Angker : Gua Pindul Yogya

1.4K 56 2
                                    

Source : CHI

Pernah ke Jogjakarta? Ada yang pernah ke daerah gunung Kidul? Saya berwisata dengan berbekal internet untuk menjadi jadwal selama saya liburan macam itinerary gitu. Saya berangkat pakai travel sekitar jam 9-an malam, saya di jemput di rumah. Tujuan saya ke Jogjakarta selain mencari-cari bahan skripsi saya juga ingin berwisata caving (maklum saya anak gua). Kalau di suruh milih liburan antara gunung atau pantai saya jelas tidak memilih keduanya.

Side story :

Bagi Anda yang mungkin sudah beberapa kali berkunjung ke dan mengagumi keindahan alam di dalamnya, mungkin lupa atau belum mendengar tentang misteri dan asal usul goa Pindul, Wisataku.net akan mengungkapnya untuk Anda.
Nama Goa Pindul menurut dongeng yang kami dapatkan berasal dari sebuah kisah perjalanan seorang tokoh jaman dulu yang bernama Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang mendapat perintah dari Panembahan Senopati di kerajaan Mataram untuk membunuh bayi laki laki hasil buah cinta putri Panembahan Senopati yaitu bernama Mangir Wonoboyo.
Dalam perjalanan kedua utusan Panembahan Senopati itu tidak tega untuk membunuh sang bayi, kemudian keduanya pergi kea rah timur yaitu kearah Gunungkidul hingga tibalah di suatu dusun di daerah Karangmojo. Di dusun itu keduanya menggelar tikar untuk alas tidur, dusun tempat menggelar tikar itu kemudian dinamakan Gelaran. Sementara itu sang bayi terus menangis, kedua utusan itu berusaha menenangkannya, karena masih saja rewel, kedua utusan itu berinisiatif memandikannya. Ki Juru Mertani kemudian naik ke salah satu bukit dan menginjak tanah di puncak bukit itu, dengan kesaktianya tanah di bawahnya runtuh dan nampak menganga sebuah lubang yang kelihatan ada aliran air di bawahnya.
Sang bayi lalu di gendhong turun dan di mandikan di dalam goa, disaat di mandikan, pipi sang bayi terbentur (Orang jawa : kebendhul) batu yang ada di dalam goa itu. Karena kejadian itu tempat itu di namakan Goa Pindul.

Next .. 

Saya memilih gua. Saya suka lihat batu-batu stalagtit maupun stalagmit (buka google ya) di gua-gua. Jadi pencarian saya yang utama itu di wisata gua Pindul di daerah gunung Kidul. Saya sewa mobil, saya nyetir sampai ke wisata tersebut, dulu belum ada google maps. Jadi saya pakai peta dan banyak nanya orang di jalan. Saya sendirian saat itu. Setelah sampai saya bertemu dengan pemandu yang namanya mas Yono.

Wisata gua pindul menghadirkan 4 gua termasuk gua pindul itu sendiri dan rafting Oyo. Kelima fasilitas itu saya coba semua. Waktu saya kesana untungnya gak terlalu ramai karena bukan hari libur. Mas yono memandu saya di gua pindul dengan bercerita tentang sejarahnya. Entah kenapa saya nyaman berada dia gua ini, auranya menyenangkan. Dengan memakai ban untuk saya duduki dan mengapung melihat keindahan gua tersebut.

Ada simbol patung seperti 2 naga besar yang sedang berjaga-jaga di pintu keluar gua. Percaya atau tidak saya seperti melihat 2 naga ini hidup. Saya suka melihat pemandangannya. Banyak batu stalagtit berwarna terang jika di senter. Keluar dari pindul saya masuk ke gua gelatik. Gua ini sempit dan menanjak, masuknya harus jongkok dan merayap. Banyak batu stalagtit menggantung di atasnya jadi saya memakai helm agar tidak kena kepala saya dan headlamp untuk menyinari.

Pakaian saya penuh lumpur untuk bisa masuk gua ini. Banyak kelelawar bertengger agak seram suasananya dan lebih gelap. Jujur hawanya agak panas di gua ini dan lembab sekali. Mas Yono menjelaskan soal sejarah gua gelatik ini. Jadi gua gelatik ini adalah tempat pertapaannya Prabu Angling Dharma. Mas Yono menunjuk tempat yang di yakini masyarakat sebagai tempat duduk ketika Prabu bertapa.

Entah kenapa mulut saya bergerak dan bilang "mas sy boleh gak duduk disitu". Mas Yono agak kaget lalu dia diam sebentar dan berkata "dulu ada yang nekat duduk disitu tapi karena mungkin pikirannya tidak fokus dan tidak baik dia di gangguin tapi, kalau mba mau coba gak apa-apa". Aku langsung pelan-pelan naik ke tempat itu tidak lupa dengan sopan bilang permisi lalu duduk bersila seperti orang bertapa pada umumnya. 5 menit lalu turun.

Mas Yono bertanya "bagaimana mbak?" aku senyum lalu bilang "nyaman mas, adem" jawabku. Mas Yono tersenyum. Lalu mengajakku ke gua berikutnya yaitu gua Sriti. Gua Sriti ini di penuhi air kedalaman 50 meter. Jika masuk lebih dalam kira-kira airnya sampai dada orang dewasa. Aku memakai pelampung dan juga headlamp di kepala. Aku di temani 1 pemandu lagi selain mas Yono karena aku masuk sudah jam setengah 7 malam.

Aku di tengah-tengah mereka. Masuk ke dalam gua itu dingin sekali airnya. Aku lihat banyak batu berbentuk unik seperti fosil belut, ada badak bercula satu dan ada batu lingga (simbol keperkasaan pria) konon katanya kalau di sentuh seorang pria, pria tersebut akan menjadi lebih perkasa. Karena aku cewek gak mungkin ah aku sentuh *hehe. Lanjut pas jalan aku begitu mengagumi batu-batuan stalagmit yang masih aktif.

Tiba-tiba ada seekor ular besar sekali, di kepalanya ada mahkota. Di tengah-tengah mahkotanya ada seperti batu berwarna merah seperti ruby atau mirah ya semacam itulah. Dia menyenggol lenganku dan melihat ke arahku lalu pergi secepat kilat. Aku kaget lalu berteriak, mas Yono panik lalu menengok ke arahku dan bertanya "kenapa mbak?".

"*hmm, gak apa-apa mas" ucapku syok. Pantang buatku menceritakan apa yang sudah ku lihat jika aku masih di tempat itu. Mas Yono diam. Temannya aku lupa namanya lalu berkata "oh iya mbak, ini kita sekarang lagi berdiri tepat di bawah patung ular". Aku lalu melihat ke arah atas dan betul saja ada batu berbentuk ular dan persis dengan ular yang aku lihat tadi.

Aku lemas. Ular yang tadi menyenggol aku ternyata ular jelmaan. Lalu setelah keluar dari sana aku menceritakan apa yang aku lihat pada mas Yono. Temannya itu pun mendengar. Dan dia bilang katanya kalau bisa melihat atau di lihatin tandanya suka sama kehadiran aku. Ular itu adalah penunggu di gua tersebut. 

ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang