Hantu : Begu Ganjang Tanah Batak

1.4K 46 0
                                    

Source : boombastis / segiempat / simomot

Jika di tanah Jawa memiliki beberapa hantu yang terkemuka seperti kuntilanak dan genderuwo, maka Sumatera juga memiliki makhluk mistis tersendiri. Dia adalah Begu Ganjang, yang konon adalah hantu yang bisa disuruh-suruh untuk mencari kekayaan.

Begu ganjang juga dikenal sebagai makhluk gaib yang sangat ditakuti banyak orang. Bahkan, fenomena-fenomena misteri yang menimpa sejumlah warga kerap disangkut pautkan dengan sosok makhluk gaib yang satu ini. Bahkan, sampai sekarang masih banyak kalangan yang sering meminta pertolongan dari pakar supranatural untuk mengatasi teror begu ganjang.

Begu ganjang dikisahkan sebagai sosok makhluk gaib yang mengerikan, sosok ini konon berwujud tinggi besar, berambut panjang dengan paras yang mengerikan. Bahkan, menurut legenda yang banyak diceritakan saat dilihat oleh manusia maka begu ganjang akan merubah wujudnya semakin besar dan semakin tinggi. Konon makhluk ini sering berada di pucuk-pucok pepohonan yang sangat tinggi. Begu ganjang dalam legendanya di percaya bisa mencelakai manusia, jika ada manusia yang melihatnya maka ia akan langsung jatuh sakit atau berujung pada kematian.

Berdasarkan legenda, konon makhluk ini di percaya sebagai makhluk gaib yang memiliki tuan dan sudah ada sejak jaman nenek moyak etnis Batak, namun dulunya makhluk gaib ini hanya dijadikan sebagai penjaga pertanian atau perkebunan dari aksi pencurian. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, karena keserakahan manusia makhluk legendaris ini pun perlahan mulai melenceng dari tujuan awalnya. Jika dulunya di gunakan sebagai penjaga maka kini makhluk gaib ini justru di jadikan sebagai alat pembunuh yang berasal dari dunia gaib, seperti santet. Namun, mereka yang memlihara begu ganjang harus menyediakan tumbal.

Begu ganjang menjadi salah satu kisah legenda yang sangat mengerikan bagi warga etnis Batak, ada yang percaya jika makhluk ini benar-benar ada namun sampai sekarang belum ada satu pun warga yang bisa membuktikan secara langsung. Legenda makhluk gaib ini pun semakin kuat karena konon alasan belum terbuktinya keberadaan begu ganjang disebabkan karena setiap orang yang melihat langsung tewas misterius atau tidak berani untuk menceritakannya.

Begu Ganjang dijabarkan sebagai sosok gaib yang memiliki wujud sangat mengerikan. Konon, ia memiliki tubuh yang tinggi besar. Rambutnya panjang dengan wajah yang seram. Bahkan, menurut legenda yang diceritakan, begu ganjang bisa mengubah dirinya semakin besar dan semakin tinggi.Dipercaya jika makhluk ini sering berada di pucuk-pucuk pepohonan yang tinggi.

Selain Begu Ganjang, ada jenis Begu lainnya yang dipercaya masyarakat setempat; misalnya Begu Antuk yang disebut bisa membunuh orang seketika (belakangan medis menyebutnya penyakit jantung). Kemudian Begu Nurnur dan Begu Turtur yang membunuh korbannya dengan menggerogoti tubuh (medis menyebutnya sakit gula atau diabetes). Manusia yang memelihara Begu, itu dalam bahasa Batak disebut Sigumoang.

Isu yang beredar lainnya adalah, konon Begu Ganjang berasal dari arwah bayi yang yang meninggal. Sebelum tujuh hari, organ bayi tersebut dicuri oleh dukun hitam yang kemudian menempanya menjadi Begu Ganjang. Hingga saat ini, ketakutan masyarakat terhadap sosok Begu Ganjang begitu membuat resah.

Bahkan, masyarakat di era modern ini masih kerap melakukan ritual pengusiran makhluk halus dengan memanggil dukun yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural. Yang lebih mengerikan adalah kasus di tahun 2010 silam, ketika salah satu warga Dusun Buntu Raja Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara dibakar hidup-hidup setelah dituding sebagai pemilik Begu Ganjang.

Satu keluarga itu, kata Situmeang, merupakan warga Dusun Buntu Raja Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, yaitu Gibson Simaremare, istrinya Riama br Rajaguguk (65) dan anaknya Lauren Simaremare (35). "Ketiganya tewas dibakar hidup-hidup setelah dituding sebagai pemelihara Begu Ganjang," ujarnya.

Sementara itu, Tiur br Nainggolan yang merupakan istri Lauren Simaremare, kritis setelah ditikam warga. Polisi kemudian menetapkan 55 warga setempat sebagai tersangka dalam aksi penganiayaan ini.

Kasus serupa sebenarnya masih banyak. Orang-orang yang dituduh Sigumoang ini biasanya dianiaya, diusir dari kampung, kemudian rumahnya dirusak atau dibakar.

Seperti dialami warga Desa Aek Raja, Kecamatan Parmonangan, Taput, pada Jumat (11/07). Tertuduh adalah Fernando Manalu (53), Delima br Simanjuntak (50), dan Mikael Manalu (47). Mereka dianiaya karena diduga memelihara Begu Ganjang. Mereka dipukuli hingga babak belur, rumahnya juga dirusak.

Isu Begu Ganjang di Desa Aek Raja itu muncul setelah meninggalnya seorang warga sekitar yang dinilai janggal. Ironisnya, meski aksi kekerasan masih sering terjadi karena isu mistis ini, namun keberadaan Begu Ganjang sendiri belum bisa dibuktikan sampai sekarang.

Fenomena penganiayaan dan pembunuhan manusia akibat Begu Ganjang, ini juga menjadi inspirasi seorang Cerpenis Hotman J Lumban Gaol. Dia menulis cerpen "Sigumoang" dalam buku berjudul: Si Murai dan Orang Gila: Bunga Rampai Cerpen dan Panggung Komunitas.

Dalam cerpen itu Hotman bercerita tentang kisah sedih seorang anak yang kedua orangtuanya dibakar hidup-hidup karena dituduh sebagai Sigumoang atau pemelihara Begu Ganjang. Ingatan si anak itu menyeruak setelah 25 tahun terpendam tatkala melihat berita di televisi ada orang di kampungnya dibakar gara-gara dituduh sebagai Sigumoang, mirip nasib kedua orangtuanya.

ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang