Pertarungan

86 2 0
                                    

Di dalam istana presiden, anak buah manusia lisrik tengah berjaga mengawasi para sandra sambil menenteng senjata. Di hadapan para sandra, manusia listrik tengah berbicara dengan seorang anak buahnya.

"Bos, mereka belum menarik pasukannya," lapor seorang anak buahnya.

"Rupanya mereka mau bermain-main denganku. Hubungkan aku dengan mentri pertahanan," dengus manusia listrik.

Seorang anak buah kepercayaan manusia listrik segera menyalakan layar monitor. Manusia listrik duduk di depan layar. Ia berbicara dengan orang-orang di dalam layar.

"Hallo semuanya. Kita bertemu lagi. Kali ini aku ingin menunjukkan kesungguhanku."

Semua orang di ruang kerja tampak tegang. Layar di depan mereka menampilkan seorang anggota staf kepresidenan. Seseorang tengah mengacungkan pistol ke kepala anggota staf.

"DOORRR....!"

Orang itu menembak kepala anggota staf.

"Ini adalah sebagai peringatan. Tarik pasukan kalian atau kalian akan melihat korban lainnya," ancam manusia listrik, lalu menghilang dari layar.

"Dia harus membayar semua ini," geram mentri pertahanan.

Di istana, seseorang dengan kostum hitam, berjalan mengendap-mengendap.

"Cuuss..!"

Sebuah tembakan tanpa suara berhasil merobohkan seorang penjaga.

"Cuusss... Cuuuss... Cuusss...!"

Tembakan-tembakan berikutnya juga berhasil merobohkan penjaga-penjaga lainnya.

Pria berkostum hitam itu melompat dan mendarat di hadapan para sandra. Para penjaga terkejut. Mereka langsung menghujani pria itu dengan tembakan. Namun, peluru-peluru mereka tidak mampu menembus kulit pria itu. Kulit pria itu seperti terbuat dari baja. Peluru-peluru yang mengenai badannya terpental ke berbagai penjuru. Beberapa saat kemudian, tembakan berhenti. Mereka kehabisan peluru. Sekarang giliran pria berkostum hitam yang menyerang. Ia melompat dan menerjang anak buah manusia listrik dengan pukulan dan tendangan.

Pukulan pria berkostum sangat kuat. Para penyandra terlempar terkena tendangan dan pukulan pria berkostum. Dalam waktu singkat, pria berkostum hitam berhasil melumpuhkan para penyandra.

Para sandra berlari berhamburan ke luar istana. Sekarang tinggal pria berkostum dengan manusia listrik.

Tidak ingin kehilangan sandra, manusia listrik langsung melancarkan sebuah serangan kepada pria berkostum. Sebuah sinar listrik memancar dari tangannya mengarah ke pria berkostum. Dengan gesit, pria berkostum melayang di udara menghindari serangan.

"DUAAARRR....!" tembakan sinar listrik mengenai dinding bangunan.

Manusia listrik terus menembakkan sianar listrik secara bertubi-tubi yang menghancurkan semua perlengkapan ruanagn.

Di sebuah kesempatan, pria berkostum melesakkan sebuah tendangan keras tepat di dada manusi listrik. Manusia listrik terpental membentur dinding. Dinding istana jebol karena tidak mampu menahan benturan tubuh manusia listrik.

Manusia listrik mencoba bangkit. Namun, sebuah tendangan kembali mengarah ketubuhnya. Dengan sigap, manusia listrik menangkap kaki pria berkostum yang diarahkan kepadanya. Ia melempar pria berkostum hingga membentur lemari. Lemari itu hancur seketika.

Manusia listrik menerjang begitu pria berkostum berhasil bangkit. Pria berkostum melompat ke samping menghindari serangan.

Terjadi saling pukul dan saling tendang di antara mereka. Sesekali badan mereka terpental terkena pukulan. Mereka tidak bisa saling mengalahkan karena mereka sama-sama kuat.

Pria berkostum sadar bahwa ia tidak akan bisa mengalahkan manusia listrik. Yang harus ia lakukan adalah mengetahui identitas manusia listrik.

Pria berkostum maju menyerang manusia listrik. Ia melesakkan sebuah tinju ke kepala manusia listrik. Manusia listrik menangkap tangan pria berkostum dan mengalirkan sengatan listrik.

"Aaaaaa.....!" Manusia berkostum menjerit kesakitan.

"Buukkk...!" Manusia listrik melayangkan pukulan tepat di perut manusia berkostum.

Manusia bekostum terpental membentur dinding. Ia terkulai tak berdaya.

Manusia listrik mendekati pria berkostum.

"Kau tidak akan bisa mengalahkanku. Aku memberimu dua pilihan. Mati atau bergabung denganku. Jika kau orang yang bijak, tentu kau akan bergabung denganku. Kau tidak ingin mati sia-sia, bukan?"

"Mati dalam menumpas kejahatan bukanlah suatu hal yang sia-sia," sangkal pria berkostum.

"Ooo.. Rupanya kau pandai berfilsafat. Baiklah kalau itu maumu. Aku akan membunuhmu. Tidak akan ada yang mengenangmu karena dunia ini akan aku kuasai."

Manusia listrik berjalan agak menjauh dari manusia listrik. Lalu, bersiap-siap menembakkan sinar listrik. Tangan manusia listrik memancarkan sinar listrik. Sinar itu siap ditembakkan ke tubuh pria berkostum.

"Treettt... teett...terett... teettt...." beberapa tembakkan beruntun mengenai kepala manusia listrik. Tembakkan itu membuat topeng yang menutupi wajah manusia listrik hancur.

Dengan secepat kilat, pria bertopeng bangkit dan menendang manusia listrik hingga terpental membentur dinding. Tak ayal lagi. Dinding yang sudah berlubang itu hancur berkeping keping.

Pria bertopeng kembali melancarkan serangan. Sebuah tendangan berhasil membuat mansia listrik terlempar ke luar gedung yang disambut dengan tembakan dari pasukan polisi. Manusia listrik membalas dengan menembakkan sinar listrik yang menghancurkan mobil-mobil polisi. Para polisi berlarian mencari tempar berlindung. Pria berkostum melopat dan mendaratkan sebuah tendangan ke punggung manusia listrik. Manusia listrik terlempar ke udara dan jatuh di sebuah bangunan. Polisi berlari menyusul manusia listrik. Namun, manusia listrik telah meloloskan diri.

Cinta PalsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang