ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIA

Noni Belanda : Mengantar Pulang Tuan Meneer

Source : Kisah Tanah Jawa #kemuditanpanyawa

Cerita kali ini akan membawa kita kembali jauh ke tahun 1940an. Dimana kala itu waktu sedang memasuki Waktu Indonesia Bagian Akhir Kolonialsime. Yang ditandai dengan masuknya bala tentara jepang ke nusantara. Sengaja admin basa-basi dulu agar supaya kita semua ternotifikasi peristiwa penting sejarah yang pernah terjadi hehe. Okeee, mari kita mulai ...

Sebelumnya admin mau nanya nih, pernah ga sih kalian mendengar ada warga belanda yang sedang pacaran tapi malah dipalak oleh kaum lokal? Nah.. kala itu di pinggiran Kota Salatiga, ada seorang sinyo (remaja laki) dan noni Belanda yang sedang berboncengan menggunakan sepeda motor sembari menikmati indahnya alam

Sangat-sangatlah terbayang imut dan romantis memang. Sampai pada akhirnya romantisme itu meredup kala pasangan ini berpapasan dengan tiga orang pribumi yang sengaja mencegat mereka. Tak lain dan tak bukan, niatan mereka adalah meminta uang gulden yang dibawa oleh si sinyo tadi. Well.. ternyata ada juga ya preman yang ngerti kurs valuta asing hahaha #okeseriussekarang

Kala itu, sempat terjadi cekcok mulut diantara mereka. Sinyo Belanda akhirnya melawan dan terjadilah perkelahian yang tidak seimbang disana. Saat terjadi perkelahian, si noni segera berlari menyelamatkan diri. Sempat dikejar, namun si noni masih bisa lolos

Tiga remaja pribumi tadi, walaupun menang jumlah tapi sempat kewalahan juga melawan si sinyo yang lebih menang soal perawakan. Merasa khawatir jika tindak pembegalan ini diketahui orang lain, akhirnya salah satu dari mereka berinisiatif mencabut parang yang terselip di pinggang dan ditebaskan ke arah leher sang sinyo. Tubuh besar sinyo seketika tersungkur bersimbah darah dan menimpa motor kesayangannya

Hampir sama dengan cerita @kisahtanahjawa kemarin, salah satu remaja pribumi tadi ternyata merupakan anak pejabat setempat. Entah karena aibnya takut terbongkar atau apa, segera dia memerintahkan dua orang temannya untuk membawa sinyo tersebut ke sebuah sungai dan membuang jenazahnya agar tidak diketahui jejaknya. Sedangkan motor yang terkena tetesan darah tadi, segera di bersihkan dan kemudian ia simpan di dalam gudang milik orang tuanya.

Kejadian tersebut sama sekali tidak terungkap. Mengingat beberapa saat kemudian bala tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa dan warga Belanda dikala itu pastinya flebih memilih fokus untuk memikirkan keselamatan mereka masing-masing. Bahkan orang tua dan keluarga begal remaja tadi pun juga tidak tau menahu asal usul motor yang disimpan dalam gudang mereka. Karena sang begal mengatakan, bahwa motor tersebut dia temukan di pinggir jalan.

Selama 10 tahun lamanya, motor tersebut tersimpan di gudang milik orang tua remaja tadi. Sampai pada akhirnya waktu yang terus berjalan dan jaman mulai berubah, Indonesia telah merdeka dan semua aset milik Belanda di nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia

Sebenarnya selama mangkrak tersebut sering ada fenomena aneh yang kadang terdengar, yakni suara teriakan orang kesakitan serta suara gemuruh kendaraan yang kadang terdengar dari gudang yang letaknya agak berjauhan dengan rumah induk. Namun karena pihak keluarga dari begal remaja tadi memiliki latar belakang jawara yang mumpuni, hal – hal tersebut dapat diredam.

Saat remaja begal telah dewasa dan menikah, motor tersebut kembali dihidupkan. Namun sang pembunuh lupa, bahwa akan selalu ada hukum sebab akibat yang akan terus berlaku di dunia ini. Motor besar hasil rampokan tadi mengalami kecelakaan ketika dinaiki oleh yang bersangkutan. Hingga pengendara itu tewas seketika ditempat tanpa ada kesempatan untuk bernafas sedikit lagi

Akhirnya motor tersebut kembali mangkrak hingga waktu yang cukup lama digudang belakang rumah pemilik. Keluarga pemilik motor yang tidak tahu menahu asal usul motor dan kemudian memutuskan untuk menjualnya kepada pemburu barang antik

Mari sekarang kita percepat waktu ke masa-masa dimana era kejayaan cafe meledak di awal medio tahun 2000an. Motor ini sempet dibeli oleh seorang pemilik cafe dan digunakan sebagai dekorasi. Hal diluar nalar pun perlahan terjadi di saat itu. Pengakuan konyol itu datang dari salah satu karyawan cafe yang biasa lembur dan ditemukan pingsan sampai keesokan harinya

Ketika dibangunkan dan tersadar, karyawan tadi bercerita sambil ketakutan kalau dia melihat penampakan sosok remaja Belanda yang menaiki motor tersebut dan melihat dia dengan mata melotot. Lengkap dengan visualisasi leher dengan luka menganga serta berdarah - darah

Pemilik cafe akhirnya memutuskan untuk menjual kembali motor tersebut kepada salah satu kolektor yang tinggal di daerah Boyolali

"Bremmm.. bremmm.." Terdengar deru suara gaduh kendaraan dari ruang garasi | "Siapa yang menghidupkan motor di garasi ya? Apakah si Doni?" (anak sulung Pak Kolektor)

Sang kolektor yang saat itu tertidur, bergegas bangun dan mencoba melihat ke ruang garasi yang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan beberapa koleksi motor antiknya.

Benar saja, dilihatnya lampu kendaraan motor yang baru saja dibelinya nampak menyala lampu depannya. Suara kendaraan masing menyala. Ruangan garasi cukup gelap karena lampu dimatikan. Pak kolektor bergegas menghidupkan saklar karena diilihatnya sosok laki – laki sedang menaiki motor tersebut. Pak Kolektor menyangka sosok bayangan itu adalah Doni anak sulung nya yang sedang menaiki motor tua itu.

"Klik!" Lampu pun menyala & ruangan menjadi terang | "Duh Gusti!!!" Ucap si kolektor. Dilihatnya sesosok remaja Belanda yg nampak menaiki motor antik tadi. Wajahnya menyeringai, matanya melotot merah, & lehernya nampak menganga. Lengkap dgn darah segar yg masih menetes

Dengan mata terbelalak bahkan hampir nyaris pingsan, si kolektor tadi bergegas lari masuk kembali. Istrinya yang sedang tidur pun ikut terbangun dan bertanya

Istri : Ada apa Pak? kok pucat dan keringetan begitu?

Kolektor : Gak ada apa-apa kok, Bu (sambil gemetaran)

Pak Kolektor memilih untuk tidak bercerita soal apa yang dilihatnya dan mengajak istrinya tidur kembali

Siangnya paska kejadian itu, si bapak kolektor tadi membeli kain putih untuk menutupi motor tersebut. Sambil menimbang-nimbang kemungkinan untuk menjual atau mempertahankan motor tersebut karena nilai keantikannya

Hari demi hari berikutnya ia lalui tanpa kejadian aneh. Hingga tepatnya hari ke-lima, bapak kolektor bermimpi seperti di perlihatkan kembali peristiwa yang pernah terjadi di penghujung tahun 1940an. Dimana sinyo tersebut dibunuh dan motor tersebut dibawa kabur oleh kawanan begal

Merasa mentok dengan penglihatan tersebut, bapak kolektor kemudian mencoba bertanya pada salah satu temannya yang paham akan dunia metafisika. Komunikasi batin pun terjadi dan muncul pernyataan bahwa qorin dari sinyo tadi menginginkan motor tersebut dikembalikan.

Masalah kembali muncul, pertanyaannya : motor ini mau dikembalikan kemana? Karena minimnya informasi yang didapat, akhirnya ketika terjadilah negoisasi antar dua dunia ini. Salah satu onderdil, yakni lampu depan motor tersebut dilarung ke Sungai Bengawan Solo. Dan pada malam-malam tertentu, diberikan juga bunga sedap malam yang ditaruh dekat dengan motor tersebut sebagai penghormatan atas pemilik awal kendaraan tersebut yang terbunuh.

Mengenai penampakan menyeramkan tadi, merupakan sosok jin usil yang memang sengaja menampakkan diri menyerupai wajah Sinyo pemilik asli motor tersebut. Sedangkan qorin Sinyo yang asli memang kadang Nampak didekat motor tersebut namun tidak dengan penampakan menyeramkan. Biasanya qorin sinyo dengan mata bathin akan terlihat menampakan wajah murung dan sedih atas akhir hidup nya yang tragis. Dimana jasadnya sendiri saat itu tidak dikebumikan dengan layak, melainkan hancur karena terbawa air sungai yang deras.

Info terakhir yang kami dapat, motor tersebut saat ini sudah tidak lagi membuat teror. Namun jika ada orang yang memiliki kepekaan batin akan merasakan aura dari motor tersebut yang dulunya pernah menyimpan kisah tragis dari pemiliknya. Wallahualam