Yulia tampak tegang menatap benda berbentuk pintu di depannya. Benda itu mengeluarkan kilatan listrik ketika profesor Mahmud menekan tombol. Kilatan-kilatan listrik itu membentuk gumpalan. Secara perlahan, mucul sebuah lubang di tengah gumpalan itu.
Profesor melangkah mendekati lubang itu. Ia berdiri di depan lubang itu.
"Kau yakin, Prof?" tanya Julia.
"Ya. Aku telah menguji portal ini. Robot yang ku kirim melalui lubang ini berhasil kembali dengan selamat."
Profesor memasuki lubang itu. Tubuhnya melayang di dalam sebuah lorong dengan kecepatan tinggi. Dalam beberapa detik, profesor Mahmud telah berpindah tempat di suatu tempat yang sangat asing baginya. Profesor Mahmud berada di area yang tandus. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, terdapat sebuah bangunan berbentuk setengah lingkaran.
Profesor Mahmud berjalan mendekati bangunan itu. Ia melihat dua alien sedang menjaga pintu.
"Siapa kau?" tanya penjaga itu.
"Namaku Mahmud. Aku berasal dari planet bumi."
"Apa tujuanmu datang kemari?"
"Aku ingin memperkenalkan penemunku kepada pemimpin kalian."
"Ikut aku."
Profesor Mahmud berjalan mengikuti alien itu. Alien itu membawa profesor Mahmud ke hadapan pimpinan alien.
"Penemuan apa?" tanya pimpinan alien itu setelah mendengar penjelasan dari anak buahnya.
Profesor Mahmud mengeluarkan sebuh kotak kompuer. Dari kotak itu, terpancar seberkas cahaya. Cahaya itu menampilkan gambar baju robot dan pesawat buatan proesor Mahmud.
Pimpinan alien sangat kagum akan penemuan profesor Mahmud. Ia menunjuk profesor Mahmud sebagai pengawas dalam proyek pembuatan baju robot dalam jumlah besar.
Satu tahun kemudian, baju robot telah selesai dibuat.
"Terimakasih, profesor," kata raja alien.
"Sama-sama."
"Sebagai ungkapan rasa terimakasihku, aku akan mengajakmu jalan-jalan dengan menggunakan pesawat ciptaanmu sekaligus menguji kemampuan pesawat itu."
Mereka memasuki pesawat Tosnux. Pesawat melejit ke angkasa. Pesawat itu dilengkapi dengan teknologi pembuka portal antar galaksi. Hanaya dalam waktu beberapa detik, pesawat itu telah sampai di planet Olamfo.
Raja alien dan profesor Mahmud bertemu dengan raja Olamfo. Raja Olamfo sangat tertarik dengan pesawat Tosnux. Raja Olamfo memerintahkan mentri pertahanan untuk menangkap raja alien dan profesor Mahmud.
"Apa yang kau lakukan, raja Olamfo?" tanya raja alien ketika empat alien menodongkan senjata ke arahnya dan profesor Mahmud.
"Ha.. Haa.. Sudah lama aku ingin menghancurkanmu. Sekarang adalah saat yang tepat untuk mewujudkan keinginanku."
"Kau merusak persahabatan kita."
"Aku bukan sahabatmu. Aku selama ini hanya berpura-puraenjadi sahabatmu. Masukan mereka ke dalam penjara!" perintah raja Olamfo kepada pasukannya.
Raja alien dan profesor Mahmud dimasukkan ke dalam penjara.
Alien Olamfo memiliki kemampuan mempelajari seseuatu dengan mudah. Mereka bisa membuat pesawat Tosnux dan baju robot dengan cara meniru baju robot dan pesawat tosnux buatan profesor Mahmud.
"Kita harus keluar dari sini," kata raja alien.
"Bagaimana caranya?" tanya profesor Mahmud.
"Aku akan menyamar menjadi tentara alien."
Raja alien berubah menjadi sekecil ibu jari. Dengan ukuran sekecil itu, ia bisa keluar dari penjara melalui celah-celah jeruji. Sesampainya di luar ia kembali ke ukuran semula dengan bentuk menyerupai tentara Olamfo.
"Raja Olamfo lupa bahwa aku memiliki kemampuan berubah bentuk dan ukuran."
"Luar biasa," kagum profesor Mahmud.
Raja alien dan profesor Mahmud keluar penjara tanpa menimbulkan kecurigaan. Raja alien berjalan di belakang profesor Mahmud sambil menodongkan pistol seolah-olah profesor Mahmud adalah tawanan. Mereka menuju pesawat Tosnux. Mereka masuk ke pesawat Tosnux tanpa kendala yang berarti karena pesawat Tosnux tidak dijaga.
"Dasar Olamfo bodoh. Dia pikir bisa membodohiku. Aku tidak sebodoh yang ia kira. Aku tidak mungkin datang ke planetnya tanpa pengawal kalau aku tidak memiliki kemampuan untuk meloloskan diri. Ayo kita pulang."
Pesawat Tosnux melejit dan menghilang ke dalam lubang portal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Palsu
RomanceBetapa bahagianya Melani ketika seorang pemuda tampan menembaknya. Namun, ia sama sekali tidak menduga jika pemuda itu ternyata hanya berpura-pura mencintainya. Pemuda itu berpura-pura mencintai Melani agar Melani menyetujui harga yang ditawarkan ol...