Santet : Gaman

3.3K 185 6
                                    

Source : Kaskus Fav / id : Mantapsoull

Saya gak tau deskripsi pasti dari benda ini, mungkin agan sekalian ada yang tahu. Namun dari yang saya ketahui, "Gaman" itu sejenis jin yang diikat paksa melalui suatu medium guna melancarkan suatu niat buruk.

Jaman saya SD, ada tetangga yang gemar memelihara binatang aduan. Mulai dari ayam, ikan cupang, sampai burung dara. Saat itu judi burung dara merupakan aset kampung yang lumayan besar, apalagi dengan adanya lapangan untuk lepas landas. Persaingan yang ketat sering membuat orang ingin bermain curang.

Saat itu tetangga saya, sebut saja Klepon, punya nama bagus dikalangan penjudi burung. Burung yang di ternak oleh Klepon dan Bapak nya kerap membawa kemenangan, hingga membuat kompetitor menjadi iri.

Siang itu saya main kerumah si Klepon, lebih tepat nya rumah kakek nya. Dia sedang menyembelih burung dara. Saya pun membantu sedikit, dengan iming-iming bakal di beri sedikit daging nya. Iseng-iseng saya bertanya.
"Lho kok disembelih, biasa nya kan bakal diadu?"
"Aslinya sih, tapi karena sakit parah, daripada mati, disembelih aja" jawab si Klepon.

Saat itu dia curhat soal cerita kakek nya. Jadi burung dara ini tiap malam kayak di ganggu, gaduh sendiri. Si kakek yang saat itu mendengar, mencoba menengok kondisi burung, namun tak menemukan keanehan. Kejadian itu berselang selama seminggu, hingga burung itu jadi sakit karena kurang istirahat.

Setelah di sembelih, bekupon nya (kandang) dibiarkan kosong. Malam nya setelah di sembelih, pintu rumah kakek Klepon di ketuk ketuk. Saat di lihat tak ada orang sama sekali, orang lewatpun gak mungkin, karena jalan samping rumah Klepon yang mana letak bekupon berada, sifat nya mirip kayak rute semi pribadi.

Malam kedua tante Klepon pulang agak larut. Saat melewati rute samping, dia memergoki ada orang berjongkok di depan kandang burung dara itu. Saat ditegur, orang itu berlari kencang dan berbelok kearah gang. Saat di kejar, orang itu lenyap begitu saja, lalu si tante ini lapor ke kakeknya Klepon.

Dekat rumah kakek Klepon, ada anak tetangga yang juga gemar judi burung. Sebut saja si Puli, dia kerap kali membantu Klepon membawa burung dara. Malam itu habis isya, si Puli ini duduk di dekat jembatan, saat itu saya dengan Klepon menghampiri dia.
"Woi Pul!, sorry aku maen dulu tadi" sapa Klepon.
"Pon! Jangan pulang ke kakek mu dulu ,Pon! Gawat!" ujar Puli dengan wajah pucat.
"Lha kenapa Pul?" tanya Klepon.

Akhirnya si Puli cerita. Tadi dia main kerumah Klepon, kata ibu nya keluar, suruh nyari kerumah kakeknya. Si Puli pun melesat lewat jalan samping. Saat tiba di lokasi, ada orang jongkok didepan kandang burung kosong. Si Puli coba menyapa orang itu,lalu orang itu berdiri menghadap Puli. Mata orang itu menyala dan tampak rahang bawah nya bergelantungan. Si Puli tercekat, mau lari tapi gak bisa. Orang itu lantas mengangkat tangan dan menunjukan tangan nya yang setengah daging nya sudah meleleh, tampak cuma tulang nya saja.

Saat hampir kehilangan kesadaran, pintu rumah kakek Klepon terbuka. Nenek Klepon muncul dan menegur si Puli. Bukannya menjawab teguran, si Puli malah kabur. Setelah itu dia menunggu Klepon di jembatan.

Dua hari kemudian, kakek Klepon dapat kabar dari warga. Mreka kerap kali melihat orang mondar mandir di jalan samping rumah kakek Klepon. Kadang terdengar seperti orang menangis, kadang seperti orang merintih. Kabar itu pun sampai di telinga bapak Klepon, akhri nya beliau mencoba menjebak orang itu. Setelah semalaman di tunggu di persembunyian, tak kunjung muncul orang itu.

Suatu siang bapak Klepon kedatangan tamu, orang itu bilang kalau bisnis nya ada yang ganggu. Rupanya orang ini semacam paranormal. Orang itu menyuruh membongkar kandang burung yang sekarang. Sore nya kandang burung itu dibongkar, di dalam nya terdapat sebuah bungkusan berwarna coklat. Saat dibuka isi nya jari kelingking manusia. Karena gak tau punya siapa, maka dibikin kan kapal-kapalan ,lalu di hanyutkan di sungai. Saya yang bikin kapal nya saat itu.

Setelah itu kandang di bangun lagi, dan peternakan kembali berlanjut. Saat itu bapak Klepon bercerita ke wasit judi yang notabene teman satu kampung. Kata wasit itu, dia tahu pelaku nya, dulu juga ada yang di pasangi, bahkan kandang nya sampai terbelah. Kebetulan juga saat itu ada korban lain yang di kerjai pelaku. Akhir nya bapak Klepon dan korban itu kerja sama membalas si pelaku. Sama seperti sebelum nya, kali ini juga ditemukan jari manusia. Lalu oleh bapak Klepon diberikan ke teman nya yang ngert. Kalau gak salah waktu di rendam air garam yang di doa kan, lupa deh saya.

Sudah seminggu ada orang yang absen, saat di tanya ke anak nya, katanya bapak nya lagi dinas di luar kota. Lalu suatu sore, ada tamu yang bertandang ke rumah bapak Klepon.Dia lah pelaku pengiriman gaman. Orang itu ngasih oleh-oleh sambil dia minta benda nya di balikin. Bapak Klepon hampir saja naik pitam, untung sempat di tahan dan bilang kalau sudah di hanyutkan ke sungai.

Besok nya korban yang satu nya cerita kalau si pelaku minta untuk di balikin kiriman nya. Korban itu minta tebusan setara burung dara nya yang mati. Si pelaku bercerita kalau "gaman" nya balik nyerang dia. Waktu itu malam-malam didalam kamar nya keluar asap hitam dan bau busuk terbakar. Saat itu asap berkumpul dan menjadi wujud si mayat yang jari nya dia curi. Sudah berhari hari, akhri nya dia berobat ke tempat lain, kata dukun nya disuruh minta maaf dan minta kiriman nya di balikin. Dengan berat hati, si pelaku akhir nya mengunjungi para korbannya.

Sempat dengar dari klepon,kalau orang itu masuk penjara karena tertangkap pas ada gerebekan dulu.

ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang