Pertengahan bulan Agustus sedang berlangsung. Matahari sedang terik-teriknya membakar kulit. Lewat jendela sepasang bola mata tampak menatap kosong. Berpikir keras.
Lewat pena yang ia pegang, ia mulai mencurahkan kata-kata pada selembar kertas. Tinta biru itu tampak serasi dengan hati si pemiliknya yang sedang kelabu.
Lima menit berselang. Sang cewek menyelipkan selembar kertas yang sama pada sebuah buku dan meletakkan buku tersebut pada jajaran buku lain pada rak.
Lalu ia berjalan keluar dari ruang senyap yang bernama perpustakaan sekolah di SMP Jegeum.
Beberapa hari berlalu, tangan kekar mengambil sebuah buku. Saat ia buka, selembar kertas terjatuh, ia mengambil dan membacanya. Garis matanya datar dan iris tajamnya meneliti. Sulit untuk cowok itu sadari kalau senyum tipis tercipta di bibirnya.
Sore harinya si cewek datang lagi memeriksa kertasnya.
Hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MARRIED
Fiksi PenggemarMereka sudah menikah. Saat SMP, empat belas tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat SMA mereka tinggal serumah di kota. Kini mereka sudah mahasiswa. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka masih sanggup mem...