Menerima Kekuatan

124 1 0
                                    

Handphone Arman berdering. Sebuah panggilan dari kakeknya.

"Ada apa, Kek?"

"Kau bisa ke rumah kakek? Ada hal penting yang ingin kakek bicarakan," kata kakek Arman di seberang.

"Baik, Kek. Arman akan segera ke sana."

Arman mencari taksi. Ia meminta kepada sopir taksi untuk mengantarkannya ke terminal angkutan umum. Setibanya di terminal, Arman segera naik sebuah angkutan umum ke rumah kakeknya.

Dua jam kemudian, Arman tiba di rumah kakeknya.

"Ada apa, Kek?"

"Kakek sudah tahu apa yang terjadi di Jakarta. Kakek baru saja melihat beritanya di televisi."

"Ya. Seorang manusia listrik telah mengamuk menghancurkan kota."

"Kakek serahkan gulungan ini kepadamu. Kau akan menjadi manusia super jika membaca gulungan ini di bulan purnama. Laki-laki yang mengamuk itu adalah manusia super. Itu artinya ia hanaya bisa dikalahkan oleh manusia super juga. Gulungan ini sudah kakek lengkapi dengan tulisan latin."

"Terimakasih, Kek."

Arman segera pulang ke rumah. Empat hari kemudian, tepat di malam bulan purnama, Arman membaca gulungan itu. Selesai membaca gulungan itu, tiba-tiba gulungan itu memancarkan cahaya putih menyilaukan mata. Cahaya itu menyelimuti Arman selama beberapa detik, lalu sirna.

Arman tidak merasakan perubahan di dalam dirinya.

"Aneh. Tidak ada sesuatu yang spesial terjadi kepadaku selain cahaya putih itu," gumam Arman heran.

Pada suatu malam, ketika Arman sedang mengemudikan mobil, tiba-tiba dari arah berlawanan, sebuah truk sedang melaju ke arah mobil yang sedang dikendarainya. Arman tidak bisa menghindari truk itu. Tabarakan tidak bisa dihindari. Mobil Arman terpental ke udara dan jatuh berguling-guling. Sebuah truk triler yang sedang melaju melindas mobil Arman. Truk trailer itu melindas mobil Arman seperti melindas kerupuk. Mobil Arman hancur tak berbentuk. Sopir truk segera menghentikan mobilnya, lalu turun dari truknya untuk melihat keadaan mobil itu.

Jika dilihat dari kondisi mobil yang sudah hancur, bisa dipastikan pengemudinya tidak akan selamat.

Beberapa pengemudi mobil yang kebetulan sedang melintas, menyempatkan diri melihat mobil naas itu. Mereka berkerumun di dekat mobil Arman.

"Kenapa bisa seperti ini?" tanya salah seorang dari kerumunan.

"Ban truk saya tiba-tiba pecah sehingga truk saya lepas kendali dan menabrak mobil itu dari arah berlawanan. Kemudian mobil itu terpental dan dilindas oleh truk trailer," jelas sopir truk yang menabrak.

Tiba-tiba merka melihat Arman bangkit dari mobil itu menembus puing-puing mobil. Pakaian Arman koyak-koyak. Namun, Arman tampak baik-baik saja. Tidak ada sedikitpun luka di tubuhnya.

"Siapa yang bertanggung jawab atas semua ini?" tanya Arman kepada kerumunan itu.

"Saya. Saya yang akan bertanggung jawab," kata sopir truk.

"Baiklah. Saya ingin Anda mengganti mobil saya."

Sopir truk itu hanya berdiri terpaku. Ia sama sekali tidak memiliki uang untuk mengganti mobil Arman. Arman tahu itu. Seorang sopir truk tidak akan mampu membeli mobil seharga satu milyar.

"Bagaimana? Anda setuju?" tanya Arman meminta kepastian.

"Maaf, saya tidak punya uang untuk mengganti mobil Mas."

"Kalu begitu, Anda akan saya tuntut," ancam Arman.

"Tolong saya, Mas. Saya orang miskin. Kalau saya dipenjara, anak isteri saya akan kelaparan."

Ucapan orang itu membuat Arman iba.

"Baiklah kalau begitu. Anda tidak perlu mengganti mobil saya. Saya hanya meminta Anda agar mengutamakan keselamatan dalam berkendara," kata Arman bijak.

"Terimakasih, Mas."

Meski telah kehilangan mobil mewahnya, Arman sangat bersyukur karena selamat dari kecelakaan besar. Setidaknya ia tidak kehilangan nyawanya. Kejadian ini membat Arman mengetahui kekuatannya. Ia mencoba melompat ke udara untuk menguji adanya kemungkinan dirinya memiliki kekuatan lain. Selain tahan terhadap benturan, ternyata ia juga bisa terbang.

Cinta PalsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang