Maaf Sana

964 114 71
                                    

🎵 B1A4 : A Lie

Hola halo Yorobun
Balik lagi nih ooyyy 😆😆😆
Ada yang kangen author gak?? 😋😋
Pasti gak ada ya 😞😞
Gak papa wes 😌😌

Jadi maaf ya kalo jarang apdet 🙏🙏
Soalnya Author lagi sibuk persiapan magang, doain lancar ya 🙏

Selamat membaca ❤❤❤
Jangan lupa ya di komen sama vote 😭😭😭😭
Masa gak ada yang komen TIAS kemaren, just 3 doang 😭😭😭😭
Sedih author 😭😭😭😭😭
Mohon banget ya di komen 🙏🙏🙏
Soalnya itu semangat Author buat ngetik 😭😭😭😭
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Sehun menatap dingin pada Nancy yang entah mengapa dia bisa datang tiba tiba. Sehun sedikit bingung untuk sesaat. Seketika saja ia kesulitan untuk mengatur sikap. Ia tidak mengerti bagaimana memberikan reaksi pada kehadiran Nancy.

"Kenapa Kau datang kemari?" Sehun berbicara dengan membelakangi Nancy.

"Aku ingin menemui kekasihku" tangan Nancy secara perlahan melingkar, memeluk tubuh Sehun yang berbalut bathrobe dari arah belakang. Sehun tercekat, tubuhnya menengang.

"Akhiri sekarang. Aku sudah memiliki tunangan. Dan Kau tahu sendiri jika Kakek tidak menerima kehadiranmu" ucap Sehun dengan nada frustrasi yang tercekat.

"Aku tidak peduli. Bukankah Kau mengatakan bahwa Aku wanitamu. Hanya Aku, Oh Sehun. Lalu bagaimana bisa Kau membawa wanita asing di tengah tengah kita?" Sehun mulai menggeram. Ia melepas paksa tangan Nancy dari pinggangnya. Membuat Nancy mundur beberapa langkah ke belakang.

"Saat ini sudah berbeda. Keadaannya tak lagi sama. Hanya dia yang ada di dalam hatiku, dalam kehidupanku, mengambil alih semua fokusku. Tidak ada yang lain. Jadi cukup Nancy" tangan Sehun mengepal. Ia sedang mengatur emosi yang sudah mencapai ubun ubun.

"Kau membuangku setelah apa yang Aku lakukan untukmu" mata Nancy berubah berair. Menatap Sehun nanar.

"Bukan maksudku membuangmu"

"Lalu apa?" Nancy meninggikan intonasi suaranya.

"Kau tahu Sehun, apa yang Aku korbankan untukmu? Kau tahu segalanya, tapi Kau acuh" Sehun mengusap wajahnya kasar.

"Aku mohon jangan menangis" Sehun memelankan suaranya.

"Aku tahu. Aku sangat mengerti. Jadi tak perlu Kau ingatkan lagi" kali ini Sehun menarik Nancy ke dalam pelukannya. Suara tangisan Nancy mulai mengeras, mengisi rongga telinga Sehun.

"Kau memilihnya karena dia bisa memberimu keturunan? Apa karena itu? Kau akan membuangku. Ya Aku tahu, Aku bukanlah wanita sempurna lagi. Aku cacat" jelas Nancy di sela sela tangisannya dalam dekapan Sehun.

"Aku mohon berhentilah. Kau akan tetap bersamaku. Tapi jangan menangis" Sehun mengusap lembut puncak kepala Nancy. Tanpa Sehun sadari Nancy tersenyum tipis di pelukannya.

"Janji?"

"Hmm"

"Maaf..."

***

Cuih~

Lidahnya mengecap rasa besi. Satu serangan membuat Sehun sempat terhuyung beberapa langkah kebelakang dan membuat dirinya tanpa sadar menggigit lidahnya. Sudah hampir setengah jam Sehun, Lay dan tukang pukulnya berkutat untuk melumpuhkan musuh serta mengambil kembali prototype milik keluarga Oh.

Sehun mudur dan mengambil kesempatan menghirup udara karena paru parunya yang mulai terasa kosong.

"Kau tidak apa apa?" Sehun hanya mengangguk. Dadanya terus kembang kempis, mengatur nafas.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang