KERETA API SHORSTORIES

953 37 0
                                    

Source : Keepome

Bertemu Dengan Sosok Wanita Berlumur Darah

Menurut pengakuan salah satu masinis, ketika ia melewati sebuah jalanan yang pernah terjadi kecelakaan hebat, ia dikejutkan oleh munculnya sosok wanita berlumuran darah tanpa kepala. Masinis memutuskan untuk tetap melewati wanita itu dan ketika kereta mendekat, sosok itu justru terbang ke atas kereta.

Gemuruh Anak Kecil Bermain

Stasiun Manggarai memiliki tempat penyimpanan bagi kereta yang sudah tidak terpakai. Banyak sekali kereta yang bekas kecelakaan diletakkan dan ditumpuk di stasiun ini. Hal ini juga mengundang satu cerita mistis muncul. Salah satu yang mengalaminya adalah masinis. Masinis ini mengaku bahwa ia mendengar suara anak kecil yang sedang bermain. Sedangkan gerbong kereta itu kosong dan sudah tidak terpakai. Beberapa orang meyakini bahwa suara itu berasal dari arwah anak kecil yang turut tewas dalam kecelakaan dan menganggap bahwa gerbong itu merupakan tempat ia bermain.

Komuter Misterius

Mungkin sudah banyak yang mendengar tentang kasus kereta komuter misterius di Stasiun Depok. Kisah ini berawal dari pengakuan seorang pemuda. Ia mengaku bahwa ia menaiki sebuah kereta komuter pada pukul 22.30 yang hanya berisikan beberapa penumpang dengan wajah yang sangat pucat. Padahal, kereta terakhir adalah pukul 22.00. Lalu, ia juga bercerita bahwa ia sempat meminjam koran kepada salah satu penumpang. Tahun yang tertera di koran itu menunjukkan tahun 1953. Apa iya itu kereta dari masa lalu?

Saksi Hidup Bunuh Diri

Waktu itu, salah seorang penjaga rel melihat ada seorang wanita yang menangis duduk di pinggir rel. Karena melihat perempuan itu, si penjaga rel ini mendekati dan mencoba menenangkan. Tak disangka-sangka, ia justru nangis semakin kencang. Karena melihat kondisi ini, si petugas ini memutuskan untuk pergi saja karena kereta akan datang. Ketika kereta ini melintas, wanita ini justru melompat dan tubuhnya terseret-seret dan darahnya berceceran ke mana-mana.

Dihampiri Hantu Perempuan

Cerita kali ini datang dari penjaga pintu rel kereta api. Ia bersaksi bahwa ia pernah suatu hari dihampiri seorang perempuan dan menanyakan tentang jadwal KRL. Tak lama setelah ia bertanya, ia pergi terbang ke atas sembari cekikikan.

Perlintasan Mbah Ruwet

Perlintasan Kereta Api ini terkenal dengan sebutan "Mbah Ruwet" Tempatnya di Klaten antara desa tegal duwur sama jombor....

Sesuai dengan namanya perlintasan ini penuh cerita misterinya dan memang benar selain sering terjadi kecelakaan KA dengan pengguna jalan tempat inipun sering dijadikan lokasi BB (*bunuh diri ), karena saya tidak terlalu percaya dengan tahayul maka saya cukup gembira ketika mendengar Dep Hub akan membuat pintu otomatis tanpa penjaga yg bisa buka - tutup sendiri

Apa yg Dep Hub rencanakan dan msayarakat harapkan akhirnya terealisasi, perlintasan tersebut berdiri gagah, sirene meraung kencang dan pijar lampu menyala terang....tanpa masalah....

Namun keganjilan terjadi saat semua meninggalkan perlintasan tersebut, Pintu tidak dapat berfungsi layaknya pintu2 berpenjaga, tapi pintu ini menutup jalan saat tidak ada kereta api dan ketika ada kereta api pintu ini malah membuka....

Tanya punya tanya akhirnya teknisinya kembali ke tempat itu dan diperiksa lagi.. Alhasil semua tidak masalah bahkan sampai ditunggu KA lewatpun normal sama seperti apa yg diharapkan..., akhirnya kini pintu itu tinggal kenangan.... palang pintu hilang,

Sedikit pesan dari para Tetua di sekitar perlintasan :

1.Jika anda lewat menggunakan motor pada saat malam hari (kebetulan sendiri) klaksonlah terlebih dahulu sebelum melintas..

2.Jika pada saat anda melintas malam hari ( 3 m sebelom perlintasan) anda melihat ada nenek2 berjualan sate (yg secara akal sehat gak mungkin berjualan malam2 apalagi dipinggir rel), berhenti jangan panik lalu berdoa kalo takut, Karena biasanya kalo anda panik dan tancap gas..nanti saat anda melintas direl akan ada kereta api lewat)

Beberapa penduduk sudah mengalami ketemu "mbah ruwet", termasuk sodara saya sebagai sumber posting ini, Percaya Boleh tidak juga boleh atau bahkan anda mau hunting kemisteriusan perlintasan ini silahkan..

- - nicmuracell 06-12-2010 / semboyan35

Bonus : Kereta api berjalan sendiri tabrak rumah warga

Apa yang akan Anda lakukan jika menyaksikan kereta api berjalan dengan sendirinya tanpa masinis, penumpang dan kondektur? Ya, kisah ini pernah menggegerkan warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Entah tepatnya tanggal bulan dan tahun berapa, peristiwa itu menurut kabar yang beredar terjadi sekitar pukul 13.15 WIB. Artinya peristiwa itu terjadi di siang bolong. Saat itu, ada empat gerbong dari Kereta Api (KA) Eksekutif Gajayana jurusan Jakarta-Malang, tiba-tiba berjalan sendiri sampai akhirnya menabrak tiga rumah di bantaran rel.

Kejadian ini bermula saat KA dari Stasiun Gambir Jakarta tiba di perhentian terakhirnya, Stasiun Kota Baru, Malang, sekitar pukul 11.55 WIB. Kereta ini terdiri dari lokomotif, satu gerbong makan, satu gerbong pembangkit, dan tujuh gerbong penumpang.

Humas PT Kereta Api Indonesia Daop VIII Surabaya waktu itu, Sri Winarto, mengatakan setelah penumpang turun semua kereta lalu langsir guna diparkir di jalur '4'. Jalur ini menurut Sri adalah jalur mati, dan hanya digunakan untuk memperbaiki atau membersihkan kereta sebelum berangkat lagi.

Di jalur tersebut sejumlah teknisi lalu melaksanakan tugas mereka, memperbaiki dan membersihkan kereta. Masih menurut Winarto, petugas lalu menjalankan prosedur keamanan dengan memutus sambungan lokomotif dan gerbong.

Sambungan antara gerbong nomor lima, dengan gerbong nomor enam, juga diputus. Hal itu dilakukan karena ada beberapa perbaikan di gerbong tersebut antara lain mengganti karet yang ada di sambungan gerbong dan masalah kelistrikan.

Nah, saat dalam masa perbaikan ini, empat gerbong paling belakang tiba-tiba berjalan sendiri. Winarto mengaku dirinya memang belum memeriksa kronologis peristiwa yang sebenarnya terjadi. Namun, sejumlah teknisi yang dimintai keterangan memastikan tidak ada satupun teknisi yang berada di dalam empat gerbong tersebut.

Para teknisi juga mengaku sudah melakukan semua standar operasional keamanan, termasuk memberi kereta stop block atau ganjalan khusus yang digunakan untuk menghambat roda kereta saat berhenti.

Kereta itu akhirnya terus berjalan menempuh jarak 2,5 kilometer sampai Stasiun Kotalama hingga akhirnya 'dipaksa' berhenti di sana. Petugas signal di stasiun tersebut, Achmad Suyuthi, membelokkan rel yang dilintasi kereta itu. Tujuannya, agar kereta bisa menabrak spoor-box. (semacam beton yang dipasang di ujung rel mati untuk ditabrakkan kereta yang tidak bisa berhenti).

Keputusan membelokkan kereta ke spoor-box ini memang sebuah prosedur standar. Menurut Suyuthi, kalau saja kereta itu tidak ditabrakkan spoor-box akibatnya bisa lebih fatal. Kereta bisa terus bergerak liar dan bisa ditabrak kereta lain yang datang dari arah selatan.

Kereta memang akhirnya berbelok dan menabrak beton tebal tersebut. Namun, laju dan beban empat gerbong tersebut nyatanya terlalu kuat untuk ditahan.

Keempat gerbong itu terus melaju sampai akhirnya menerjang tiga rumah warga di bantaran rel. Tiga rumah yang punya alamat resmi Jl Simpang Peltu Sujono RT11/RW3, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun itu antara lain milik Misno (46), Jamil (70), dan Sutrisno (50).

Rumah milik Misno dan Jamil hancur rata dengan tanah. Rumah milik Sutrisno yang baru saja direnovasi karena putrinya akan mantu bulan Maret 2011 juga rusak berat.

Kejadian ini juga makan korban jiwa. Anak Misno, Muhammad Nur Rosyid (2) tewas diterjang kereta. Sebelum tabrakan terjadi, tiga dari lima anak Misno, yakni Johan Pribadi (20), M Nur Rosyid (2), serta M Risky (1), masih tidur di rumah tersebut.
Semua berhasil lolos dari kejadian ini kecuali Rosyid. Ia tidak sempat dievakuasi.

Rosyid meninggal bukan karena tergencet melainkan karena debu dan pasir dari reruntuhan rumah memenuhi saluran pernafasannya hingga mengalami infeksi.

Peristiwa serupa juga terjadi di perkampungan bantaran rel Stasiun Kota Lama ini pada 2005. Rangkaian gerbong tangki dari Depo Jagalan juga menerjang rumah warga. Makin menarik karena yang ditabrak pun sama, yakni rumah Misno. Ketika itu, bibi Misno, Rupiatin (56), mengalami luka berat di kaki, yang dideritanya sampai sekarang.

ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang