Pesawat Tosnux 1

84 0 0
                                    

Robot itu mendekati Arman. Arman mengeluarkan pedang dari lengannya. Ia mengayunkan pedangnya tepat ke leher robot. Leher robot putus terkena tebasan pedang Arman. Kepala robot terlepas dari tubuhnya. Percikan listrik keluar dari leher robot. Arman menendang tubuh robot hingga terpental. Badan robot tergeletak di lantai.

Sebuah panggilan masuk.

"Arman bagaimana keadaanmu?" Itu adalah suara profesor Mahmud, pemilik Iron Tech.

"Saya baik-baik saja. Anda di mana?"

"Saya di tempat persembunyian. Segera susul Saya. Saya akan memandumu melalui navigasi."

"Baik."

Arman terbang ke udara menuju ke sebuah tempat.

Baju robot membawa Arman ke sebuah gua. Gua itu tidak terlihat karena tertutup air terjun. Di mulut gua, terdapat pintu gerbang. Pintu gerbang langsung terbuka begitu Arman memasuki mulut gua.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Prof?" tanya Arman. Arman telah membuka penutup kepalanya.

"Kita diserang oleh robot. Aku tidak tahu siapa pemilik robot itu."

"Kita bisa memeriksa robot yang baru saja menyerang kita. Aku telah melumpuhkannya."

"Mungkin robot-robot lain segera datang membantu. Kita tidak memiliki waktu untuk mengamankan bangkai robot."

"Apakah tempat ini aman?"

"Cukup aman. Tidak ada yang mengetahui keberadaan tempat ini. Arman, kau sekarang adalah pemakai baju robot. Ketika sedang memakai baju robot, kau bukan Arman lagi. Kau adalah Super Iron."

"Profesor pasti telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun untuk menciptakan Super Iron dan pesawat super canggih itu," tebak Arman.

"Ya. Aku telah menghabiskan separuh usiaku untuk menciptakan pesawat dan Super Iron. Pesawat itu bernama Tosnux 1. Pesawat Tosnux mampu berhenti di udara dan mendarat di berbagai tempat tanpa landasan pacu. Sekarang, sebaiknya kau pulang dulu. Julia akan mengantarkanmu. Naiklah ke pesawat itu." Profesor menunjuk pesawat yang baru saja membawanya ke tempat ini.

Arman masuk ke dalam pesawat. Ia duduk di samping Julia.

"Pesawat ini akan membuat perjalananmu sangat menyenangkan," kata Julia.

"Aku belum pernah menaiki pesawat seperti secanggih ini?"

Julia menekan sebuah tombol berwarna biru. Terdengar sebuah desingan halus. Julia menarik tuas kemudi. Pesawat melayang di udara. Julia menggerakkan tuas kemudi ke depan secara perlahan. Pesawatpun bergerak maju.

"Ini adalah pesawat super canggih yang dibuat oleh profesor Mahmud di planet Astroid," kata Julia memberi tahu.

"Planet Astroid?" tanya Arman tidak mengerti.

"Dua puluh tahun yang lalu, profesor Mahmud menciptakan pesawat dan baju robot. Satu tahun setelah ia berhasil menciptakan pesawat dan baju robot, negara Astroid di serang musuh dari negara Baradon. Negara Baradon menginginkan pesawat dan baju robot butan profesor Mahmud."

"Jadi, profesor Mahmud pernah ke planet Astroid? Bagaimana caranya?"

"Melalui portal antar galaksi. Profesor Mahmud berhasil menciptakan alat pelacak portal."

"Mengapa profesor tidak menciptakan pesawat di sini saja?"

"Penemuan profesor dianggap tidak masuk akal sehingga profesor tidak mendapatkan bantuan dana. Di planet Astroid, penemuan profesor Mahmud disambut dengan antusias oleh penduduk planet."

"Mengapa bangsa Baradon menginginkan pesawat buatan profesor Mahmud dan baju robotnya?"

"Pesawat profesor Mahmud mampu mendeteksi portal antar galaksi. Mereka ingin mempelajari teknologi pesawat profesor Mahmud agar mereka mampu pergi ke galaksi lain untuk menguasainya. Baju robot di desain mampu beradaptasi di planet lain. Tanpa baju robot buatan profesor Mahmud, mereka tidak akan bisa hidup di planet lain."

Pesawat mendarat di halaman rumah Arman.

"Terimakasih sudah mengantarkanku pulang."

"Sama-sama."

Pintu pesawat terbuka. Arman turun dari pesawat. Pesawat kembali melayang di udara, lalu terbang ke tempat persembunyian.

Di gedung Iron Tech, beberapa saat setelah Arman meninggalkannya, kepala robot yang terpisah dari badannya, kembali menyatu. Robot itu hidup kembali. Robot itu terbang menuju markasnya. Itu dalah robot super dari planet Baradon. Bangsa Baradon telah berhasil menciptakan robot super. Robot itu memiliki kemampuan untuk memulihkan diri sendiri dari luka. Dengan kemampuan seperti itu, robot super tidak akan bisa dibunuh. Bangsa Baradon telah mampu menemukan portal antar galaksi sehingga mereka bisa mengirimkan robot super. Dengan robot super, mereka ingin menguasai bumi. Untuk memuluskan rencananya, mereka harus melenyapkan Super Iron terlebih dahulu. Karena jika tidak, Super Iron akan menggagalkan rencana mereka.

Cinta PalsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang