BAB 20

405 22 0
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

***

Penjahat paling menyakitkan adalah masa lalu yang membawa dendam.
- Arjuna Alfatih -

***

Author POV

Sial, sial, sial. Kenapa bisa ada Wais di sini? Darimana dia kenal sama Dinda? Trus, apa maksudnya tadi? Sayang? Apa hubungan mereka? Bukannya Dinda sama Juna? Pertanyaan demi pertanyaan terbingkai dalam pikiran Bragy (Egy), kakak Betty, sahabat SMA Arjuna yang juga menyukai Rachel dan masih belum bisa move on dari Mommy Dinda itu.

"Kamu nggak apa-apa, kan?" tanya Wais kepada Dinda yang diam dan menatap bingung mereka berdua.

"Nggak apa-apa kok, Pak," jawab Dinda.

"Kamu ini kebiasaan. Aku tahu aku guru kamu di sekolah, tapi kita lagi nggak di sekolah, sayang." Wais terkekeh pelan sembari tersenyum miring seakan meremehkan laki-laki di hadapan mereka.

Dinda tidak memedulikan ocehan Wais. Ia penasaran dengan laki-laki yang mengenal Mommy-nya itu. "Om siapa? Om kenal kakak saya darimana?" tanya Dinda lagi.

"Saya Egy, teman sekolah Rachel," jawab Egy akhirnya.

"Oooh. Jadi Om ini Om Egy. Sahabat Bang Juna. Iiih, seneng banget bisa ketemu Om di sini." ucap Dinda dengan senangnya. "Dinda, Om." Putri Arjuna itu mengulurkan tangannya kepada Egy.

"Bragy Fakhri, ya, panggil aja Egy seperti tadi," balas Egy kemudian menatap Wais.

"Ini Pak Wais, gu..."

"Pacar, Dinda," sela Wais saat Dinda mulai mengenalkannya kepada Egy. "Aku udah kenal dia kok, sayang," ucapnya kepada Dinda. "Gua baru liat lo lagi, bro. Baru pulang dari Aussie? Kok, nggak bilang? Gua bisa jemput di bandara. Oh iya, lupa. Gua udah nggak punya mobil." Kali ini Wais berbicara kepada Egy.

"Oohh, jadi Pak Wais kenal." Dinda tersenyum karena sebuah kebetulan di hadapannya. Ia tidak sadar kalau Wais baru saja memperkenalkan dirinya sebagai pacarnya dan juga terus memanggilnya 'sayang'.

"Iya. Ya udah, Cakra sama Nabila nyariin kita nantin. Bang Egy, kita duluan." Wais segera menarik Dinda untuk pergi.

"Dadah, Om. Nanti aku kasih tahu Bang Juna kalau aku ketemu Om." Dinda melambaikan tangannya dan ikut dengan Wais.

"Kenapa kamu manggil dia Om? Dia tua banget, yah, kelihatannya?" tanya Wais, tapi masih didengar oleh Egy.

"Eh." Dinda tersentak. Dia memanggil Daddy-nya dengan panggilan Abang sedangkan memanggil sahabat Daddy-nya dengan panggilan Om. Agak aneh memang.

"Nggak usah dipikirin. Dia udah cocok dipanggil Om." Wais segera berlalu meninggalkan Egy yang berarti ancaman buat Dinda.

Sialan, Wais. Jadi sekarang dia banting stir jadi guru di sekolah Dinda? Tapi kenapa mereka seakrab itu? Pacaran? Lalu Juna? Sial, sial, sial. Kenapa gua harus berurusan sama Wais lagi?

"Apa Betty tahu kalau Wais ada di sekitar Dinda? Tapi kenapa dia nggak ngasih tahu gua?" tanya Egy pelan meruntuki adiknya yang tidak memberitahu semua info penting. Wais adalah info terpenting dari semua info penting.

***

Arjuna POV

"Kamu baik-baik aja kan, sayang?" tanyaku kepada seseorang yang ada di seberang sana. Aku sedang berbicara lewat telepon dengan putriku.

The Best DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang