Kisah : Penghuni Makam Keramat

2.4K 112 3
                                    


Source : Fb / Cerita Angker Indonesia 

Selamat siang sob, perkenalkan nama saya anto dari desa kemutug lor jawa tengah, cerita angker ini saya alami saat iseng-iseng uji nyali ditempat yang angker didesa kami.

Didesa saya terdapat sebuah makam yang sendirian, makam tersebut dikeramatkan oleh warga didesa kami, banyak cerita seram yang terjadi disekitar makam itu, dan sampai saat ini pun dimakam itu masih digunakan oleh orang-orang yang ingin mencari jin untuk dipelihara, atau mencari ilmu hitam di makam itu.

Tapi diantara cerita-cerita seram yang menyelimuti mistisnya makam itu, saya belum sekalipun melihat penampakan dimakam itu, padahal rumah saya merupakan rumah yang paling dekat dengan areal makam itu, oleh karena itu saya dan teman-teman (deni,imam,ipunk) berniat melakukan uji nyali di areal makam tua itu.

Sebenarnya kami agak takut juga untuk melakukan uji nyali ditempat seperti itu tapi rasa penasaran kami mengalahkan rasa takut kami.

Deni : Gimana to? malam jum'at kliwon nanti jadi kan, kita uji nyali di makam tua itu?

Saya : Jadi donk den!!!!, imam sama ipunk gimana? berani gak mereka??

Deni : Mereka siap pokokknya to!!!

Kami memang berencana melakukan uji nyali di malam jum'at kliwon agar suasna mistis makin terasa. kata orang-orang sih, kami anak-anak yang nekad, sering kami melakukan uji nyali ditempat-tempat yang angker tapi belum satupun kami melihat penapakan makhluk halus, paling juga cuma seklebatan-seklebatan bayangan yang tidak membuat kami takut sama sekali.

Sesuai dengan rencana, pas malam jum'at kliwon, kami berjalan menuju makam tua itu. Letak makam itu cukup jauh, terletak didalam hutan, kami harus berjalan sekitar satu jam untuk sampai dimakam itu.

Sesampainya dimakam itu, kami langsung bersiap-siap karena waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, kami memasang 2 alat perekam dan itu juga hanya menggunakan kamera hp.

Setelah diundi, imam yang mendapat giliran pertama,disusul deni, ipunk dan saya yang terakhir, kami melakukan uji nyali selama 1 jam agar waktu yang ada cukup untuk acara ini.

Sudah satu jam, imam melakukan uji nyali tapi tidak melihat tanda-tanda adanya penampakan, begitu juga dengan deni dan ipunk, hingga saat saya yang mendapatkannjatah uji nyali pun saya tidak melihat adanya pocong, kuntilanak atau genderuwo yang berkeliaran diareal makam itu.

Imam : Goglokkkk juga tu setan-setan, pada takut sama kita kali yakkk.. masa pocongnya pada gak nonggol, nyesel gw uji nyali disini.

Saya : Mereka kan takut sama kita sob haahahahahahaaha..

Deni : Ya udah kita pulang yuk, mereka pengecut fuck ....hahahaha

Sambil terus mengumpat, kami berjalan pulang, meski waktu masih menunjukan pukul 2 malam, kami pulang dengan rasa kesal, marah karena kami tidak mendapatkan apa yang kami harapkan.

Kami sudah berjalan sekitar setengah jam, tapi sepertinya kami hanya melewati tempat yang itu-itu saja, tapi kami berfikir mungkin banyak pohon yang sama.

Kami terus berjalan menyusuri hutan belantara, tapi keanehan mulai terjadi, saat senter kami menyorot kearah depan, dan ternyata kami melihat makam tua itu lagi, kami sangat tereran-heran, padahal kami berjalan menjauh dari dari makam tapi kenapa kembali lagi ke makam itu???

Saya : Gimana ini sob?? kok kita balik lagi ke makam tua ini!!!

Deni : Say juga gak tau to!! kan kamu tau sendiri tadi kita berjalan menjauh dari makam itu.

Ipunk : Kita balik arah saja sob, muter saja lewat, gw agak paham jalannya!

Saya : Okey, ya udah balik lagi..

Kami pun memutuskan untuk putar arah dan hanya ipunk yang tau jalannya jadi kami mengikuti ipunk dari belakang, tapi sudah setengah jam berjalan sepertinya ipunk agak kebinggungan, sepertinya dia semakin tidak yakin dengan jalan yang diambil. Dan benar saja saat kami melangkah tiba-tiba kami sampai di makam tua itu lagi.

Kami semakin kebinggungan, wajah khawatir dan takut menghantui kami, disaat sedang takut-takutnya, tiba-tiba saja saya mendengar suara cekikikan dari arah atas pohon, suara itu membuat saya semakin ciut nyalinya tapi sepertinya hanya saya yang mendengarnya.

Saya tidak berani melihat kearah atas, kami berempat cuma bisa terduduk dibawah pohon, kami tidak tau apa yang harus kami lakukan, kami sudh merasa letih sekalinkarena sudah berjalan jauh tapi disitu-situ saja tempatnya.

Kami hanya terdiam, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari mulut kami, saat suasana sedang hening, tiba-tiba suara cekikikan itu terdengar lagi, suara semakin keras dan terasa semakin dekat tapi lagi-lagi hanya saya yang mendengarnya.

Bulu kuduk saya sudah merindingin sekali, saya sama sekali tidak berani menoleh kekanan kiri, saya hanya memandangi jam dan berharap waktu sudah pagi.

Disaat sedang takut-takutnya, tiba-tiba saja ipunk berteriak-teriak.

Ipunk : Kkuuuuunnntiillankkkkkkkk... astaghfirrlah.. astaghfirrlah....

Deni : Ada apa punk???

Ipunk : Ada kunnnntttttiillaankkkkk sob, di ppooohoonn itu....

Saat itu kami semakin ketakutan, kami saling merapatkan badan kami agar tidak terpisah, Saat sedang duduk ketakutkan, saya merasa ada yang mencolek pundak saya padahal saya yang duduk paling pinggir, Saya beranikan untuk menoleh kearah samping, dan astaghfirrlahhh, astaghfirrlahh..... say melihat sesosok pocong yang berdiri 100 meter dari tempat kami, wajahnya begitu menakutkan, saya berteriak dan tidak berani untuk memandang lagi.

Disaat suasana yang ketakutan ini, saya mendengar suara tangis dan benar saja, suara itu berasal dari suara tangisan imam yang ketakutan, hanya deni yang terlihat tegar, dia memang yang paling berani diantara kami.

Kami menyesal telah berucap kata-kata sembarangan yang membuat kami diteror arah prnghuni makam itu, Penampakan hantu pocong, kuntilanak dan genderuwo bukan hanya sekali, yang membuat kami semakin ketakutan ketika tiba-tiba ada angin yang sangat kencang dan diiringi penampakan genderuwo yang badanya sangat besar dan tinggi serta mata yang merah menyala seperti sangat marah sekali kepada kami.

Saat sedang ketakutkan, say melihat ada seseorang yang sedang berjalan kearah kami, dan ternyata itu adalah mbah wongso penjaga/kunci dari makam tua itu.

Saya dan teman-teman sangat bersyukur sekali karena mendapat pertolongan dari mbah wongso yang menemukan kami, kami menceritakan kejadian yang kami alami ke mbah wongso dan mbah wongso mewanti-wanti kami agar tidak berkata kasar di areal makam tua itu, dan kata mbah wongso, kami dari tadi hanya berjalan berputar-putar di areal makam, mbah wongso melihat semuanya tapi mendiamkan saja karena kata mbah wongso kejadian seperti ini sudah sering dialami oleh orang yang ingin bertidak tidak baik diareal makam tua itu.

ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang