BAB 18

400 20 0
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

***

Aku tahu tidak ada manusia yang sempurna, tapi apa salah kalau aku mencoba menjadi yang terbaik?
- Arjuna Alfatih -

***

Author POV

"Lo udah pulang?"

Betty berbalik melihat kakaknya duduk di ruang tamu apartemennya. Kakaknya asik menghisap rokok sambil memegang sebuah foto. "Iya. Lo lagi apa?"

"Lo nggak liat gua lagi ngerokok," jawab sang kakak.

"Trus yang lo pegang itu?" tanya Betty sembari mendekati kakakknya dan melihat foto seorang perempuan. Lalu ia mengernyitkan dahinya. "Ini kan Dinda?"

"Dinda?" ulang sang kakak.

"Lo kelamaan di Aussie, sih. Anak ingusan ini yang jadi penghalang gua dapetin Arjuna, boss ganteng sekaligus tajir melintir itu," kesal Betty.

"Tunggu!! Ini Rachel bukan Dinda." Si kakak langsung menatap sang adik dengan intens.

"Rachel? Itu pacarnya Arjuna yang udah meninggal, kan? Lo kenal? Lo suka sama dia? Berarti lo kenal Arjuna, dong?" cerca Betty dengan berbagai pertanyaan kepada kakaknya.

"Maksud lo dengan Dinda?"

"Dia mirip banget sama Rachel. Persis kayak gini." Betty menunjuk foto Rachel yang masih dipegang kakaknya. "Umurnya sekarang 16 tahun. Coba bayangin! Gua dikalahin sama bocah SMA kelas 1. Parah, kan?"

"Dia pacaran sama Arjuna, gitu?"

"Ya, nggak tahu. Tapi Arjuna sayang banget sama dia. Kadang gua yang dibentak kalau nih bocah datang ke kantor Arjuna," gerutu Betty. "Tapi btw, lo kenal Arjuna sama Rachel dari mana?"

"Dia temen satu sekolahan gua dulu," jawab sang kakak membuat Betty diam saja. Sudah mengerti dengan cerita kakaknya. Jadi bayi mungil itu tumbuh menjadi Rachel baru? Jika tidak bisa mendapatkan Rachel, kenapa tidak mendapatkan Dinda saja? Batinnya.

"Ngelamun aja lo." Betty menyenggol bahu kakaknya.

"Lo mau bantuin gua, nggak?"

"Ogah."

"Lo bisa dapetin Arjuna setelah ini."

"Bantuin apa?"

Kakak Betty tersenyum miring. Misi balas dendamnya akan segera dimulai. Walau harus memanfaatkan adiknya, tapi ia akan mendapatkan Rachelnya. Menghancurkan Arjuna seperti Arjuna dulu menghancurkan hatinya.

***

Arjuna POV

Aku menatap pigura besar yang ada di atas kepala ranjangku. Foto Rachel yang sedang tersenyum manis. Foto itu kucetak besar dengan sedikit editan untuk mempercantiknya. Sudah sedari tadi aku memandanginya seperti ini. Berharap Dinsa datang dan memaafkanku. Aku takut Rachel marah kepadaku sekarang.

"Dia marah," lirihku untuk kesekian kalinya. Aku akui, aku salah. Harusnya aku mengingat jadwal itu. Jika seperti ini, aku tidak yakin Dinda akan memaafkanku.

Aku lalai. Aku selalu ingin membahagiakan putriku, tapi sekarang aku malah membuatnya menangis. Bahkan dia tidak ingin bertemu denganku. Ini salahku.

"Maafkan aku, Rachel," lirihku lagi.

Suara ketukan membuatku menoleh ke arah pintu. Aku berharap itu putriku. Aku segera berjalan menuju pintu dan membukanya. Benar, itu Dinda, dan sekarang dia berdiri di hadapanku dengan wajah khawatirnya.

The Best DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang