Gagal Bukan berarti kalah, tapi kegagalan adalah sebuah pelajaran berharga yang bisa kita petik untuk mengevaluasi diri di masa yang akan datang.
IN SYAA ALLAH
Mentari tak pernah lupa membuat buminya tersenyum, begitu pun dengan langit tak yanh pernah bosan melindungi penjuru alam. Burung- burung pun rasanya ikut bersenandung mengaksikan lukisan Tuhan yang begitu menyejukkan. SMA AirLangga salah satu SMA favorit di Surabaya, tak jarang jika selama ini banyak siswa yang matian matian berjuang demi bisa sekolah di SMA tersebut.
06.15
"Aggggghhhh!!! Santai saja kali!"
"Eh sorry Gue ga sengaja, sini biar Gue bantu"
"Tidak terima kasih"
"Jutek amat jadi Cewek."
"Eh apa kamu bilang?!"
"Mmmm ga ada, Btw kenalin Gue Rangga Praseptya, biasa dipanggil Rangga."
"Oh."
"Gitu doang?"
"Eh tunggu.....!!! Dasar cewek Aneh"
Rangga adalah salah satu cowok di SMA Airlangga yang terkenal akan kecerdasannya dalam berkarya maupun berwirausaha, dan dia cukup dikenal oleh Guru- guru di SMA tersebut. Tak heran jika anak pintar banyak ulah.
"Rangga!" Sapa salah satu cowok yang tak lain adalah teman sekelasnya.
"Iyya, Riko, ada apa lo manggil Gue?"
"Lo dipanggil Bu Siska tuh, katanya sih mau didaftarin olimpiade Matematika."
"Ah mampus, Olimpiade lagi? Rasanya baru kemaren Gue ikut olimpiade, dan sekarang..."
"Udah cepet sana, buruan!"
"Hufzzzhtt"
Kala itu Rangga segera bergegas menuju Ruang Guru untuk menumui Bu Siska. Riko yang melihatnya hanya tersenyum sambil geleng - geleng kepala.
Sesampainya di ruang Guru Rangga pun menemui Bu Siska.
"Assalamu'alaikum, Bu siska manggil saya?""Wa'alaikum salam, iya Rangga, jadi gini Kamu mau nggak ibu daftarin olimpiade Matematika?"
"Mmmm.. Gimana ya Bu, bukannya saya menolak. Tapi kan saya baru kemarin ikut olimpiade juga."
"Iyya, ibu tau dan kamu juga ngga harus jawab sekarang, nanti kalau kamu setuju, kamu bisa langsung ngabari Ibu."
"Baik bu, kalau begitu saya izin masuk ke kelas dulu, Bu," pamit Rangga sopan sambil mencium punggung tangan gurunya.
"Silahkan.. Ibu percaya sama kamu Rangga," jawab Bu Siska dengan tangan terulur ke depan.
"Iyya bu, terima kasih, Assalamu'alaikum Bu."
"Wa'alaikumsalam."
Rangga bergegas kembali ke kelasnya karena lima menit lagi, bel masuk akan segera berbunyi.
Kriiiiiiingggg!!!! Kringgggg!!!!
Bel pun berbunyi, semua siswa- siswi memasuki kelasnya masing- masing.
Rangga selaku ketua kelas memimpin doa sembari memberi salam kepada Guru. Seusai memberi salam, Ibu Ika yang kebetulan mengajar di kelas Bahasa memasuki ruang kelas dengan dikuti sosok perempuan yang terlihat luguh disertai dengan tumpukan buku- buku di tangannya. Kelihatannya sih rajin."Selamat Pagi anak- anak," sapa Bu Ika kepada murid-muridnya.
"Selamat Pagi Bu Ika...."
Bu Ika mengangguk pelan, lalu mengenalkan seorang siswi yang berada di samping kirinya.
"Anak- anak kenalin ini murid pindahan dari SMA Nusa Bangsa di Jakarta, kebetulan Ayahnya mendapat tugas diLuar kota, Nak silahkan perkenalkan nama Kamu."
"Iyya Bu."
Disisi lain, Rangga yang tadinya sibuk berbincang dengan Tio, seketika terkejut melihat cewek yang tengah memperkenalkan diri tersebut. Ia sedikit menyipitkan mata, otaknya memutar memori mengingat-ngingat.
"Hah! Itu kan cewek yang tadi," gumamnya pelan, Tio menoleh dengan ekspresi wajah bingung.
"Assalamu'alaikum wr.wb," salam siswi tersebut sambil melambaikan tangan kepada teman-teman barunya.
"Wa'alaikumsalam Wr. Wb."
"Perkenalkan nama saya Dzakira Talita Zahra, biasa dipanggil Lita, sekian terima kasih," ucap Lita memperkenalkan diri. Semua temannya manggut-manggut paham, kecuali Rangga.
"Eh buset, itu nama Lo?" sahut Rangga seketika dengan raut wajah terekejut.
Suara Rangga yang cukup keras, mampu tertangkap oleh gendang telinga Bu Ika. "Rangga yang sopan dong, dia itu teman baru kamu," tegur Bu Ika memperingati.
"Hihihi maaf bu," balas Rangga nyengir kuda.
"Nah, jadi anak- anak teman baru kalian ini namanya adalah Lita, barang kali ada yang mau kalian tanyakan?" tutur Bu Ika setelah menatap sekilas wajah Lita.
"Saya Bu!!!" ujar Rangga semangat empat-lima sambil mengacungkan jari telunjuknya ke atas.
"Iyya, silahkan Rangga."
"Mmmmm ga jadi deh Bu,, hehehehe,"
"Gimana sih kamu Rangga," ucap Bu Ika sebal.
"Maaf bu, lupa mau nanya apa, hihihi."
"Yasudah, kalau begitu Lita silahkan Lita kamu duduk," tukas Bu ika mempersilahkan. Lita mengangguk pelan.
"Iyya Bu."
__________________
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Maaf ya kalau ceritanya ga memuaskan kalian, yah ini adalah cerita pertama aku, soalnya aku juga ga pernah nulis WP sebelumnya 😆😆😆...
Maaf ya..Komen Gaes...
BummmSee you next Part
😗
KAMU SEDANG MEMBACA
IN SYAA ALLAH
De TodoIni sebuah kisah tentang seorang gadis cantik bernama Dzakira Talita Zahra. Seorang gadis berusia delapan belas tahun, ia juga seorang murid pindahan dari Jakarta. Disela-sela penyesuaiannya dengan sekolah barunya tersebut, Lita bertemu dengan seora...