap orang punya kesempatan. Begitupun dirimu dan anakmu. Ayah yang baik bukan berarti menempatkan anak kita di tempat aman. Pada nyatanya tidak ada tempat aman di dunia ini. Ayah yang baik adalah ayah yang bisa menjaga dan membimbing anaknya. Ini takdir yang tidak akan pernah bisa dirimu rubah. Rasa aman dan nyaman tidak akan hadir jika kau tidak membuatnya hadir" Kakek Oh menepuk pundak cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
Teen FictionEntah apa yang telah membawa Sehun kepada sosok gadis polos bernama Minatozaki Sana. Yang ia tahu sekarang dirinya sangat membutuhkan Sana. Sehun selalu mempunyai cara untuk bertahan. Dan kini Sana yang akan membuat dirinya bertahan. Hidup mereka me...