Robot super menghancurkan pintu rumah Arman. Arman yang terkejut mendengar suara keras segera berjalan ke sumber suara. Ia terkejut karena di hadapannya telah berdiri robot super dengan senjata diarahkan kepadanya.
"Menyerahlah atau kutembak," kata robot super memperingatkan.
Arman mengangkat kedua tangannya sebagai tanda bahwa ia menyerah.
"Jalan!" perintah robot super.
Arman berjalan keluar rumah diikuti robot super. Di halaman rumah, sudah terparkir sebuah mobil truk.
"Masuk," perintah robot super lagi.
Arman masuk ke dalam kepala truk, disusul robot super. Tiba-tiba kursi yang Arman duduki bergerak. Truk berubah menjadi robot raksasa. Robot itu melesat ke udara menuju sebuah peawat ruang angkasa yang sangat besar.
Robot masuk ke dalam lambung pesawat. Sebuah pintu raksasa terbuka ketika robot itu mendekati pesawat luar angkasa. Robot mendarat di suatu tempat. Robot super membawa Arman ke sebuah ruangan. Kedua tangan Arman disegel denagn alat khusus.
Tidak lama kemudian, seorang alien masuk ruangan. Tampang alien itu sangat menyeramkan. Wajahnya penuh kerutan tebal. Bola matanya berwarna merah. Terdapat beberapa sulur yang dapat digerakkan di mulutnya seperti mulut jangkrik.
"Katakan kepada kami di mana baju robot dan pesawat Tosnux," kata alien itu dengan suara besar.
"Aku tidak tahu," jawab Arman berbohong.
Alien itu mengulurkan tangannya ke leher Arman. Arman dapat merasakan jari-jari alien itu mencekik lehernya.
"Katakan! Atau aku akan membunuhmu," ancam alien itu.
"Bunuh saja. Aku tidak takut."
Alien itu melepaskan cekikannya. Kedua matanya memancarkan cahaya. Di dalam cahaya itu, terlihat melani. Ia berada di sebuah ruangan. Sama sepeti Arman, tangan Melani juga disegel.
"Kau tidak ingin kekasihmu mati, bukan?"
"Lepaskan dia!" teriak Arman.
"Beri tahu kami di mana pesawat Tosnuk dan baju robot itu."
"Baiklah. Tapi, kau harus melepaskan kami setelah aku meberi tahumu."
"Aku akan melepaskan kalian. Sekarang katakan di mana kedua benda itu."
"Pesawat Tosnux dan baju robot ada di sebuah gua di gunung Lawu."
Alien itu meninggalkan Arman. Ia segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari pesawat Tosnux dan baju robot.
Tiga buah pesawat tempur luar angkasa keluar dari pesawat induk. Pesawat itu terbang menuju gunung Lawu. Pesawat berhenti di mulut gua. Beberapa alien turun dari pesawat. Dengan tembakkan laser, mereka berhasil menghancurkan pintu gerbang. Mereka masuk ke dalam markas tanpa ada perlawanan karena markas itu tidak memiliki pasukan penjaga.
Seorang alien segera menerbangkan pesawat. Seorang alien yang lain mengenakan baju robot, lalu terbang ke angkasa. Mereka kembali ke pesawat induk yang melayang di luar angkasa.
"Tahan kedua manusia itu dalam satu ruangan," perintah pimpinan alien.
"Baik, Yang Mulia," jawab kapten alien.
Kapten alien masuk ke ruangan di mana Arman ditahan berasama seorang tentara alien. Ia melepaskan segel yang membelenggu pergelangan tangan Arman. Mereka membawa Arman ke sebuah ruangan. Tidak lama kemudian, dua orang alien lainnya masuk membawa Melani.
"Kalian telah berjanji akan melepaskan kami," tagih Arman.
"Semua manusia akan kami musnahkan termasuk kalian."
Mereka meninggalkan Arman dan Melani.
"Kau baik-baik saja?" sapa Arman.
"Mereka akan membunuh kita," kata Melani cemas.
"Alien itu memang licik. Mereka memanfaatkanmu untuk menguasai bumi."
"Mereka tahu kita dulu pernah berpacaran."
"Ya. Mereka juga tahu bahwa aku masih mencintaimu."
Melani tertunduk. Ia tidak menyangka hal ini akan terjadi kepada dirinya. Ia berencana akan menikah dengan Fikri dalam waktu dua bualan ke depan. Ia telah bertekad untuk melupakn Arman. Namun, alien telah menghancurkan rencananya. Dan tidak lama lagi, alien juga akan mengakhiri hidupnya. Benar-benar kenyataan yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Palsu
RomansaBetapa bahagianya Melani ketika seorang pemuda tampan menembaknya. Namun, ia sama sekali tidak menduga jika pemuda itu ternyata hanya berpura-pura mencintainya. Pemuda itu berpura-pura mencintai Melani agar Melani menyetujui harga yang ditawarkan ol...